sumber gambar by pexels |
Bismillaahirrohmaanirrohim...
Membahas terkait miss covid-19 tentu
tidak akan pernah habisnya untuk saat ini. Ada kalanya sedih, khawatir, kalau
bisa menyerang kita, maupun keluarga kapan saja, Naudzubillah. Di lain
sisi, kita nggak boleh terlalu cemas secara berlebihan. Karena bisa membuat
sesuatu hal yang belum terjadi bakal terjadi. Selain itu, diperlukan berbagai
langkah supaya kita dapat terhindar dari pandemi yang tengah mewabah negeri
ini.
Covid-19
yang mana sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan seperti kasus
Pneumonia yang ditandai dengan salahsatu gejala seperti demam, kemudian sesak
napas ini diduga berasal dari pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan,
Tiongkok.
Virus corona dengan nama ilmiah novel
corona virus (2019 n-CoV) ini telah dilaporkan oleh pemerintah Tiongkok ke WHO
di akhir tahun 2019. Kemudian menyebar ke berbagai negara hingga WHO menyatakan
darurat global dikarenakan virus ini. Bahkan Indonesia yang menurut salahsatu pejabat
pemerintah kebal dari corona, ternyata terpatahkan karena di tanggal 2 Maret
2020 terdapat 3 pasien positif corona disebakan salahsatu perempuan yang
terkena tersebut melakukan pertemuan dengan WNI Jepang yang masuk ke Indonesia
di tanggal 14 Februari 2020.
Penyebaran virus corona di Indonesia pun
lebih cepat dari dugaan, sebab sudah tersebar ke 34 provinsi dengan kasus
terbanyak berada di wilayah DKI Jakarta. Dan pembagian tiap kasus pandemi ini
dibedakan dari varian pasien, yang telah menjalani perawatan, hingga rangkaian
test yang perlu dijalankan, seperti :
- Terdaftar sebagai pasien positif corona
(memiliki gejala virus corona)
- Orang dalam pemantauan (ODP)
Memiliki gejala ringan dan punya riwayat
ke berbagai negara yang menjadi tempat penyebaran virus corona, atau pernah ada
kontak dengan pasien positif corona.
- Pasien dalam pengawasan (PDP)
Orang yang memiliki gejala infeksi
saluran pernapasan akut, hingga pneumonia ringan maupun berat, memiliki riwayat
bepergian ke berbagai wilayah tempat penyebaran virus corona, dan melakukan
kontak dengan pasien yang positif covid-19. Pasien ini perlu melakukan
pemantauan di rumah sakit.
- Orang tanpa gejala (OTG)
Oang yang tidak punya gejala namun
memiliki risiko tertular dari pasien positif corona, sekalipun tanpa melakukan
kontak fisik.
Setelah itu, pemerintah melakukan usaha
dengan mengeluarkan kebijakan seperti penggunaan masker, social distancing, penyemprotan
disinfektan, lockdown hingga PSBB untuk wilayah tertentu.
Adanya kebijakan pemerintah yang
disebabkan oleh Covid-19, berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari yang telah
dirasakan oleh seluruh warga masyarakat Indonesia. Kamu pun juga merasakannya
kan sobats?
Dear Covid-19, Inilah Pengaruhmu terhadap Kehidupan Sehari-Hari
Salahsatu pengaruh yang kurasakan akibat
virus cobid-19 ini salahsatunya “tidak bebas” seperti halnya tinggal di
rumah mertua, ehh. Wkwkkwkwk. Curhat neng?. Back to main topic. Iya nggak
bebas sebab mau keluar rumah, seperti ada ancaman bisa terkena dari orang yang
tidak tahu riwayat sebelum kontak fisik dengan kita. Mau pergi ke tempat makan
pun juga hati-hati, mau ke supermarket, atau ke pasar pakai masker, handsanytizer,
dan lainnya. Bahkan saat mengobrol pun perlu jaga jarak, huhuuu.
Nah, di postingan ini aku akan membahas pengaruh
covid-19 terhadap kehidupan sehari-hari yang mungkin kamu juga ikut
merasakannya pula. Berikut ini adalah daftar pengaruh virus corona yang sudah
aku bagi baik sisi negatif, hingga positifnya, lets check this out :
Pengaruh virus Covid-19 untuk hal Positif :
1. Kondisi bumi lebih baik disebabkan
polusi udara global turun
2. Lebih dekat dengan keluarga
3. Punya spare time untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan
4. Lebih menjaga kesehatan dan kebersihan
diri maupun lingkungan
5. Muncul hobi baru
6. Banyak pembelajaran atau webinar
secara online dan siapapun boleh ikut
7. Terbuka peluang untuk bisnis mikro
atau makro yang mana produknya dibutuhkan masyarakat, seperti masker, hingga
jajanan.
Pengaruh virus
Covid-19 dari sisi Negatif
:
a. Ekonomi
1. Dari sektor pariwisata
banyak yang ditutup dan tidak diperbolehkan untuk menerima wisatawan di
berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini berdampak akan ekonomi masyarakat
sekitar yang mengandalkan pencaharian dari adanya wisatawan yang berkunjung di
destinasi wisata tertentu.
2. Dari sektor transportasi,
seperti penerbangan, tidak boleh beroperasi apalagi dari atau ke negara yang
sudah tersebar virus corona. Moda transportasi umum pun juga sepi penumpang,
sebab masyarakat tidak boleh keluar rumah rumah, dan dianjurkan jaga jarak. Hal
itu berdampak pula terhadap pemasukan para sopir angkot, hingga transportasi
lainnya.
3. Dari Sektor Perdagangan,
pasar menjadi sepi pembeli apalagi para pedagang kecil yang mengandalkan
dagangan di pasar untuk kehidupan sehari-hari, pasti sulit untuk mendapatkan
penghasilan. Jam buka pasar pun juga dibatasi
b. Pendidikan
Baik lembaga pendidikan dari tingkat
taman kanak-kanak, hingga perguruan tinggi diliburkan, dan diganti dengan
pembelajaran melalui sistim online, atau dikenal dengan istilah school from
home (SFH).
Akibatnya, untuk yang dapat terkoneksi
dengan internet, tentu bisa mengakses materi pembelajaran lebih mudah. Jika untuk
siswa yang belum terjamah akses internet, otomatis dibebas tugaskan terkait
pembelajaran sekolah. Hal ini pun terjadi di salahsatu desa yang ada di Jember.
Mungkin di kota lain pun juga ada tentunya. Bahkan aku pernah membaca berita
ada seorang guru yang rela mendatangi rumah siswa-siswinya untuk memberikan
pelajaran melalui rumah mereka. Jika siswa-siswi tidak bersekolah, para penjaja
di sekitar sekolah pun juga mendapat pengaruh terhadap pemasukan sehari-hari.
Pengajar pun dituntut untuk memberikan
pembelajaran di tiap minggu hingga per harinya tergantung kebijakan sekolah,
maupun kampus. Berdasarkan pengalaman suami sendiri sih, jadwal pembelajaran
melalui rumah sedikit lebih menguras tenaga daripada harus mengajar secara
tatap muka.
Sebab, selain orangtua diminta
mendampingi anak-anak selama proses pembelajaran dengan mengirimkan dokumentasi
ke gurunya. Selanjutnya guru pun menerima banyak dokumentasi dari siswa-siswi
di kelas yang dipegang. Akibatnya, kalau storage smartphone guru
tersebut besar, tentu tetap bisa menyimpan banyak file berupa video atau gambar
dari walimurid. Namun untuk guru yang memiliki perangkat dengan memori
penyimpanan terbatas, dapat berpengaruh saat menyimpannya. Hal ini sudah terjadi pada salahsatu guru
yang ada di sekolah suami. Yang mana HP nya sampai nge-hang.
Kalau pengaruh covid-19 terhadap adik
iparku saat SFH dia kerap kali butuh koneksi internet yang kuat, bahkan saat
sakit cacar dia menguatkan diri supaya bisa webinar bersama dosen dan teman
kuliahnya. Sehingga saat sudah sehat, dia kadang juga masih pergi ke warnet untuk
mencari bahan referensi tugas yang diberikan oleh dosennya. Yang mana harusnya SFH
jadi nggak #dirumahaja sebab perlu untuk kebutuhan tugas kuliah.
Kalau cerita kamu terkait pengaruh
covid-19 terhadap sektor pendidikan yang mungkin kamu, atau anggota keluarga
rasakan itu apa sih? Boleh share di kolom komentar, ya ....
c. Sosial
1. Jaga Jarak / social distancing
Nggak boleh berkumpul-kumpul. Hindari keramaian,
sebab bisa saja kita terkena kontak fisik dengan pembawa virus corona maupun
yang sudah terdeteksi positif corona. Oleh karena itu, jadi tidak ada pertemuan
di luar rumah, atau di tempat umum seperti tempat makan, pusat perbelanjaan,
dan lainnya.
Di tempat umum pun juga sepi, apalagi di
alun-alun, tidak ada car free day, semuanya diberi jarak 1m dari 1 orang
ke orang lain, semisal antre di loket apotek. Bahkan saat pembagian sembako di dekat
rumah pun warga diminta jarak 1m dan dipantau oleh kepolisian dan linmas.
Dengan menjaga jarak, masyarakat pun yang
membuat orang-orang yang terbiasa berkumpul-kumpul jadi menahan diri untuk
tidak bertemu untuk saat ini.
2. Stay at home / dirumah aja, dan
SFH
Tingkat emosi bisa naik nih, apalagi yang
perlu mendampingi anak belajar dari rumah, bisa saja orangtua tidak tahan
ketika membimbing anak-anak, hehee. Hal ini pernah dicurhatkan oleh salahsatu
walimurid di kelasnya suami. Pemasukan sedikit terkendala, namun tidak bisa
menghindarkan diri untuk membuat aneka masakan di mana bukannya dapat menghemat
keuangan, malah bisa menambah pengeluaran keuangan sekalipun di rumah aja.
d. Kesehatan
Buat orang yang memiliki gejala ringan dari
covid-19 jadi takut untuk memeriksakan diri ke rumahsakit, dikarenakan nantinya
bisa dirawat di sana. Dan yang semula masih menjadi ODP bisa jadi pasien
positif apabila berkumpul dengan yang sudah terkena positif corona.
Beban kerja para tenaga medis pun
meningkat. Akibatnya, ada banyak tenaga kesehatan yang harus menghadap illahi,
karena capai, hingga terinfeksi virus corona sebab merawat pasien corona.
Nah, kalau menurut kamu, setor apalagi
yang mendapat pengaruh dari adanya virus corona ini? Termasuk pengaruh terhadap
kondisi psikis diri sendiri yang mulai dilanda kebosanan pun juga ya sobats,
hehee. Semoga artikel terkait curhatan pengaruh covid-19 terhadap kehidupan sehari-hari ini dapat bermanfaat. Semoga bumi kian membaik, dan virus corona
lekas menghilang, Aminn.
Terima kasih sudah membaca dan berkunjung
di artikel ini. feel free to drop your comments ya....
~Blessed
Khoirur Rohmah
Posting Komentar
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^