Bismillaahirrohmaanirrohim
Halo sobats, pekan kemarin tepatnya di tanggal 17-18 September 2020, aku mengikuti kegiatan Campus Visit Polije 2020 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember atau yang beken disebut Polije. Di sana aku bersama rekan-rekan dari Blogger, Selebgram, dan Youtuber, mengunjungi sekaligus mengenal beberapa TeFa atau Teaching Factory yang jumlahnya sebanyak 22 TeFa, sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa.
Tahukah kamu, menyebut Polije, membawaku pada kenangan saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Ya, di tahun 2011 aku pernah magang, atau istilahnya praktik kerja industri (Prakerin) di UPT Komputer, Politeknik Negeri Jember selama kurang lebih 1,5 bulan. Setelah 9 tahun berlalu, aku baru mengunjungi kembali Polije, ya kemarin itu.
Baca juga : Ada cerita antara aku dan Polije
Banyak hal berubah seiring bertambahnya waktu, hal itu berlaku juga dengan perkembangan Polije yang semakin SIP (Smart, Innovative, Professional) dengan fasilitas, sarana pendidikan, bertambahnya program studi, maupun kerjasama industri melalui Teaching Factory yang tersedia di kampus vokasi di Jember ini.
Sebenarnya, apa sih perbedaan antara kampus vokasi dan kampus akademik?
Kampus vokasi, seperti Polije ini merupakan pendidikan yang lebih memfokuskan pembelajaran dalam peningkatan skill atau kemampuan siap kerja di bidang jurusan tertentu. Jadi, lebih banyak melakukan praktik di lapangan (60%).
Kampus akademik, seperti universitas, adalah pendidikan yang lebih memfokuskan pembelajaran dalam hal terkait penelitian dan inovasi sebagai pemecahan masalah di bidang atau jurusan tertentu. Di mana lebih banyak menerapkan teori.
Meski begitu, alumni dari kampus vokasi tetap bisa bersaing saat terjun ke dunia lapangan, atau industri terkait dengan mahasiswa yang lulus dari kampus akademik. Berdasarkan data justru bagi industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) dalam bidang teknis lebih senang merekrut lulusan dari kampus vokasi karena lebih siap kerja. Termasuk dengan mahasiswa dan alumni dari Polije ini, sobats.
Nah, dari sini seandainya waktu bisa diputar, aku ingin kembali ke masa lalu untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi vokasi di Polije. Sayangnya faktor internal tidak kudapatkan saat itu, huhuhu. Setidaknya dari apa yang aku bagikan setelah ini, bisa menambah keyakinan untuk kamu yang ingin menempuh pendidikan di kampus vokasi adalah sebuah pilihan yang tepat, khususnya di Polije ya, sobats.
Emang kenapa nih?
Polije – Perguruan Tinggi Vokasi yang Melakukan Pernikahan Massal dengan IDUKA
Politeknik Negeri Jember merupakan 1 dari 43 Politeknik Negeri yang tersebar di sepanjang Aceh sampai Merauke yang bersinergi atau Link and match dengan dunia Industri, Usaha, dan Kerja/IDUKA. Istilah ini disebut dengan Pernikahan Massal dengan IDUKA. Mengapa demikian?
Karena Polije mengasah, dan menyiapkan sumberdaya yang kompeten di bidangnya yang siap terjun ke dunia industri, usaha, dunia pelayanan, industri manufaktur, alat berat, pertanian, dan lainnya melalui pembelajaran Teaching Factory yang tersedia.
Berikut 3 poin penting yang dipersiapkan untuk mahasiswa ataupun alumni Polije:
1. Siap berkompeten di bidangnya
Mahasiswa dan alumni disiapkan untuk dapat terjun di IDUKA yang tentunya akan menjadi aset perusahaan, cepat beradaptasi dan mengeksekusi baik dalam aspek manajerial maupun teknis setiap kebijakan dan program kerja perusahaan.
2. Menjadi Wirausaha Baru
Polije menyiapkan program-program kewirausahaan yang mendukung mahasiswa dan alumni menjadi wirausaha, atau mempunyai jiwa kewirausahaan yang kuat dan handal. Dengan bahasa kerennya menciptakan bukan hanya lulusan yang mencari pekerjaan akan tetapi lulusan yang bisa menciptakan pekerjaan.
3. Meneruskan Pendidikan ke Jenjang yang Lebih Tinggi
Mempersiapkan para intelektual muda yang kemudian dapat lanjut ke jenjang pada strata yang lebih tinggi, seperti ke master terapan atau dokter terapan. Dan harapannya, ketika lulus mereka dapat kembali ke Polije untuk menjadi staf pengajar yang kompeten di bidangnya. karena alumninya berangkat dari perguruan tinggi vokasi.
Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia
Seperti yang sudah aku singgung di awal bahwasanya Polije sebagai kampus vokasi unggulan, menerapkan pendidikan dengan pola pernikahan massal antara kampus dan industri. Oleh karena itu, Polije memastikan apa yang diinginkan industri dalam waktu mendatang bisa searah atau in line. Sebab Polije menghadirkan industri terkait untuk merumuskan kurikulum yang ada, sehingga mata kuliah yang ada adalah hasil rumusan bersama antara industri dan perguruan tinggi vokasi, yaitu Polije.
Bukan hanya itu, Polije juga menghadirkan dosen industri/ praktisi industri untuk bisa bercerita kiat sukses mereka seperti apa, tidak menutup kemungkinan, bisa menghadirkan profesi seperti Blogger, Youtuber, atau Selebgram.
Polije - Perguruan Tinggi Vokasi dengan Teaching Factory - SIP |
Kemudian Polije menyiapkan serta meningkatkan sarana dan prasarana aktivitas di dunia industri melalui kampus vokasi ini. Di mana sarpras tersebut juga disesuaikan dengan praktiknya di dunia IDUKA.
Selanjutnya, Polije akan memberikan assesment, yaitu penilaian apakah mahasiswa yang bersangkutan kompeten di bidang yang ditekuninya atau tidak. Dihadirkan juga lembaga khusus yang secara objektif dan profesional dalam assesment tersebut.
Bisa disimpulkan seperti ini :
1. Polije menghadirkan industrinya
2. Merumuskan kurikulumnya
3. Praktiknya distandarkan dengan industri
4. Dibangun fasilitas lingkungan seperti industri
5. Saat akan keluar, di assessment lagi.
Adanya Kampus Vokasi di Indonesia ini sangatlah didukung oleh pemerintah Indonesia, termasuk bapak presiden Joko Widodo. Karena, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia.
Program Studi di Kampus Vokasi Politeknik Negeri Jember (Polije)
Berikut ini daftar jurusan yang tersedia di Polije. Buat kamu yang ingin meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi vokasi, bisa di simak program studinya di bawah ini. Btw kemarin aku juga mengunjungi lab di prodi Produksi Tanaman Hortikultura dan mengetahui beberapa tanaman yang tumbuh dari proses Hortikultura yang hits saat ini, sobats. Oke, ini beberapa jurusan di Polije, di antaranya:
Polije dengan Teaching Factory sesuai Kebutuhan Industri
Mahasiswa di Polije dipersiapkan untuk menjadi SDM yang mampu bersaing di era industri 4.0 saat ini. Karenanya, Polije sebagai perguruan tinggi vokasi mengembangkan pembelajaran berupa TeFa atau Teaching Factory yang berstandar industri.
Melalui Teaching Factory, Polije menerapkan konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan nanti. TeFa merupakan keharusan bagi perguruan tinggi sebagai sarana dalam menguatkan keterampilan dan kompetensi pada lulusannya. Adanya TeFa menjadi kekuatan dan keunggulan sebagai pembeda antara perguruan tinggi vokasi dengan perguruan tinggi akademik.
Berikut daftar TeFa secara keseluruhan yang ada di Politeknik Negeri Jember yang menjadi pioneer dan pelopor Politeknik yang sudah mempunyai serta mengembangkan TeFa yang berstandar Industri. Di antaranya :
Salahsatu Teaching Factory yang aku kunjungi bareng rekan-rekan Blogger, Youtuber, dan Selebgram, di antaranya berikut ini, sobats :
1. TeFa Kebun Inovasi dan TeFa Bunga Potong
Di Kebun Inovasi inilah dibudidayakan bibit unggul berupa tanaman yang memiliki nilai enokomis, bisa disimpan dalam waktu yang lama, bisa dipetik sendiri, untuk wisata edukasi dan bisa diperjualbelikan ke masyarakat.
Lahan Kebun Inovasi sangatlah luas untuk ditanami berbagai varietas tanaman |
Tampak Samping Kebun Inovasi Polije |
Nah, rumput ini dibiarkan supaya nggak panas tanahnya, terus agar ada ikatan antara tanaman semangka atau melon dengan akar rerumputan tersebut. Kalau udah terlalu banyak ya dipangkas kok, |
Pertama kali mengunjungi TeFa Kebun Inovasi, aku senang sekali bisa melihat aneka varietas tanaman yang akan siap dipanen. Ada buah semangka dengan berbagai jenis, seperti semangka Amarelo (semangka kuning non biji), Amara (semangka merah non biji), ada juga semangka Luna Maya yang luar dan dalamnya berwarna kuning.
Ada juga buah melon yang dibudidayakan dan punya beragam jenis pula, Melon Alisa yang berwarna kuning dan tidak ada jaringnya, sedangkan Melon Alina memiliki jaring/biji di dalamnya.
Salahsatu tanaman yang ditanam di Kebun Inovasi Polije |
Sedangkan TeFa Bunga Potong, yang lokasinya berada di depan wisata Rembangan adalah milik Polije. Bunga potong merupakan sebuah komoditas yang memiiliki prospek yang bagus dan dapat meningkatkan devisa negara tentunya. TeFa ini menyediakan aneka bunga potong berupa tanaman hias, seperti: anggrek, aglonema, begonia, krisan, krisan pot.
Sudah tertera jenis tanaman di TeFa Bunga Potongnya ya |
Itu ada bunga krisan, lahan di TeFa bunga potong yang luas dan meyegarkan mata |
Salahsatu tanaman anggrek yang warnanya beda dan cantik |
Saat berada di sana, mata dimanjakan dengan view dataran tinggi sekaligus berjejer bunga potong yang berada di sisi kanan, kiri, sesuai jenisnya.
2. TeFa Smart Green House (SGH)
Teaching Factory Smart Green House (SGH) merupakan kebalikan dari Kebun Inovasi yang masih menerapkan sistem konvensional. Sedangkan SGH dibuat dengan sistem pertanian yang smart farming, di desain lebih bersih dan lebih aman dari residu pestisida yang menyebabkan cita rasa dari varietas melon menjadi maksimal.
selamat datang di smart farming Polije |
Aktivitas yang dilakukan di SGH meliputi syarat tumbuh yang dibutuhkan oleh tanaman diatur dari iklim mikro, pemberian nutrisi, perawatan dari awal penanaman hingga akhir pemanenan. Komoditi yang dapat dibudidayakan seperti sayur, buah, dan bukanalah tanaman tahunan.
Di TeFa SGH ini, menyediakan produk dan jasa seperti buah melon dan hortikultura dengan kualitas premium merek SIP. Menjadi tempat praktik dan penelitian dosen atau mahasiswa, dan menjadi rujukan kunjungan bagi edukasi dan studi banding.
Bersama Bapak Yaman Huri |
Kalau gambar lingkaran seperti 2 kipas di atas itu untuk pengatur iklimnya di SGH Kalau gambar di tengah itu air yang dapat dialirkan ke SGH, kalau dekat itu dingin dan segar rasanya |
Oh iya, yang bikin TeFa SGH ini bisa smart, karena saat akan menyiramkan air misalnya, bisa dapat langsung diakses melalui smartphone yang terkoneksi dengan teknologi pada SGH. Jadi di manapun bisa tetap memantau tanaman atau ingin memberikan nutrisi ketika tidak berada di SGH.
Terbukti, hasil dari TeFa SGH, menghasilkan melon premium yang kress dengan rasa manis, dan waktu panen yang lebih cepat, selisih 10 hari jika dibudidayakan di lingkungan terbuka. Melonnya beneran nagih, lunak, tidak keras, manis pas, dan kress banget.
3. TeFa Kopi
Kamu suka kopi kekinian? Beruntung sekali kemarin aku mengetahui proses dari pemilihan kopi dari grading, roasting hingga development. Bahkan setelah kopi di roasting aku sempat mencoba makan biji kopinya yang masuk level medium, dan rasanya renyah, kresss hehehe.
Ini proses Grading, penyeleksian biji kopi |
Ini Proses Roasting, suhu harus mencapai 200 sebelum akhirnya biji yang sudah diseleksi dimasukkan |
Jangan lupa untuk 'diselep' kopinya ya |
Sobats, di TeFa Kopi ini, memproduksi kopi dari pengolahan, pengemasan, lalu penjualan ke berbagai outlet di Jember bahkan beberapa telah mengirim permintaan ke Bandung. Bahan baku kopi didapat dari mitra seperti gapoktan, yang menyuplai produksi kopi di Tefa Kopi.
Ada 3 jenis roasting kopi yang nantinya bisa dikembangkan untuk apa saja. Misal untuk kopi ekspresso begitu ya. Level kopi tersebut anatara lain, medium (lebih kecoklatan), light (lebih coklat) dan dark (hitam).
Ini salahsatu hasil olahan atau produksi kopi di TeFa Kopi Polije |
Seseneng itu bisa tahu proses produksi kopi di TeFa Kopi Polije |
Oh iya, mesin yang digunakan untuk roasting adalah produk buatan salah satu dosen dari Polije loh, keren banget kan. Daripada beli di luar, mending beli dari dalam kota aja ya.
4. TeFa Kultur Jaringan
Aktivitas di Teaching Factory Kultur Jaringan, adalah dengan melakukan perbanyakan bibit sebanyak-banyaknya dengan waktu sesingkat-singkatnya. Melalui salah satu jaringan pada tanaman tertentu yang akan diperbanyak. Seperti tanaman anggrek.
Ini salahsatu anggrek hasil kultur jaringan loh sobats, hanya berbekal salahsatu anggota bagian dari anggrek itu, nanti bisa di kuljar dan diperbanyak menjadi tanaman anggrek baru |
Bapak Eko menjelaskan bahwa botol, dan alat yang akan digunakan utuk proses kuljar haruslah steril ketika masuk di mesin tersebut |
Nah ini prosesnya, pakai media botol yang di dalamnya terdapat agar-agar untuk pertumbuhan tanaman, baik anggrek, kentang hitam, iles-iles, tembakau, dll |
Bunga yang dilakukan perbanyakan di antaranya ada anggrek, tembakau, kentang hitam, tebu, iles-iles, krisan, dan tanaman hias lain. Nantinya hasil kultur jaringan dilanjutkan untuk diuji cobakan kembali, hingga diperjualbelikan ke kebun tanaman.
Tahap di TeFa Kultur Jaringan dimulai dari sterilisasi alat hingga media tanam dengan alat sterilisasi. Kemudian dibuat stock atau cairan nutrisi yang dari agar-agar, pembuatan medianya, hingga siap di pindah ke media lain.
Itu adalah hasil perbanyakan tanaman anggrek di kuljar. |
Hasilnya, tiap bagian dari tanaman yang diambil, misal daun, saat diproses di kultur jaringan, bisa membuat tumbuh tunas baru yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah awal. Sehingga proses pengembangbiakannya mencapai puluhan bahkan ratusan tanaman baru loh.
Ah… kalau menyebutkan TeFa di Politeknik Negeri Jember ini, tentu akan ingin disampaikan terus menerus deh. Tapi sepertinya akan aku buat di artikel berikutnya aja ya sobats.
Kan kalau tahu gitu, dulu aku langsung kabur buat daftar di Polije ya, huhu. Karena di Polije lebih unggul dari perguruan akademik. Sebab di Polije terdapat kompetensi yang sesuai dengan bidang yang diminati. Itulah yang menjadi keunggulan Polije sebagai Perguruan Tinggi Vokasi dibanding PT. Akademik.
Tunggu new article nya ya sobats |
Nah, untuk 3 TeFa atau Teaching Factory lainnya yang kemarin sudah aku kunjungin di Polije untuk hari Kedua, aku akan buatkan artikel terpisah yah sobats. Supaya kamu juga lebih mudah ketika membacanya.
Jadi, sobats, buat kamu yang akan menentukan pilihan kuliah setelah lulus SMA/MA/SMK, pilihlah jurusan yang sesuai dengan passion kamu. Jangan asal, kuliah walau bukan bidang yang kamu minati. Khawatir di masa mendatang kamu berbelok arah untuk tidak meneruskan pendidikan tersebut, atau memilih jurusan yang lain.
Jadi, tanyakan pada diri kamu sendiri. Ingin langsung terjun ke industri, dengan jurusan yang sesuai passion? Politeknik Negeri Jember jawabannya.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya sobats. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung ke artikel ini. Jangan lupa, feel free to drop your comments, Okay.
See you soon, sobats
~blessed
Khoirur Rohmah
Saya dulu juga politeknik tapi waktu masih ikut universitas brawijaya
BalasHapussekarang programnya makin keren2 ya
secara.....jaman juga udah makin canggih
Kampus vokasi ternyata begitu menggoda ya Rohmah, bisa nih kita ajak2in adek atau ponakan dkk yg masih bingung pas mau kuliah. Seruuu banget ke TeFa2 itu!
BalasHapusSebagai orang yang sudah masuk ke dunia kerja aku bisa dibolang menyesal karena tidak memilih kampus vokasi. Masuk kampus vokasi itu lebih siap kerja karena banyak prakteknya. Karena kan kita tahu sendiri kalau di dunia kerja bisa dibilang teori perannya kecil sekali, kita lebih perlu aksinya dibanding teori. Itu pengalamnku sih
BalasHapusPolije kereennn yha.
BalasHapusDuh kapaannn bisa main k Jrmber lagiii
Pingin k Polije jugak kan
Aku berharap jurusan di polije dengan smart farming ini ada juga di banjarmasin karena lahan pertanian disini masih banyak dan belum sehebat di jawa
BalasHapusFasilitas Polije untuk mengembangkan kemampuan dan ilmu pengetahuan anak didiknya sungguh luar biasa yaa..
BalasHapusAku terpukau ketika semua mahasiswanya langsung praktek di lapangan. Sehingga ilmu yang diberikan bisa langsung di aplikasikan.
Keren.
HapusMendidik anak didiknya menjadi wirausaha sukses ini penting sekali.
Agar semakin banyak yang membuka lapangan kerja daripada hanya bergantung kepada perusahaan asing.
Politeknik Jember termasuk Perti yang bagus. Saya beberapa kali baca skripsi mahasiswanya. Juga jurnalnya. Kalau dari tulisan bagus, bisa dikatakan kualitasnya bagus
BalasHapusKalau diberi kesempatan bisa masuk di polije, aku mau pilih tefa smart green house
BalasHapusRasanya pasti happy bisa belajar membuat inovasi baru, berkebun dengan cara yang menyenangkan dan pastinya bisa menatap tanaman hijau setiap hari
Keren ya, Polije. Pendidikannya lebih memfokuskan pembelajaran dalam peningkatan skill atau kemampuan siap kerja di bidang jurusan tertentu. Semoga semakin banyak tempat kuliah yang bisa lebih banyak melakukan praktik di lapangan dibandingkan hanya teori saja.
BalasHapusWah sangat menyenangkan sekali ya liat berbagai sudut fasilitas dai kampus politeknik negeri jember polije ini.. jadi ingin kuliah lagi deh hehe.. kangen kuliah banget ish.. kampusnya terlihat nyaman deh.. dan fasilitasnya juga lengkap yaa
BalasHapusNah kalau bisa menghadirkan dosen berkualitas dan sesuai dengan bidangnya nih pentinh banget mba. Kualitas kantor ya lebih baik
BalasHapuskeren ya polije, kalau inget masa2 kuliah tuh suka nyesel soalnya kuliahnya ga sungguh2 hahaha
BalasHapusWah keren ya kampus ini, langsung bisa praktek juga mahasiswanya dan menerima tamu utk edukasi juga ya. Mantaab deh..
BalasHapusKeren sekali Politeknik Negeri Jember dengan Teaching Factory alias TeFa-nya...lengkap sekali ini liputannya Mbak Rohma
BalasHapusSaya setuju jika sebaiknya pilih jurusan yang sesuai dengan passion. Jangan asal apalagi ikut-ikutan, kuliah mendingan di bidang yang diminati. Seperti di Polije sehingga siap kerja nanti!
sekolah vokasi adalah altrrnatif pilihan untuk peserta didik yg lebih senang langsung praktik drpd berkutat dengan banyak teori karena biasanya sekolah vokasi lebih banyak praktiknya daripada teorinya 👍
BalasHapusKalo di Medan ada Politeknik Negeri Medan (Polmed). Lulusannya secara umum bisa dikatakan "jago" dan siap pakai. Karena di politeknik negeri memang mahasiswa dididik untuk skill kerja di lapangan. Jadi nggak ragu bagi perusahaan untuk merekrut lulusan dari politeknik ini. Ternyata di Jember juga begitu, gimana lulusannya nggak oke kalo program di dalamnya segitu kerennya.
BalasHapusOh berarti kampuz itu ada 2 ya kak kampus vikasi dan kampuz akademik. Berarti tugas kita ya memberikan banyak stimulasi pada anak dari kecil, hingga kelak ketika anak sudah besar, anak tahu minat dan bakatnya kemana. Kalau anak udah tahu minat dan bakatnya kemana, jadi bikin dia gampang milih mau masuk kampuz vokasi atau akademik ya
BalasHapusGagal fokus liat kopinya, jadi pengen ikutan ngopi hehehe.
BalasHapusJujur ya, saya baru ngeh dengan Polije ini, maklum belom pernah ke Jember.
ternyata Jember memang kota berkembang yang makin keren dengan kampus kayak Polije ini ya :)
Pada kenyataannya sekarang, justru lukisan yg memiliki keahlian atau pengalaman yg banyak diserap tenaga kerja nya, daripada sekadar sarjana yg akademik. Seperti lulusan sekolah kejuruan, lebih diserap usaha kecil daerah, daripada sarjana yang gengsi ga mau kerja kasar
BalasHapusDi zaman sekarang, memilih kampus vokasi memang pas ya, saya jadi ingat dulu waktu kerja.
BalasHapusAda lulusan PTN terkenal yang baru keterima kerja, sama-sama saya juga.
Cuman bedanya saya udah pernah kerja beberapa bulan sebelumnya, dia fresh graduate.
IPKnya bagus, dan di kantor dia bengong aja, hahaha.
Diajak diskusi, setidaknya memecahkan masalah secara logika juga nggak punya ide, etdaahh..
Memang praktik itu penting, biar nggak cuman nguasain teori :D
Kampus vokasi memang lebih menarik dunia kerja ya Mba.. soalnya mereka sudah khusus di bidangnya. Jadi daya saingnya lebih tinggi
BalasHapusMaaf kak di Polije ada program beasiswa bidik misi tidak ya? Soalnya ada yang berminat nih, hanya ekonominya kurang. Makasih.
BalasHapusWah keren ini kampusnya. Katanya Indonesia negara agraris maka memang ilmu pertaniannya harus ditingkatkan. Keren banget kalau inovasi bidang pertanian ini terus ditunjang sama ilmu pengetahuan. Jadi kita nggak kalah sama negara-negara maju yang nggak nge klaim negara agraris tapi sistem pertaniannya udah bagus banget.
BalasHapusPersaingan kerja yang kian ketat membuat generasi muda harus cepat pula menentukan pilihan harus kemana ya selepas sekolah menengah. Kampus vokasi gini bantu banget menyiapkan tenaga terdidik yang siap kerja karena sudah dibekali skill khusus di bidang tertentu.
BalasHapusAku baru ngerti sekarang ada program vokasi kaya gini, jaman aku kuliah aku gak ngeh ada atau gak. Tapi bagus juga ya ada kampus vokasi jadi lebih fokus gitu belajarnya dan bisa diterapkan di dunia kerja karena banyak praktik selama kuliah
BalasHapusWah keren banget Polije ini mbak apalagi vokasi yang memang langsung praktik ke dunia kerja atau lapangan. Saya suka banget dengan kebun inovatifnya dan banyak yang bisa langsung dipelajari ya.
BalasHapusAsyiknya bisa lihat kampus Politeknik Jember gini dari dekat. Dan kampusnya emang bagus euy. Makin semangat tuh yang belajar di sana~
BalasHapusMemang Sekarang lebih bagus kalau mauLangsung kerja masuk ke Poltek aja yaa eh ke polije Hehe karena dengan demikian langsung mendapatkan skill yang cukup untuk Mengembangkan usaha sendiri
BalasHapusAku dengan noraknya baru tahu tentang varietas semangka luna maya yang kuning di luar juga kuning di dalam.
BalasHapusMasuk perguruan vokasi malah keren lho buatku. Lulusannya langsung siap kerja di bidangnya yang nggak cuma terasah secara teori namun juga praktek.
Saya dah bayangin berada disana sambil petikin melon tanpa serat dan semangka Kuningnya hahah.. jadi ini semacam beda sma sama smk ya mbak?
BalasHapusWah ini kampus yang sangat terkenal di jember, dulu pernah ada siswa traning di kantor aku yang dulu, siswa siswinya sangat disiplin dan cepat tanggap
BalasHapuskeren ya Tefa SGH (Smart Green House), bisa menghasilkan melon tanpa pestisida ya Mbak Rohmah, wah dipasarkan ke seluruh Indonesia gak yaa.. pingin beli melonnyaa
BalasHapusBagus ya program Polije semoga alumninya bisa menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah ke dalam kehidupan masyarakat,..maju terus dan sukses ya buat Polije
BalasHapusAku belum banyak tau perbedaan antara vokasi dan akademis, tapi setelah baca ini kalau menurutku lebih efektif ambil yang vokasi ya, bia cepet dapat kepintaran skill juga. Meski sekarang udah telat sekrang udah jadi ibu, bisa jadi rencana kedepan untuk anakku nanti saat kuliah.
BalasHapusPolije keren ya, terutama orientasi poin kedua bahwa lulusannya bisa jadi wirausaha baru. Dengan begitu bisa mengurangi pengangguran karena bisa buka lapangan kerja sendiri. Aku langsung mupeng sama kopinya dong, Rohmah, hehe. Kampusnya keren dan maju, lengkap pula, semoga tambah canggih dan memajukan kehidupan bangsa.
BalasHapusKalau mau cari kampus yang banyak praktik dan siap kerja memamng baiknya di Politeknik. Polije ini termasuk yang rekomendasinya tinggi.
BalasHapusSaya belum pernah ke Jember. Terus jadi terkagumkagum karena ada kampus sebagus ini di sana. Jurusan yang dibuka banyak juga yaa
BalasHapusKampusnya kerennnn, sekarang emang lebih butuh skill ya dibanding teori, menurutku sih begitu. Btw ini Tefa Polije terbuka buat umum ga sih? kayanya seru aja gitu bisa berkunjung sekalian belajar ya
BalasHapusKalau ada kesempatan beekunjung ke Polije, kumau jalan-jalan ke tefa kopi. Penasaran mau liat perjalanan kopi mulai panen sampai bubuk siap seduh
BalasHapusUntuk siap kerja, memang aku merasakan bahwa seharusnya dulu tuh masuk kampus vokasi aja. Toh the poin sama tujuan aku kuliah.
BalasHapusTapi rasanya kampus akademis juga perlu disyukuri meski secara pribadi agak susah dapat kerja (khusus pribadi aku), tapi teori di kampus lumayan mentransformasi mindset dan ideologi. Lebih belajar berpikir mendalam, luas dan komprehensif ketika menghadapi persoalan.
Makasih banyak infonya kak, Fasilitas folije ini bisa dibilang lengkap ya kak. Dan satu yang aku suka banget adalah sistem Vokasinya. Jadi lulusannya memang benar-benar bisa menerapkan ilmu yang sudah mereka pelajari.
BalasHapusSemoga alumni PT jalur vokasi makin banyak nih. Sekarang udah kebanyakan S1 yg ternyata engga siap kerja. Keren nih TeFa-TeFa-nya banyak banget jurusannya. Sip...
BalasHapusPolije benar-benar makin SIP ya. Program-programnya benar-benar mempersiapkan mahasiswa untuk terjun di dunia kerja yang sesungguhnya. Kalau begini kan, mahasiswa jadi nggak gagap lagi saat praktik di lapangan.
BalasHapusFasilitasnya menunjang untuk mengaplikasikan prakteknya ini. Sistem pendidikan yang lebih mengutanakan skill memang yang harus sangat dibutuhkan saat ini. Salah satunya di PoliJe ini
BalasHapusCukup banyak pelatihan yg diberikan di polije ini ya. Sangat bermanfaat agar peserta didik bisa menerapkannya saat terjun di masyarakat
BalasHapusSemoga makin banyak kampus-kampus yang seperti Polije ini ya Mbak. benar-benar efektif jadi ketika mahasiswa keluar kampus dia sudah mengantongi ilmu sekaligus keahlian di lapangan.
BalasHapusKeren ini ya, Mbak. Zaman saya dulu, politeknik itu fokus ke jurusan teknik juga. Seperti teknik mesin, teknik industri, teknik sipil dan lainnya. Sekarang lebih ke passion. yang suka masak, masuk ke kuliner. Yang suka tanaman, masuk ke bunga-bunga. Bagus ini, memilih yang sesuai pasion, jadi enjoy kuliahnya hehehe.
BalasHapusSaya maalah baru tahu perguruan tinggi vokasi dan bedanya dengan perguruan tinggi akademisi. Ini kalau setingkat SMA jatuhnya jadi kayak SMK gitu ya. Keren deh bisa kuliah di Kampus Polije ini.
BalasHapusWahh ini yg kmren acara didatengin sama faisol dan mas ilham juga nih yaaa kak
BalasHapusSerius keren bgt.asri...blajar disitu kayaknya bikin betah deh . Byk skill yg bisa terasah... Mana luas juga areanya ya kak
Kampusku politeknik. Baru tahu aku bedanya. Memang oendidikan dg skill siap kerja penting. Semoga kebijakan penerimaan pegawainya juga banyak buat vokasi
BalasHapusAlhamdulillah adekku tahun ini lulus polinema di malang, dan langsung dapat tawaran kerja di industri dmn tempat dia magang. emang bener sih rata2 perusahaan2 gede gt lebih memprioritaskan anak lulusan kampus vokasi dibanding akademisi, karena rata2 bocahnya hiperaktif di dunia kerja. Wes siap grak banget lah. Andai aku juga bisa memutar waktu, aku bakal daftar di politeknik jg deh, huhu
BalasHapusalhamdulillah, anakku th kemarin jg lolos sbmptn di polije TET, memang anaknya suka yg lbh bnyk prakteknya, seneng bangga semoga kuliahnya lancar lulus cumlaud dan siap bersaing di dunia kerja nanti ..amin
BalasHapus