Bismilaaahirrohmaanirrohim
Halo sobats, beberapa waktu yang lalu aku dan suami sangat asyik dengan kegiatan yang sangat jarang kami lakukan kecuali di akhir pekan. Bisa ditebak, kira-kira apa itu? Ya, olahraga. Dan kami memilih untuk jalan kaki memutari jalanan yang biasa kami lalui saat gabut. Nggak jauh-jauh juga sih. Hanya saja dari berangkat hingga sampai rumah tuh, langkah yang ditempuh seperti saat mendaki gunung. Bedanya ini medannya jalanan rata.
Alasan utama yang membuat kami memilih jalan kaki, karena saat pagi hari khususnya di hari Minggu tuh keadaan masih seger banget udaranya. Jalan raya juga sepi dengan minim kendaraan. Bisa bebas mau jalan kaki atau lari-lari kecil. Kebetulan juga nggak lagi hujan. Jadi agenda kami untuk jalan-jalan bisa terlaksana.
Nah, ada yang fakta unik yang baru saja aku temukan loh terkait jalan kaki ini. Karena waktu itu aku membaca artikel yang judul dari tiap-tiap website menyebutkan bahwa kebiasaan warga Indonesia yang malas jalan kaki, bahkan masuk dalam urutan ke sekian dari daftar negara yang rajin melakukannya.
Padahal kalau dipikir-pikir jalan kaki adalah kegiatan sederhana yang biasa dilakukan sehari-hari, kecuali untuk mereka yang memiliki keterbatasan dalam melakukannya ya. Karena ketika jalan kaki di luar ruangan apalagi saat pagi hari dan terkena sinar matahari sebagai sumber vitamin D, hal ini menjadi pilihan yang tepat karena kita bisa mendapatkan vitamin D yang tepat.
Ya walaupun bisa saja dengan konsumsi multivitamin yang mengandung vitamin D untuk pemenuhan nutrisi tubuh. Namun khasiat yang dirasakan tetap berbeda ketika mendapatkannya langsung dari sumber utamanya. Yang salahsatu kegiatan agar bisa memperolehnya itu dengan jalan kaki yang memiliki banyak manfaat.
Meski demikian, ada alasan tertentu mengapa Orang Indonesia malas kaki, berikut sedikit alasannya:
1. Jalannya yang tidak suport untuk pejalan kaki, apalagi untuk disabilitas
Seperti adanya lubang, tidak ada trotoar, dan lain-lain yang membuat sebagian orang enggan atau mengurungkan niat untuk jalan kaki.
2. Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan
Yang mana dalam satu wilayah untuk bisa menjangkau dari satu tempat ke tempat lain tuh membutuhkan waktu yang sangat lama, apalagi dengan jalan kaki. Berbeda halnya dengan negara Singapura misalnya.
3. Indonesia Negara dengan Iklim Tropis
Bisa dibayangkan kalau jalan kaki agak jauh dikit, bisa-bisa mandi keringat ya kan? Beda dengan negara seperti Hongkong loh.
4. Terkenal akan gengsinya
Ya gimana ya, di sini kalau nggak naik kendaraan tertentu rasanya gengsi kalau mau jalan kaki. Mending naik kendaraan aja, entah itu jarak dekat atau yang jauh sekalipun.
5. Rawan Kejahatan
Percaya atau tidak, ketika jalan kaki di jalan raya, kemungkinan untuk kita bisa incaran oknum yang bertindak di jalanan lebih besar..
Meski kenyataan warga +62 yang malas jalan kaki ini, bisa jadi akan berubah tambah semangat untuk jalan kaki ketika melakukan hal-hal berikut loh, sobats. Kira-kira apa saja itu? Simak terus artikel ini.
Orang Indonesia Terkenal Malas Jalan Kaki, Kecuali saat Melakukan Hal Berikut Ini
1. Mendaki Gunung
Yuk, ada yang bisa jelasin nggak cara instan supaya bisa sampai ke puncak gunung? Berharap ada lift, nihil iya sih. Kecuali kalau menggunakan jasa porter, yang kalau capek tinggal didorong gitu. Itu pun hanya ada di pegunungan tertentu. Sehingga, orang Indonesia akan sangat semangat bila berjalan kaki ketika mendaki gunung. Jika lambat saja, bisa tertinggal dengan rombongan. Atau malah kelamaan sampai puncaknya
2. Jalan sehat
Sebenarnya jalan sehat tuh ada beberapa hal sih konteksnya. Seperti car free day gitu, event Tajemtra yang terselenggara di kotaku nih, yang berarti jalan kaki sepanjang kira-kira 10km bisa lebih, bisa kurang, dari siang hari hingga tengah malam harus sampai alun-alun kota. Untuk pasrtisipannya sesuai tim yang telah didaftarkan kepada panitia. Mau pakai kendaraan? Ya bisa aja, tapi udah nggak dapat nilainya sih, mungkin hanya sertifikat saja.
3. Karnaval
Biasanya di beberapa tempat yang mengadakan karnaval tuh emang ada peserta yang naik menggunakan kendaraan seperti pick up dengan memakai kostum karnaval. Tapi, di lain sisi ada juga dan lebih banyak peserta karnaval yang harus jalan kaki sepanjang jalan raya dengan menggunakan kostum hingga pernak pernik yang beragam tingkat berat ringannya. Yang pasti sepanjang jalan harus menahan beban pada kostum yang dikenakan sampai rute finish tiba.
4. Gerak Jalan
Kamu pernah ikutan gerak jalan yang biasa diadakan di tempat tinggal kamu, nggak? Jujur saja, aku bisa berkesempatan untuk ikut kegiatan gerak jalan ini beberapa kali. Dan semua peserta beserta tim yang berpartisipasi harus jalan kaki. Namun harus seirama jalannya. Mau santai bisa, cuman akan ada pengurangan nilai dari juri. Sehingga ketika ikut gerak jalan, otomatis perlu untuk jalan kaki, bedanya hanya di gerakan yang lebih tepat dan perlu kekompakan tim.
5. Haji dan Umroh
Dalam melakukan 2 hal tersebut lebih banyak menggunakan jalan kaki. Walau ada yang menggunakan kendaraan atau jasa porter, itu pun untuk beberapa alasan tertentu. Mau nggak mau, yang biasanya malas jalan kaki di luar ruangan, maka akan lebih giat lagi, khususnya yang sehat untuk menjalankan rangkaian rukun Haji dan Umroh dengan berjalan kaki.
6. Berebut Diskon Belanjaan
Jangan heran ya, biasanya mereka yang berebut diskon tuh jalannya akan lebih cepat dari biasanya, yakin dan percaya deh. Apalagi kalau nggak gerak cepat, barang yang diincar atau nggak, bakalan diambil orang lain. Apalagi yang berburu diskon di tempat perbelanjaan itu, otomatis akan keliling mencari produk-produk dengan tanda turun harga.
7. Saat Motor Mogok
Beberapa waktu kemarin, masih di bulan Oktober tepatnya. Ketika akan membeli cemilan di Indomaret di jalan yang agak jauh dari rumah, tiba-tiba motor mogok. Mau cari bengkel malam-malam tuh sulit banget, apalagi di wilayah yang jauh dari bengkel buka. Sebenarnya udah tanya ke tempat perbaikan motor gitulah, tapi sayangnya tidak ada alat yang bisa digunakan supaya motor kami bisa hidup lagi.
Otomatis, pulangnya jalan kaki berdua dengan suami yang mendorong motor., hahaa. Lumayan lah. Sebenarnya bisa aja sih kalau menghubungi orang rumah. Tapi kami lebih memilih untuk jalan kaki. Mungkin orang-orang yang mengalami hal yang sama, namun pas jauh dari rumah lokasinya, ketika motor mogok, entah bensin habis, atau bocor, otomatis akan jalan kaki dalam keadaan tersebut untuk bisa menemukan solusinya.
Kira-kira masih ada lagi yang belum aku sebutin kah, sobats? Sepertinya masih ada lagi sih. Kalau kamu terpikirkan apa saja itu, boleh langsung tinggalkan opini kamu di kolom komentar, ya.
By the way terima kasih sudah membaca dan berkunjung di artikel ini. sampai jumpa di artikel berikutnya. Jangan lupa untuk tinggalkan komentar kamu di kolom yang di sediakan, OKE. Feel free to drop your comments.
Terima kasih
~Blessed
Rohmah
Nah bener banget, ya kali jalan kaki nunggu mendaki, pas ada acara jalan sehat, dan lain-lain. Tiap hari aja gpp acaranya biar semangat jalan kaki.
BalasHapusJadi inget pas masih tinggal di Bogor suka banget ikut jalan sehat. Dapat hadiah sih enggak pernah, tapi suka sekali lihat orang ramai jalan pagi pagi di udara Bogor yang sejuk. Kalau ga dipaksa kadang kita ga gerak hehe.
BalasHapus