Bismillaahirrohmaanirrohim
Halo sobats… setelah aku membahas kegiatan terkait Campus Visit Polije 2021 pada tanggal 13 Desember kemarin, yang mana kalau ditulis dengan lengkap ulasannya akan terlalu panjang. Maka kali ini aku akan memaparkan edisi khusus terkait Teaching Factory atau TeFa Inovasi Ebergi Surya (Solar Cell) saja, sebagai media pembelajaran mahasiswa di Politeknik Negeri Jember atau biasa disebut Polije ini. Jadi, simak terus ya…
Setelah mengenal TeFa Mobil Listrik dengan di demonstrasikan 3 kendaraan berupa Mobil Golf, Gocar, dan Motor Listrik. Masih di gedung Tehnik juga, rombongan dari rekan media dan Divisi Humas Polije segera berpindah ke lantai 5 melalui eskalator. Jadi kalau di deskripsikan, di depan gedung Tehnik tuh luas dan seger banget pemandangannya. Begitu masuk ke bagian tengah gedung sangatlah lega, kalau melihat sekeliling, akan jadi tampak seperti ini.
Sebenarnya nggak papa sih kalau mau naik tangga manual. Tapi selagi bisa gunain eskalator dan supaya bisa cepat sampai ke lantai paling atas gedung Tehnik, maka lewat jalu ekspress saja lah. Bisa menghemat waktu juga. Karena penasaran sama view di gedung atas tempat Solar Cell berada.
Teaching Factory Inovasi Energi Surya (Solar Cell)
Pada TeFa Energi Surya atau Solar Cell ini, kami dipandu oleh Bapak Rian selaku penanggung jawab Teaching Factory ini, juga dibantu oleh beberapa mahasiswa juga. Pembahasan yang pertama tentang pengenalan mengenai solar cell itu apa, dilanjutkan dengan alat yang dapat mengkonversikan energi dari cahaya matahari, menjadi listrik yang siap digunakan untuk bangunan di Polije ini.
Nah, Jurusan Tehnik Polije ini terbagi menjadi 3 Program Studi, di antaranya:
1. Tehnik Energi Terbarukan (TET)
2. Mesin Otomotif (MOT)
3. Teknologi Rekayasa Mekantronika (TRM)
Kalau Mobil Listrik, masuk ke Prodi MOT. Maka Inovasi Energi Surya (Solar Cell) termasuk Prodi TET atau Tehnik Energi Terbarukan. Di sini beliau memaparkan tentang pembagian energi terbarukan itu apa saja. seperti contoh berikut ini:
1. Pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga bayu
2. Pembangkit listrik tenaga micro hidro dari air sungai yang mengalir
3. Bio massa atau bio gas untuk mengganti tabung gas elpiji dari kotoran hewan ternak
4. Pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga matahari
Yang termasuk pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga matahari ini adalah Solar Cell. Biasa disebut juga dengan solar panel, atau panel surya. Dalam penerapan sehari-hari, solar panel ini juga bisa ditemukan pada PJU atau Lampu Penerangan Jalan Umum yang di atasnya sudah terdapat solar cell nya. Dengan baterai di bawah lampu. Sehingga tidak perlu menggunakan kabel lagi.
Panel surya yang terdapat di gedung tehnik Polije ini telah terinstal sebanyak 28 keping. Dengan catatan 1 kepingnya memiliki ukuran daya hingga 360 watt. Apabila dikalikan 28 panel, jadi berapa?
28 x 360 watt = 10.080 watt
Sedangkan rata-rata daya listrik di masyarakat kan, antara 900 watt hingga 1.000 watt ya. Sehingga, dari 10.080 tersebut, akan dibagi menjadi 2 penerapan, yaitu :
1. Penerapan Off Grid
2. Penerapan On Grid
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembagian daya 10.080 watt yang dihasilkan solar cell di gedung tehnik Polije ini, berdasarkan 2 penerapan di atas. Yang mana off grid dan on grid tersebut bisa diatur melalui sebuah perangkat control seperti ini, sebelum akhirnya menjadi listrik yang siap digunakan untuk gedung ini. Lebih detailnya lagi, simak terus ya
Penerapan Off Grid pada Solar Cell
Jadi, Total daya dari Solar Cell anggaplah 10.000 watt. Untuk penerapan off grid yang dipakai hanya 4.000 watt saja daya yang dihasilkan dari teriknya matahari yang ditangkap oleh solar cell dan dikonversikan menjadi energi listrik.
Selanjutnya, dari daya 4.000 watt tersebut tidak langsung jadi listrik, melainkan disimpan atau masuk terlebih dahulu ke baterai yang berkapasitas 12 volt 105 ampere/hours. Total sebanyak 8 biji baterai yang terdapat pada penerapan off grid ini. Bisa dikatakan baterainya di cas langsung oleh panel surya.
Dari baterai pun juga tidak bisa langsung dikoneksikan ke lampu, ya. Karena dari baterai harus dimasukkan ke inverter terlebih dahulu untuk dibalikkan tegangannya menjadi AC yang selanjutnya siap digunakan oleh listrik yang dibutuhkan oleh gedung tehnik melalui stop kontak yang terhubung dengan lampu.
Penerapan On Grid pada Solar Cell
Jika Off Grid daya yang dipakai sebesar 4.000 watt. Maka di Penerapan On Grid daya yang dipakai sebanyak 6.000 watt. Yang membedakan On Grid dan Off Grid juga dari ini.
- Kalau Off Grid energi listrik masih tersimpan di baterai
- Maka On Grid dari Solar Cell yang outputnya jadi listrik, langsung tersambung ke jaringan PLN
Sehingga dari 6.000 watt tersebut, apabila gedung tehnik hanya butuh 5.000 watt saja. maka daya yang 1.000 watt nya bisa dijual ke PLN. Yang mana hal ini tentu harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pihak PLN. Karena sekarang Gedung tersebut masih full PLN. Selanjutnya akan menggunakan listrik dari Solar Cell langsung.
Inverter On Grid Pada Solar Cell
Pada perangkat control yang mengatur solar cell terdapat 2 inverter, yaitu off grid yang disertai 8 baterai tadi. Maka kalau inverter on grid ini terdapat komputer yang di sebelahnya ada perangkat controller yang memakai PLC (Program Logic Controller) beserta di bawagnya ada stop kontak. Ketiganya punya fungsi masing-masing loh.
- Stop Kontak
Untuk menancapkan beban
- Controlller
Dengan menggunakan controller, berfungsi sebagai pengatur seberapa banyak penggunaan beban dalam ruangan atau gedung tersebut. Misal, di gedung terdapat berapa lampu. Maka dari controller ini bisa diatur lampu bisa menyala selama berapa menit, berapa jam, dan seterusnya.
- Komputer
Komputer berguna untuk memprogram PLC atau Program Logic Controller. Setelah berhasil di program, lalu dimasukkan ke PLC, yang nantinya kalau ingin mengatur bisa dengan menggunakan smartphone saja.
Pada Perangkat Control bagian Inverter On Grid tersebut, terdapat keterangan yang bertuliskan Check Over Switch (COS) dan Otomatic Transfer Switch (OTS) seperti berikut ini:
Maksud dari keberadaan COS dan OTS ini berarti, bahwasanya 6.000 watt listrik yang dihasilkan oleh solar cell, akan terinstal di gedung tehnik hanya sebagian saja. Sedangkan PLN menjadi back up nya. Karena kan kita tahu, kalau biasanya PLN menjadi listrik utama. Misalkan ada genset, mereka yang jadi back up.
Tapi berbeda dengan yang diterapkan pada gedung tehnik. Karena justru sebaliknya, Solar cell yang menjadi listrik utama. Sedangkan PLN menjadi back up. Maka, di perangkat control tersebut tertera Otomatic Transfer Switch (OTS). Yang berarti; jika kebutuhan listrik di gedung tidak cukup, atau kurang. Maka akan otomatis switch ke PLN. Itulah fungsinya OTS. Begitu pun sebaliknya.
Nah, yang membuat menariknya lagi nih sobats. Untuk mengatur solar cell ini juga bisa dilakukan melalui smartphone. Makanya, di gedung tehnik tersebut tersedia acces point dan ada hotspot yang terkoneksi di perangkat kontrol. Sehingga berapapun angka yang terbaca di perangkat kontrol, misal konsumsi daya berapa, bisa dilihat hanya menggunakan smartphone.
Apabila ada masalah, misal ada yang putus dan terjadi gangguan, semua tenaganya menjadi 0 semua, atau mau setting atau lihat berapa watt, volt, ampere, konsumsi daya dalam sehari, dua hari, dan seterusnya. Semuanya bisa dikendalikan dengan menginstal aplikasi untuk mengontrol perangkat tersebut melalui gawai saja.
Dari Teaching Factory Solar Cell Polije ini, memberiku insight. Bisa jadi nantinya akan ada banyak masyarakat yang mulai menggunakan sumber listrik ini. entah mau di setting on grid sebagai daya listrik utama, atau dengan off grid yang perlu disimpan dulu di baterai.
Kalau kamu, tertarik nggak sih untuk instal atau punya sumber listrik seperti panel surya ini? Atau mungkin ada yang ingin kamu bagikan setelah membaca artikelku ini. yuk coba sharing di kolom komentar, ya. Feel free to drop your comments, okay.
Semoga informasi yang aku sampaikan ini bermanfaat. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di artikel ini. Sampai jumpa pada artikel berikutnya, ya.
~blessed
Khoirur Rohmah
Wah ilmu baru, nih, aku gak tahu tentang cara kerja tenaga surya ini. Jadi, terima kasih infonya, keren.
BalasHapusFinnalyy I found this detail...
BalasHapusntah mengapa yang paling menarik ini teknologi terapan solar cellllllll
hwaaa jadi pengen ganti listrik ke energi terapan kek giniii kaaak
wah sangat bermanfaat, terima kasih infonya kak :D
BalasHapus