Bismillaahirrohmaanirrohim
Sobats, Kamu udah ganti gawai sampai berapa kali nih dalam setahun? Kalau saya sih belum tentu, malah bisa dipastikan nunggu bertahun-tahun dulu, malah. Nah, percaya tidak jika beberapa tahun terakhir ini sepertinya pola perilaku masyarakat sebagai konsumen gawai, telepon genggam, smartphone, atau handphone, semakin konsumtif saja ya kan. Bahkan seseorang bisa dengan mudah untuk ganti gawai dalam satu atau dua tahun sampai dua atau tiga kali. Setuju tidak?
Jika iya, tidak bisa dipungkiri juga sih. Karena memang perkembangan teknologi pada gawai sangatlah pesat. Terlebih lagi, brand smartphone yang setiap tahunnya selalu mengeluarkan flagship terbaru dan disisipkan dengan teknologi mumpuni yang termutakhir. Salahsatu brand yang menerapkan hal ini adalah Apple dengan gawainya Iphone. Dan beberapa aspek dari fitur-fitur yang diburu masyarakat dalam membeli atau memilih gawai, seperti: seberapa besar ruang penyimpanannya, penampilan dan desain layarnya, apalagi dari canggihnya kamera depan atau belakang menjadi pertimbangan.
Selain karena setiap tahun selalu ada seri terbaru dari merek smartphone tertentu, masyarakat pun juga semakin dimudahkan untuk bisa memiliki atau mengganti gawainya yang lama dengan versi terbaru. Iya, sekarang kalaupun ingin ganti smartphone konsumen atau masyarakat bisa menggunakan program tukar hp yang biasa saya temukan di tempat jual beli gawai atau counter. Hal inilah yang juga menjadi daya tarik masyarakat supaya bisa merasakan smartphone terbaru yang mungkin baru rilis ya.
Saya yang mengetahui kalau ada program tukar tambah gawai tuh, kaget aslinya. Tapi beryukur sih, karena buat sebagian orang yang ingin upgrade gawainya jadi dimudahkan, tinggal ditukar lalu menambah biaya sisanya yang harus dibayarkan. Yang pasti uangnya juga bukan uang pribadi ya kan, bukan hanya untuk gaya-gayaan. Tapi kalau iya, juga tidak masalah sih. Kan tanggungan masing-masing. Lahh, makin panjang aja nih.
Nah, berbeda dari adanya kemudahan tukar tambah. Ketika saya akan mengganti gawai, tentu punya alasan-alasan yang tidak jauh berbeda dari saat awal penggunaan hape jadul hingga sampai ke android yang saya gunakan saat ini.
Berikut 4 alasan yang membuatku ganti gawai, check this out!
1. Gawai Rusak dan Tampilan Retak
Pertama kali punya ponsel tuh, aku cukup lama pakainya. Tapi, karena semakin dipakai itu keypad nya jadi lepas satu per satu, sehingga aku berpikir udah saatnya ganti. Alhamdulillah akhirnya bisa ganti dengan ponsel yang lebih bagus lagi fiturnya saat itu, ya lumayan lah.
Nah, karena satu kecerobohan yang saya lakukan. Ponsel saya masuk ke bak mandi saat menaruhnya di atas tempat baju-baju di kamar mandi. Bukan cantelan ya. Semacam dinding pembatas kamar mandi, dan langsung menyatu sama bak. Mau ambil baju, eh ponselnya ikutan terjun bebas ke air. Sayang sekali dia tidak bisa diselamatkan. Langsung mati gitu aja.
baca juga : Tentang Situasi yang Tak Ingin Terulang Lagi
2. Dapat Hadiah Gawai
Jadi, setelah drama ponsel itu, saya kembali menggunakan gawai lama sebagai alat komunikasi sehari-hari. Bersyukur banget ponsel lama masih bisa digunakan sekalipun tampilan fisik sudah tidak karuan. Apalagi masih support untuk internetan dan bersosmed, walau untuk facebook saja.
Seperti dapat durian runtuh, ada lomba nulis yang hadiahnya tuh ponsel pintar. Temanya tentang kendaraan gitu. Jadi aku ikutan kan. Setelah nunggu sebulan, saya mendapatkan telepon dari seseorang. Saya tidak menyangka kalau itu adalah pihak penyelanggara lomba yang telah saya ikuti. Karena beliau mengatakan kalau saya termasuk salahsatu pemenang lomba menulis tersebut.
baca juga : Si Garang Mobil Impianku
Esok harinya saya mendapatkan informasi kalau pemenang lomba menulis sudah diumumkan. Alhamdulillah, ternyata saya menjadi pemenang kedua yang berhasil mendapatkan ponsel pintar. Kalau tidak salah itu sekitar tahun 2015 atau nggak 2016 an.
Dari situlah, akhirnya saya baru ganti gawai android untuk pertama kalinya, setelah lama penggunakan ponsel yang pertama kali saya beli setelah mendapatkan gaji pertama pekerjaan yang saya tekuni saat itu.
3. Rentang Waktu dan Usia Ponsel
Saya cukup lama menggunakan gawai android yang saya dapatkan dari hadiah tersebut. Kira-kira 3 tahunan lebih deh. Cukup lama, kan? Selain itu, alasan lainnya karena gawainya sudah kurang support untuk membantu pekerjaan sampingan saya sebagai blogger. Ini gawai kerap kali lemot, memori cepat penuh, walau aslinya tahan banting ya. Pernah kecelup air, tapi alhamdulillah dia masih bisa bertahan sampai sekitar tahun 2018.
Barulah kemudian di akhir tahun 2018 tepatnya di awal bulan Desember, aku membeli gawai terbaru salahsatu merek smartphone ternama di Indonesia. CASH. Ya, menurut saya ini adalah effort banget buat saya. Karena bisa ganti gawai dengan uang hasil kerja keras sendiri. Seperti reward to my self. Alhamdulillahhh...
baca juga : Review Jujur Kenapa Pilih Zenfone Max Pro M2
4. Ponsel Mulai Lemot
Saya termasuk tipe yang setia terhadap gawai, *apalagi pasangan* uhukkk. Ya, buktinya, setelah tahun 2018 akhir ganti smartphone, barulah di pertengahan tahun 2021 ini, saya mulai ganti gawai. Cukup lama juga ya, walau tidak selama gawai yang dapat hadiah untuk pertama kalinya dulu. Hanya butuh 2 tahun 8 bulan, saya baru ganti gawai.
Alasan yang membuat saya ganti gawai di tahun ini, karena ponsel pintar saya sebelumnya kurang bisa menunjang multitasking. Pun sering mengalami memori penuh, padahal punya penyimpanan 4/64GB. Hal ini pertanda saya perlu upgrade ponsel baru. Walau sebenarnya masih bisa digunakan, cuman kalau ada gawai baru bakalan pindah gitu.
Nah, ceritanya tuh sekitar bulan Mei – Juni aku ikutan kuis yang diadakan di Facebook. Setelah satu bulan berlalu, ternyata namaku menjadi salahsatu pemenang pada kuis tersebut yang hadiahnya berupa smartphone. Benar-benar tidak disangka-sangka. Ternyata Allah lebih tahu apa yang saya butuhkan saat ini
Alhamdulillah setelah satu bulan menunggu, hadiah gawainya sudah mendarat dengan baik di rumah. BTW saya saat itu tidak segera mengganti gawai lama dengan seri terbaru yaang saya dapatkan. Karena masih sayang sama gawai sebelumnya, yang punya banyak kenangan di dalamnya. Sehingga saya tetap menggunakan gawai lama.
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk ganti ke gawai terbaru dari hadiah kuis tersebut. Ya. Aku baru gunakan gawainya di bulan Agustus kemarin. Sedangkan gawai lama dipakai sama suami saya. Tapi berkat ganti gawai, saya bisa melakukan multitasking sesuai yang saya harapkan. Saya benar-benar bersyukur karena bisa ganti gawai saat benar-benar momennya pas dan saya memang butuh untuk upgrade gawai.
Sebenarnya kalau saja bisa upgrade gawai, saya maunya beli Iphone 12 gitu sih. Terus ada inisiatif dari suami dan juga teman-teman, kalau gawainya tidak dipakai bisa dijual atau di tukar tambah gitu ya. Tapi aku masih sayang, dan belum lagi gunain, walau semisal dijual bisa dapat Iphone 12 dan masih ada kembaliannya juga. Tapi aku ingin menghargai hadiah yang saya dapatkan dari penyelenggara kuis yang saya ikuti.
Kalau menurutmu, seandainya di posisi aku bagaimana? Bakal dijual atau dipakai aja, coba tulis di bawah ini ya ...
Nah, Jadi Sobats. Ke-4 alasan di ataslah yang mendasari saya bisa ganti gawai hingga bisa sampai saat ini. Kira-kira apakah ada yang sama dengan saya soal alasan ganti gawainya? Tulis di kolom komentar ya.
Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di artikel alasan saya ganti gawai ini, jangan lupa tinggalkan komentar kamu, Sobats. Feel free to drop your comments, okay. See you on the next article ya.
~Blessed
Khoirur Rohmah
3 dan 4 related banget kalau udah lemot apalagi memang sudah bertahun-tahun memang waktunya ganti gawai.
BalasHapus