Bismillaahirrohmaanirrohim
Halo sobats, alhamdulillah sudah di hari ke-4 challenge menulis yang digagas oleh Komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB) dengan tema “Ceritakan dong support system emak dalam menjalani peran sebagai blogger”. Supaya tidak ingin terlalu malam mengunggah artikelnya jadilah saya unggah lebih awal dari tulisan sebelumnya. Terlebih cukup suka dengan tema kali ini. Karena menjadi blogger seperti sekarang ini tidak akan ada jika tanpa dukungan para support system saya.
Makna Support System
Mengutip penjabaran dari artikel wolipop. Support system dalam bahasa harfiah berarti sistem pendukung. Sedangkan makna secara bahasa gaul berarti orang-orang yang selalu memberi dukungan baik dalam keadaan apapun. Pun mereka juga ikut hadir dalam memberikan dukungan baik secara moril dan materiil.
Support system menjadi salahsatu kata yang cukup populer juga di media sosial, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan mental. Sehingga tidak jarang istilah ini bisa muncul dalam bentuk status, postingan, hingga story.
Mengapa support system dibutuhkan dalam hal apapun? Termasuk pada mental? Karena mereka akan sangat berpengaruh ketika seseorang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Sebab dengan support system yang baik akan sangat membantunya dapat mengurangi kecemasan hingga timbul stress.
Oleh karena itulah peran sebagai blogger pun juga mungkin akan berbeda cerita di tiap para narablog ketika punya atau tidak punya support system. Pun beda bula cara strugglingnya. Namun untuk kali ini saya akan menceritakan bagaimana dukungan itu saat saya memutuskan untuk menjadi blogger. Dari sini kisah itu dimulai.
Tidak Sengaja Memulai Blogging di Tahun 2013
Di media blog inilah saya menyebarkan apapun yang ingin saya bagikan. Khususnya informasi positif ya. Seperti contoh puisi ala-ala yang pernah saya buat, makalah, lomba blog, dan semacamnya.
Di tahun berikutnyalah saya mengikuti lomba blog dan kemudian disusul dengan bergabung di berbagai komunitas blogging yang ada di sosial media untuk melebarkan sayap. Supaya saya maupun blog saya bisa diketahui oleh para narablog lain.
Pikir saya saat itu, walaupun belum bisa kuliah, setidaknya lingkup pertemanan saya bisa lebih luas lagi. Apalagi dengan adanya teknologi informasi. Dan di tahun 2015 saya mendedikasikan diri saya untuk menjadi blogger. Sekalipun pekerjaan utama saya sebagai karyawan di sebuah percetakan dengan posisi desain grafis.
Para Support System Selama Menjadi Blogger
Piranti Ngeblog
komputer yang menjadi layar dari laptop saya yang sudah rusak lcdnya |
Menjadi narablog ini tidak akan pernah berhasil saya jalankan jika tanpa dibantu dengan dukungan piranti ngeblog. Mulai dari komputer warnet di desa dekat rumah, buku tulis yang siap saya corat coret sebelum mengetik di warnet, gawai pertama kali yang didapat dari hasil lomba blog untuk pertama kali untuk menulis langsung artikel.
Emak, Kakak, Mertua
Jika tanpa mereka mungkin saya tidak akan bisa mengatur waktu yang baik saat menulis blog. Mereka memberikan dukungan berupa nasihat agar tidak menjadikan waktu dalam meringankan pekerjaan emak untuk ngeblog. Usahakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, baru kemudian dilanjut menulisnya.
Mereka juga ikut antusias kala saya berhasil mendapatkan hadiah saat pertama kali saya ngeblog. Sehingga saat saya ke warnet untuk mengetik tulisan sebelum memiliki smartphone maupun laptop, mereka mengizinkan. Biasanya kalau malam ke warnetnya, selalu ditemani keponakan.
Saya pikir ketika sudah menjadi istri peran blogger akan sulit untuk dijalankan. Tapi ternyata saya salah. Sebab mertua saya super baik memberikan saya kesempatan untuk meneruskan peran ini. Bahkan saya kelewatan karena kadang menyelesaikan ngeblog terlebih dahulu baru membantu pekerjaan rumah. Padahal emak dan kakak saya suka menegur akan hal itu.
Pernah suatu hari ibu mertua (almarhumah) mengatakan kepada saya jika ada yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan saya sebagai blogger, tolong dibantu. Sepertinya beliau mengetahui hal ini karena beberapa kali kesempatan saya minta tolong suami untuk foto diri saya dengan produk.
Terima kasih banyak untuk ibu mertua (almarhumah) dan juga bapak. Karena selama menikah dan tetap menjadi blogger. Saya selalu dipermudah kesempatan untuk itu. Walau kadang ada hal-hal tak terduga terjadi, ibu dan bapak mertua berhasil membantu saya bisa tetap melanjutkan ngeblog nya.
Suami
Orang yang sangat berpengaruh selama awal-awal saya ngeblog. Terlebih dengan keterlibatannya menentukan nama domain blog ini. Dari beberapa narablog yang saya tanyakan di berbagai komunitas, ternyata pilihan nama domain dari suami saya ini yang lebih banyak jumlahnya. Terima kasih ayank 💖💖💖
sebelum artikel ini tayang masih bantu suami, abis itu lanjut ngetik artikel ini |
Suami jugalah yang dengan senang hati ketika saya membutuhkan
tenaganya untuk mendokumentasikan produk, dengan welcome membantu saya. Terlebih
ketika saya bingung ingin memilih judul yang mana. Beliau juga antusias saat
saya cerita telah mendapat tawaran pekerjaan ini itu.
Komunitas Blogging dan Teman-Teman
Memang saya tidak begitu dekat ketika memiliki teman. Namun, teman bekerja saya sebelumnya selalu membantu dan mendukung saya saat ngeblog di tempat kerja. Apalagi jika butuh dokumentasi. Terima kasih untuk para partner saya dulu.
Komunitas blogging yang dengan artikelnya dan informasi yang dibagikan, membuat saya termotivasi supaya bisa mencapai hal itu sekalipun jalannya tentu berbeda.
Terima Kasih untuk Para Support System. Tanpa kalian saya tidak akan bisa menjadi narablog hingga sekarang. Walaupun kadang jarang update artikel terbaru. Tapi sejatinya, saya cukup terbantu dengan kehadiran kalian.
Itulah support system saya sebagai blogger. Kalau kamu?
Terima kasih telah membaca dan berkunjung di artikel ini. Jangan lupa untuk tinggalkan komentar di kolom yang telah disediakan.
Blessed
Rohmah
seneng banget sekeluarga mendukung passion mba Rohma di dunia blogging
BalasHapusJadi semangat terus nulisnya ya mbak, ikut seneng