Bismillaahirrohmaanirrohim...
Halo Sobats FR di manapun kamu berada. Mungkin,
ehh, nggak juga ya. iya semoga aja kedepannya aku bakalan sharing
artikel organik terkait wedding story aku. Harapannya bukan hanya konsisten
nulis, semangat juga nggak boleh kendor. Terlebih aku mau naikin DA (Domain
Authority) dan PA (Post Authority), selain naikin pageview
yah, hehhee. Udah termasuk resolusi tahun 2020 untuk kegiatan blogging
ku yang cukup selow saat ini.
Sepertinya intronya udahin aja ya sobats.
Next aku akan membagikan petuah atau nasihat apa yang telah pimpinan
tempatku bekerja sebelum akhirnya aku resign dan memutuskan untuk
menikah. Let’s check this out.
5 Petuah Pimpinan sebelum Aku Melepas Masa Lajang
Pada hari Selasa, tepatnya tanggal 24
Desember 2019, sekitar jam 08.00 atau 09.00 WIB yah. Aku mendatangi kantor
tempat pimpinan aku. Di sana, sudah ada bapak pimpinan yang mempersilakan aku
untuk duduk di sebelah kanannya yang berhadapan dengan meja ibu pimpinan.
Pertama-tama, beliau menanyakan aku
perihal apa yang membuat aku masuk ke kantor pimpinan terkait maksud dan
tujuan. Dan aku mengatakan jika aku memutuskan akan resign dikarenakan
pada Kamis, tanggal 26 Desember 2019 aku akan melangsungkan pernikahanku. Gila
ya, H-2 aja masih masuk kerja, hahhaaa. Iya, segitu cintanya aku sama cuan
dan dunia kerja aku sebelumnya.
Setelah berbasa-basi agak panjang, dan
ada drama jatuh air mata untuk beberapa kali, terus ingus juga ditahan supaya
nggak mbeler. Dan pokok petuah dari bapak pimpinan pun disampaikan oleh
beliau. Hal ini terkait petuah sebagai pegangan setelah memasuki jenjang
pernikahan.
1. Dukung suami dalam keadaan apapun
Aku percaya sekali dengan amanah dari
beliau ini. Karena, adanya CV. Al-Maidah seperti saat ini dikarenakan Abah –
Sebutan untuk bapak pimpinan, tidak lepas dari dukungan Umi – Sebutan untuk ibu
pimpinan. Dari NOL beliau mendapat dukungan dari istri. Mulai membuat bisnis
batu bata yang akhirnya nggak jadi dijual, dan hanya dibuat untuk membangun
rumah belakang. Kemudian, berlanjut dengan membuat bisnis berupa toko ATK,
menambah bisnis percetakan, penerbit, hingga konveksi. Hal itu juga merupakan
dukungan Umi kepada Abah yang sungguh-sungguh.
Kata Abah, seandainya Umi udah nggak
sabar dengan berproses bareng Abah mungkin tidak akan bisa sampai pada CV.
Al-Maidah seperti sekarang ini. Makanya, dalam keadaan apapun, dampingi dan
dukung langkah suami, dalam hal ini yang positif ya.
2. Memberikan sebagian rezeki yang diterima kepada orangtua
Aku juga percaya akan petuah dari Abah,
ini. Tahu kalau pas awal bulan atau pas beliau mendapat rezeki karena ada ibu
guru yang membayar lunas pesanan, mereka akan ke rumah ibu mertua yang tak lain
orangtua Abah yang masih hidup. Selain silaturahim, juga memberikan sebagian
rezeki yang diterima beliau.
“Umi, walaupun tanpa aku suruh juga udah
ngerti kapan akan memberikan uang kepada Ma’e. Jadi udah seperti kebiasaan,” –
kata Abah.
Kurang lebih, jika kita membagikan rezeki
yang kita miliki kepada orangtua yang masih hidup. Insyaallahh Allah juga akan
menambah rezeki dari pintu yang tak terduga. Tanpa kita meminta ganti loh ya.
3. Bicarakan tiap masalah hanya berdua dengan pasangan
Lanjut Abah, setiap kali ada masalah
dalam hal kerjaan, keluarga, beliau mengatakan kalau problem tersebut nggak pernah terdengar oleh keluarga
masing-masing. Sebisa mungkin dibicarakan berdua, tanpa melibatkan orang lain,
semisal keluarga. Apapun itu jangan sampai terdengar keluarga. Entah itu
masalah besar atau kecil. Supaya mereka tidak khawatir dan tahu keadaan yang
sesungguhnya. Cukup suami, istri, dan Yang Maha Kuasa.
Tapi bener juga sih, kalau sudah
terdengar anggota keluarga lain, permasalahan bukannya bisa segera selesai. Bisa
aja semakin berbelit dan nggak kelar-kelar jadinya.
4. Rutin Sholat Dhuha
Aku selalu menandai kapan Abah dan Umi
turun dari lantai 2. Hehehee. Sekitar jam 08.00 WIB biasanya beliau sudah ada
di lantai 1 untuk makan bersama atau melihat satu persatu karyawannya datang
apa belum, apa ada yang telat begitu deh. Nah, Abah berpesan, kuncinya bisa
dapat rezeki entah dalam berupa apapun ya, bukan cuma materi aja salahsatunya
ya dengan rutin menjalankan sholat dhuha. Kalau nggak bisa 4 rakaat, ya 2
rakaat. Sebisanya aja.
Percaya nggak percaya, insyaallah selain
bisa membuat hati tenteram, sholat dhuha juga bisa dapat mendatangkan dari arah
yang jauh menjadi dekat, yang dari atas langit, segera turun ke bumi, dan
sebagainya. Seperti dalam arti doa setelah sholat Dhuha itu dah.
Alhamdulillah untuk yang bagian ini juga
akan aku konsistenkan terus, selagi tidak berhalangan dan juga ada kegiatan
yang membuat aku nggak jadi melakukannya.
5. Usahakan untuk Sholat Malam
Perihal pesan ke-5 ini, Abah atau Umi
sering bercerita. Tatkala ada hari dimana beliau membutuhkan uang dalam waktu
dekat. Beliau konsisten untuk melakukan sholat dhuha semampu dan juga ketika
bangun malam kemudian jamaah untuk melangsungkan sholat malam. Di tengah malam,
beliau meminta kepada-Nya supaya dimudahkan untuk rezeki supaya bisa membayar
hutang atau untuk membayarkan gaji kepada karyawan.
Nah, ndilalahnya ada aja jalan
dimana Allah memberikan rezeki kepada Abah maupun Umi. Entah dari hasil
penjualan toko atau sales yang meningkat dan menyetorkan uang kepada beliau,
atau bu guru yang membayar lunas pesanan, atau ada pemesan yang memberikan DP
pesanan baju atau kaos, dan semacamnya. Sehingga beliau yakin, jika rezeki yang
diperoleh selain rutin sholat dhuha juga dari rutin menjalankan sholat malam. Meski
bolong ya. Dan bukan saat ada butuhnya aja mendekat kepada-Nya. Hehehee.
Hingga akhirnya nasehat yang Abah berikan
tersebut aku keep rapat-rapat dan
aku sampaikan pula ke mamas, setelah menikah. Supaya kami bisa menjalankan
sama-sama. Insyaallah.
Kemudian, setelah berakhir pesan yang
disampaikan, aku pun menghapus air mata yang tersisa di wajah aku, dan meminta
maaf jika selama bekerja di CV. Al-Maidah sering banyak melakukan kesalahan. Dan
taklupa mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan untuk belajar dan
bekerja dari yang nggak punya ilmu apa-apa hingga sekarang yang juga masih
terus belajar di bawah naungan Abah H. M. Khoirul Hudan dan juga Hj. Umi
Roudlotul Jannah. Terima kasih juga untuk pesan dan nasihat yang diberikan
sebelum salahsatu karyawannya ini menikah.
Ahh... jadi melow gini aku
jadinya, sobats. Ahhahaha. Maklum ya, jadi ingat masa-masa di mana jadi
karyawan dan mengingat atmosfir bekerja dengan team desain grafis yang selalu
dikejar deadline hehhee....
Semoga postingan ini dengan judul yang super panjang Pesan Pimpinan untuk Terakhir Kali kepada Karyawan yang akan Melepas Masa Lajang bisa bermanfaat
untuk siapapun yang sedang membaca postingan aku ini. terima kasih sudah
berkunjung dan membaca artikel ini. feel free to drop your comments ya sobats. See you
~blessed
Khoirur Rohmah
Rutin Sholat Dhuha membuka pintu rezeki ya, rezeki gak hanya berupa materi tapi juga kesehatan bener banget ini.
BalasHapusWalaupun ini pesan pimpinan untuk karyawan yang melepas masa lajang, tapi pengingat juga suapya aku tetap konsisten dengan pesan-pesan ini
Nah betul pesan Abah Mba. Aku pernah dengar "Keharmonisan rumah tangga itu bukan karen cinta, tapi karena agama". Dan aku mengaminkannya. Karena Alloh yang membolak-balikan hati manusia, Alloh yg jaga cinta kita.
BalasHapusah jd karena itu yaa kunci awet rumah tangga. saya juga kudu jd lebih baik nih. gak hanya pengen cinta yg menye2 tp ingat kewajiban sebagai istri
HapusWaah pengantin baruuu. Selamat ya mbaaa. Moga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Pesan bapak pimpinan top banget lah.
BalasHapusIni tuh petuah yang sering aku dengar dan bahkan aku dulu pun diberikan petuah ini juga sama teman-teman yang sudah menikah lebih dulu.
BalasHapusWah selamat yaa mba..klo dengar kata atasan, aku ingat bos tempat ku kerja dulu. Beliau baik banget suka kasih petuah. Dan masih terkenang sampai kini. Makasih tulisannya ya.. 😊
BalasHapusPesan-pesannya sederhana tapi sudah mencakup banyak hal. Semoga istiqamah menjalankan ya, Mbak. Selamat mengarungi bahtera rumah tangga. Bahagia selalu dan nikmati naik turunnya. :)
BalasHapusPimpinannya bijak sekali, petuahnya sangat berharga untuk mengarungi kehidupan..duh aku jarang salat malam masih susah bangun :(
BalasHapusSolat dhuha dan solat malam itu emang salah satu penolong kita ya mbak buat hidup kita menjadi tenang apalagi sebagai muslim
BalasHapusMasyaaallah pimpinan kamu luarbiasa dan sempet banget kasih wejangan buat karyawannya lho
BalasHapusNanti yang mau menikah juga akan bilang ke yang datang ke nikahan si karyawan, jangan lupa angpawnyaaaa 😂
BalasHapusJadi ingat awal mau menikah. Untuk menyakinkan diri apakah ini benar atau salah langkah..aku ga berhenti sholat malamnya. Btw punya pimpinan seperti itu mantab banget
BalasHapus