Bismillaahirrohmaanirrohim
Halo sobats, Hari Senin, 13 Desember 2021 aku dan beberapa teman media dari Blogger, Youtuber, dan selebgram mendapatkan kesempatan untuk dapat mengikuti Campus Visit yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember atau yang biasa disebut dengan Polije. Dimulai dari jam 08.00 WIB dan berakhir hingga jam 13.00 kami mengunjungi 3 TeFa atau Teaching Factory yang terdapat di Polije ini. Diawali dari TeFa Penetasan Ayam, TeFa Air Mineral SIP, Inovasi Teknologi Mobil Listrik dan Solar Cell.
Pembahasan yang ingin aku ulas ini akan sangat menarik, sobats. Salah satunya bisa menjadi wawasan baru untuk kamu yang akan menentukan ingin melanjutkan pendidikan pada bangku perkuliahan. Karena di Politeknik Negeri Jember, sebagai Kampus Vokasi telah tersedia sarana pembelajaran bagi mahasiswanya melalui beberapa Teaching Factory (TeFa) yang jumlahnya hingga lebih dari 20 TeFa. Aku pun juga sudah pernah mengulasnya beberapa TeFa tersebut di postingan berikut ini.
Kalau sebelumnya aku mengulas tentang TeFa Kebun Inovasi dan Bunga Potong, TeFa Smart Green House (SGH), TeFa Kopi, TeFa Kultur Jaringan, Tefa Kuliner, Hortikultura, TeFa Bakery & Coffe, dan TeFa Feedlot. Maka untuk artikel ini berdasarkan campus visit kemarin, aku akan membagikan apa yang kutemui di TeFa Penetasan Ayam, TeFa Air Mineral SIP, Inovasi Teknologi Mobil Listrik dan Pengembangan Energi Surya Solar Cell. Jadi, simak terus hingga akhir ya …
Dengan mengendarai bus Polije, rombongan yang berisi rekan-rekan media dan dipimpin oleh Bapak Mahsus Nurmant selaku Kepala unit Humas dan Protokol beserta Mbak Mas dari Humas Polije, mengunjungi dari TeFa satu hingga ke TeFa lainnya. Tentunya pada penasaran kan, seperti apa sih 3 Teaching Factory yang aku sebutkan di atas… check this out
1. TeFa Close House dan Penetasan Ayam
Pada Teaching Factory Produk Unggul Ayam Tetas Polije ini, dipandu dan dijelaskan langsung oleh Bapak Budi Prasetyo. SPt. MP. TeFa ini memiliki visi misi untuk dapat mengembangkan, menyiapkan, atau menyediakan ayam lokal yang ada di Jember.
Tampak Depan TeFa Close House |
Jadi, mekanismenya seperti ini: ayam lokal akan dikembangkan melalui proses menyilangkan dengan ayam lokal unggul dan ayam ras. Sehingga diharapkan muncul tren jenis baru yang nantinya dapat memproduksi daging ayam dan tentunya juga memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan yang dimaksud itu, berupa:
- Efisiensi dalam konsumsi pakan
Dengan adanya efisiensi pakan maka biaya produksi pun juga akan terjangkau. Namun daya jualnya dapat bersaing dan juga bisa diserap oleh masyarakat.
- Cita rasa yang tetap dipertahankan
Karena ayam lokal Polije memiliki khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh ayam ras ataupun ayam boiler lainnya.
Oh iya, Selama Bapak Budi menyampaikan detail proses penetasan ayam pada TeFa ini, beliau juga didampingi oleh 3 mahasiswa dari prodi Manajemen Bisnis Unggas. Salahsatunya Kak Faiz yang saat ini berada di Semester 3.
Rangkaian Penetasan Ayam ini dengan melalui beberapa fase berikut ini:
- Pembibitan
Dengan perkawinan secara alami dengan perbandingan jantan dan betina - 1 : 7 sampai 9. Jadi, 1 jantan mengawini 7-9 ekor betina dalam 1 kandang. Total ada sekitar sekitar 8 kandang.
- Rutin Memberi Pakan dan Minum
Ayam makan di pagi hari saja. 100 gr/ekor/hari x jumlah ekor yang terdapat pada kandang. Sedangkan untuk air harus diganti maksimal 24 jam.
- Memanen Telur
Telur yang diproduksi berbeda dengan telur konsumsi, karena merupakan telur tetas hasil perkawinan ayam jantan dan betina. Jadi, ayam bisa bertelur setiap hari selama 26 jam, namun memiliki jeda waktu istirahat dalam satu Minggu selama 2 hari.
- Proses Grading dan Sortir Telur
Telur yang sudah dikumpulkan dari kandang, siap dilakukan grading atau pemilihan telur mana yang layak untuk ditetaskan atau tidak. Sehingga dilakukan sortasi berdasarkan kriteria tertentu, seperi: dari bentuk yang oval, bersih, dan bagus.
- Fumigasi
Telur yang sudah lolos grading, disterilisasi dengan kegiatan fugging atau fumigasi menggunakan bahan KMNO4 dan Formalin, lalu dimasukkan ke almari Fumigasi.
- Dimasukkan ke Mesin Setter
Mesin Setter ini berfungsi sebagai inkubator yang mana telur di eram selama 18 hari. Di sini lah terjadi proses pembalikan telur setiap 1 jam otomatis. Bisa juga dengan dibalikkan secara manual. Dalam 1 mesin ini bisa diisi hingga 5.000 telur.
- Mesin Tetas atau Hatcher
Setelah 18 hari berlalu, telur akan ditransfer atau dipindahkan ke Hatcher atau mesin tetas yang membutuhkan waktu sekitar 3 untuk ayam bisa menetas.
- Pengemasan dengan Grading
Begitu ayam menetas, dilakukan proses grading DOC atau anak ayam yang baik, yang layak untuk dijual dengan seleksi berdasarkan berat standar 45 gr, warna, kebersihan ayam, barulah di pack.
- Siap di antar ke konsumen
Nah, itu dia beberapa tahapan hingga ayam ditetaskan dan siap disetorkan ke konsumen. Bahkan masih ada tahap berikutnya loh, seperti ayam yang menetas tadi akan diperlakukan seperti apa, bisa dari warna, hingga pakan mereka.
2. TeFa Air Mineral SIP
Saat sampai di Teaching Factory Air Mineral SIP ini, Mas Sholeh – selaku yang bertanggung jawab pada TeFa ini sedang mengemas air mineral yang sudah mencapai beberapa kardus. Di sana terdapat beberapa mesin untuk kemas air botol, hingga air yang memiliki rasa buah-buahan seperti jeruk, dan strawberry.
Pengisian Air Mineral SIP |
Tidak jauh dari ruangan tersebut, terdapat tandon air besar yang merupakan proses awal sebelum air akan dikemas. Berawal dari tandon stainless yang kemudian di saring, dengan penyaringan menggunakan pasir mangan dan karbonatik. Lalu di taruh di tandon bahan baku, selanjutnya disaring lagi, kemudian ditambahkan dengan ozone dan oksigen.
Setelah itu masih ada filter lain lagi loh yang berguna untuk menyaring kotoran supaya tidak masuk. Lalu air bisa siap kemas pada kemasan berbentuk gelas dan siap disitribusikan. Airnya seger loh, sobats. Apalagi di sana sambil istirahat sebelum ke TeFa berikutnya yaitu Mobil Listrik dan Solar Cell.
3. Inovasi Teknologi Mobil Listrik
Nah, saat sampai di Gedung Jurusan Teknik ini di demonstrasikan 3 kendaraan listrik. Dalam hal ini Pak Dedi Eko Hermanto dan beberapa mahasiswa yang menjelaskan mengenai kendaraan tersebut. Yang mungkin saat ini sudah sering dijumpai. Bahkan ada produsen yang memproduksi mobil listrik.
Mobil Golf dan Gocart |
Motor Listrik |
Nah, di Gedung Jurusan Teknik ini, ada 3 kendaraan, yaitu : Mobil dengan kapasitas 5.000 watt, Gocar 3.000 Watt, dan Motor Listrik dengan 1.000 watt. Pada tiap-tiap kendaraan tersebut memiliki kecepatan dengan tingkat: low, medium, high.
Dari 3 jenis kendaraan listrik itu memiliki daya charging yang tentunya berbeda satu sama lain, seperti:
- Motor Listrik Brass Less DC ini chargingnya membutuhkan waktu hingga 2 – 3 jam
- Mobil Golf ini chargingnnya melalui solar panel yang otomatis akan mengisi selama 6 – 7 jam
- Gocar ini proses chargingnya melalui charger tersendiri selama 2 – 3 jam.
Pengerjaan mobil listrik tersebut membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3 bulan, bahkan lebih. Dan ternyata kalau motor biasa mau dijadikan motor listrik itu, bisa loh. Di TeFa ini, aku hanya mencoba menaiki Mobil Golf saja. Karena kalau mau naik motor listrik atau gocar, aku lagi pakai rok. Hahaa. Tapi seru sih.
Kendaraan Listrik ini bakalan menghiasi jalanan di masa depan. Karena tidak akan membuat bising sekitar. Bayangkan juga ada mesin charging di beberapa jalan. Hehehe
4. Inovasi Energi Surya (Solar Cell)
Nah, ini adalah destinasi terakhir yang kami kunjungi pada Campus Visit Polije 2021. Di sini, selain bisa mempelajari mengenai Panel Tata Surya, mahasiswa atau siapapun yang kesini akan disuguhi panorama alam Jember dari lantai 5 gedung Tehnik. Walaupun cuaca terik, tetap bisa dinikmati keindahan hijaunya pepohonan dan birunya langit siang itu.
Ini view Solar Cell di atas Gedung Tehnik |
Pada inovasi energi Surya (Solar Cell) ini, Bapak Rian yang bertanggung jawab untuk menjelaskan mengenai Solar Cell di Polije itu seperti apa. Anyway di sini lah aku akhirnya bisa menyentuh dan melihat panel surya itu secara langsung. Dan ada banyak keping solar cell nya, loh.
Inovasi dan infrastruktur Solar Cell ini masuk dalam Jurusan Tehnik di Program Studi Tehnik Energi Terbarukan (TET) yang membahas tentang Energi Terbarukan. Jenis energi terbarukan itu banyak macamnya. Ada pembangkit listrik tenaga angin atau bayu, pembangkit listri tenaga micro hidro dari air sungai yang mengalir, ada bio massa dan bio gas yang berguna untuk mengganti tabung gas elpiji dari kotoran hewan ternak. Ada juga energi dari pembangkit listrik tenaga surya atau matahari, yang bernama solar cell, solar panel, atau panel surya.
Sebenarnya penerapan panel surya ini sudah ada di dekat masyarakat loh, seperti penerangan lampu jalan (PJU) yang memakai sumber listrik mandiri, tanpa kabel, di atasnya terdapat panel suryam bawahnya lampu, dan ada baterai. Kamu udah tau atau baru tahu juga nih, sobats? Kalau aku baru tahu juga nih. Hehhee
Nah, di instalasi Solar Cell ini terdapat 28 keping, di mana 1 kepingnya memiliki ukuran daya hingga 360 watt, dikalikan 28 panel. Sehingga total daya yang dibangkitkan panel surya ini sebesar 10.080 watt. Sedangkan rata-rata listrik di rumah kita, kan 900 sampai 1.000 watt.
Selanjutnya, dari daya 10.080 watt itu akan dibagi menjadi dua penerapan, yaitu on grid dan off grid. Apa sih perbedaan keduanya? Aku akan mencantumkan sedikit ulasannya di sini, ya. Selanjutnya akan kupaparkan kembali pada artikel khusus membahas inovasi teknologi Solar Cell saja.
Nah, itu adalah Perangkat Kontrol, yang sedang dijelaskan oleh Bapak Rian |
1. Penerapan Off Grid
- Dari 10.000 watt, yang di pakai hanya 4.000 watt
- Daya yang dihasilkan matahari, ditangkap solar cell, akan dikonversikan menjadi energi listrik mengeluarkan daya sebesar 4.000 watt
- 4.000 Watt tadi masih disimpan pada baterai terlebih dahulu
- Dari Baterai masuk ke Inverter dan dibalikkan tegangan menjadi AC untuk siap digunakan listriknya.
2. Penerapan On grid
- On grid daya yang dipakai 6.000 watt
- Dari Solar Cell outputnya langsung jadi listrik, tapi tidak masuk ke baterai dulu, melainkan langsung tersambung ke jaringan PLN
Nah, sobats. Sepertinya aku akan mengakhiri artikel tentang Campus Visit Polije 2021 Part 1 ini, sampai di sini dulu, ya. Karena pembahasan mengenai Inovasi Teknologi Solar Cell masih banyak yang belum aku uraikan. Dan banyak wawasan baru yang bisa kita pelajari dan dapatkan tentunya. Khususnya buat kamu yang tertarik untuk menempuh pendidikan di Kampus Vokasi Polije ini.
Baca juga : Yuk Cari Tahu - Teaching Factory Inovasi Energi Surya (Solar Cell) di Politeknik Negeri Jember
Begitu jam menunjukkan pukul 12.00 lebih, kami segera kembali ke gedung Asah, Asih, Asuh untuk makan siang dan juga salam perpisahan. Walau saat tengah mau menyantap makanan masih ada gempa kecil yang menyambut kami. Tapi alhamdulillah, semoga tidak terjadi apa-apa ya...
Semoga artikel yang aku bagikan ini bisa bermanfaat dan berguna untuk kamu yang membutuhkan informasi jenjang pendidikan setelah menempuh masa putih abu-abu, ya. Jangan lupa tinggalkan komentar kamu, feel free to drop your comments, okay.
Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di artikel tentang Campus Visit Polije 2021 ini. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.
~blessed
Khoirur Rohmah
Gokilll, Polije keren bangeettt!
BalasHapusTernyata inovasi dan terobosannya sungguh luar biasa
buat yg masih bingung mau nerusin kuliah di manaa.... baca artikel ini dah
bisa menjadi opsi yg sangat menarik!
Teknologi penernakan ayam dan teknologi lainnya udah keren banget, ada mobil listrik, pemanfaatan energi surya, semoga makin maju dan dapat dikembangkan dalam skala nasional untuk kemajuan negeri ini
BalasHapusGalfok sama nama gedung Asah, Asih, dan Asuh. Sangat cocok berada di sebuah kampus yang akan mencetak generasi bangsa.
BalasHapusDulu saya sempat ingin masuk ke kampus politeknik.
BalasHapusTapi blm rezeki disana, demen yang berbau2 mesin gitu kak.
Dan pengen belajar ngerakit motor listrik gitu.. Hehehe
Masih sangat bercita-cita untuk memiliki solar cell kalau suatu saat memiliki rumah sendiri. Nabung dulu karena instalasi dan perawatannya cukup membutuhkan dana :)
BalasHapusPolije keren banget, ini bukti bahwa sekolah vokasi memang serius digarap di Indonesia. Polije bisa menyiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia industri lewat inovasi keren seperti mobil listrik dan penggunaan energi alternatif seperti energi surya. Kalau anak-anak memilih belajar di tempat yang tepat seperti Polije, Indonesia bisa cepat meraih kemajuan.
BalasHapuswah fasilitas yang tersedia di POLIJE cukup lengkap ya, modern pula. Laboraturiumnya juga. Memudahkan untuk mahasiswanya melakukan praktek dan penelitian.
BalasHapusOh sebutan slangnya Tefa ya bukan Tie Eif or Te Ef hihi.. bagus konsepnya kayaknya untuk vokasi
BalasHapuswah mantab ini mba rohma bisa dapat kesempatan campus visit yang pastinya bikin tambah wawasan dan pengetahuan. saya tertarik dengan persilangan ayam dan juga inovasi kendaraan listrik. Politeknik Jember berarti kampus yang istimewa ini mba
BalasHapusPoliteknik Negeri Jember keren banget ya, mahasiswanya gak hanya belajar teori tapi juga mempraktikannya. Paling tertarik ama kendaraan listrik yang mereka produksi.
BalasHapusDulu saya sempat ketrima di Jurusan English loh mbak di Polije ini, sayangnya gak boleh sama bapak, hehe
Luar biasa nih kalau kampusnya kyk gini ada "bengkel2" tempat mahasiswa bener2 bisa praktik sesuai apa yang mereka minati ya mbak. Udah bisa bikin energi solar cell juga, menarik nih. Jd gk cuma menerapkan teknologi tp jg memikirkan lingkungan ya materi2nya.
BalasHapusWoh energi terbarukan mulai jalan ya di sana. Ada mobil motor listrik sama tenaga surya. Oke banget ya Politeknik Negeri Jember ini
BalasHapuswaah senangnya jalan jalan ke kampus, aku jadi ngebayangin atmosfernya yang menyenangkan...
BalasHapusKeren juga ya Polije, ilmu yang dipelajari up todate banget. Semoga teknologi yang dikembangkan seperti kendaraan listrik dan panel surya dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat banyak dengan harga lebih terjangkau...
Seru sekali jalan-jalan ke Politeknik Negeri Jember. Karena jadi banyak yang dilihat dan jadi sumber informasi bagi anak lulusan SMA untuk melanjutkan sekolah dimana. Dengan keahlian spesifik yang dipelajari seperti di Politeknik Negeri Jember, maka mencari lapangan pekerjaan pun semakin mudah, in syaa Allah.
BalasHapusAsyik kalau ada acara campus visit gini karena bisa ke akses-akses yang tak sembarang bisa masuk dan bisa dapat penjelasan yang sangat detail. Kampus Polije ini sangat inoovatif ya. Keren banget lho
BalasHapusWah seru banget keliling Politeknik Jember. Apalagi bisa lihat berbagai teknologi mulai dari solar sel, sampai pembuatan air mineral dan mobil listrik. Anyway suamiku pgn nih punya rumah listriknya pake tenaga surya. Doakan dananya mencukupi ya. Kabarnya lumayan Harganya. Hehe
BalasHapusKeren banget ya Polisi ini banyak energi terbarukan disana dan inovasi baru juga ada. Btw kalau masyarakat umum apakah boleh masuk liat-liat juga ga sih? .
BalasHapus