Bismillaahirrohmaanirrohim
Traveling,
sudah lama banget aku nggak membagikan perjalanan saat berlibur atau melakukan
perjalanan ke suatu daerah untuk menikmati salahsatu destinasi wisata di kota
tersebut. Dan untuk kali ini, aku ingin mengulang kenangan yang belum sempat
aku tuliskan di postingan ini tentang perjalanan ke wisata yang ada di Kota
Banyuwangi. Penasaran, seperti apa sih kenangan itu? Check this out,
gaes...
Di tahun 2017 kemarin, aku dan Mbak Ros
berangkat ke Banyuwangi untuk escape dari kegiatan kami berdua. Aku yang
bekerja, dan Mbak Ros yang juga menjadi mahasiswa semester akhir. Awalnya kami
nggak ada niatan untuk berlibur atau singgah sejenak di Pantai Syariah. Namun,
karena waktu yang kami miliki saat di Banyuwangi tersisa banyak, sehingga kami
memutuskan untuk berkeliling ke pantai yang ada disana.
Baca juga : Liburan Tanpa Planning ke Bee Jay Bakau Resort (Part 1)
Baca juga : Liburan Tanpa Planning ke Bee Jay Bakau Resort (Part 1)
Mulai dari Pantai Boom, yang mana saat
itu pas lagi sepi banget nggak ada pengunjung, kecuali dua orang bule yang saat
itu menyapa kami untuk berfoto bareng.
Selanjutnya kami ke Pantai Syariah yang
letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Boom. Nah, di pantai inilah kami cukup
lama menghabiskan waktu untuk sekedar leyeh-leyeh sejenak, melihat aktiftas
para nelayan, tak lupa foto-foto.
saat di pantai Boom |
Say Cheese |
Saat memasuki pintu masuk atau jembatan
Pantai Syariah, kami disambut dengan para ibu-ibu yang tengah mencari sesuatu,
kalau nggak salah tuh kerang. Di bawah jembatan yang kami lewati untuk bisa
sampai ke pantai tersebut.
Jembatannya spot yang instagramable banget ya kan |
Saat baru sampai di Pantai Syariah |
Bisa dilihat deh itu pemandangan di Pantai Syariah |
Dan begitu sepeda motor di parkir, kami sudah disambut dengan bean bag yang berjejer dengan warnannya seperti pelangi. Iya warna-warni. Selain itu ada meja dan kursi yang dapat digunakan untuk para pengunjung dapat menikmati makanan di pesisir pantai, serta adan payung yang tertutup rapat di sekitar bean bag tersebut. Namun sayangnya banyak daun kering berjatuhan, dan beberapa penduduk yang tinggal di dekat pantai sedang asyik beristirahat bersama putra putrinya di bean bag itu.
Nah, pada penasaran nggak sih apa itu Pantai
Syariah? Pantai Syariah atau orang sekitar menyebut dengan Pantai Pusan atau
Pulau Santen ini adalah pantai yang dapat membedakan antara bagian pesisir
untuk kaum laki-laki dan kaum hawa. Seperti
gambar berikut ini. Khusus pengunjung cowok ya di area sebelah kanan, dan
pengunjung cewek, di area sebelah kiri. Mengajarkan tentang prinsip syariah
melalui pantai. Pantas saja saat pertama kali ke tempat itu, saya takjub
banget. Karena baru tahu ada pantai yang membedakan area untuk 2 gender
tersebut, ehheee.
Untuk bean bag yang ada di Pantai Syariah,
kalau kamu sedang berkunjung ke tempat ini, kamu dapat menggunakannya secara
gratis, kecuali nih kalau kamu ingin menggunakan payung yang tertutup di bibir
pantai itu. Barulah perlu menyewa terlebih dahulu.
Jadi tahu kan hehee |
Asyik banget leyeh-leyeh di sini |
Oh iya, untuk membayar tiket masuknya,
aku lupa sih berapa harganya hheehee. Tapi seingatku, cukup ekonomis banget. Bayar
parkir sepeda motor juga ditarik 2.000, kemungkinan sekarang juga nggak akan
lebih dari 5.000. Terus lagi, di dekat pintu masuk juga ada beberapa warung
yang menjual banyak makanan. Jadi kalau dari home stay lupa nggak bawa makanan,
bisa pesan atau beli di warung terdekat. Kebetulan saat sampai sana cuaca
sedang panas-panasnya dan ada bapak penjual es keliling, jadilah kami beli es
tersebut sambil dinikmati di kursi yang tersedia di pantai Syariah.
Beli es nya di bapak itu |
Tempat menarik untuk berfoto |
Nah, di Libur Waisak 2019 besok
atau Hari Raya Agama Budha yang jatuh pada bulan Mei, aku pengen banget bisa
mengulang kembali kenangan bersama Mbak Ros saat berkunjung ke Pantai Syariah. Entah
bareng Mbak Ros lagi, bersama saudara, atau bareng sama pasangan halal,
hehehhee. Sekalian melihat bagaimana keadaan Pantai Syariah saat ini, apalagi
udah 2 tahun nggak berkunjung ya kan. Pasti udah jauh lebih beda pemandangannya
daripada Mei nanti. Hehehee....
Selain itu, di bulan Mei yang tepat jatuhnya libur hari raya waisak juga saat Puasa Ramadhan. Nggak ada salahnya kalau merencakan agenda liburan di kota sebelah Jember, hehee. Nanti soal staycation juga bisa cari didekat pusat kota Banyuwangi. Karena letak Pantai Syariah ini bisa aksesnya dekat dari Banyuwangi Kota. Siapa tahu dalam sehari bisa eksplore lebih dari satu tempat wisata, kan lebih menyenangkan tuh, hhaaa
Selain itu, di bulan Mei yang tepat jatuhnya libur hari raya waisak juga saat Puasa Ramadhan. Nggak ada salahnya kalau merencakan agenda liburan di kota sebelah Jember, hehee. Nanti soal staycation juga bisa cari didekat pusat kota Banyuwangi. Karena letak Pantai Syariah ini bisa aksesnya dekat dari Banyuwangi Kota. Siapa tahu dalam sehari bisa eksplore lebih dari satu tempat wisata, kan lebih menyenangkan tuh, hhaaa
Menanti Hari Libur tiba |
Itu dia serangkaian perjalanan di tahun
kemarin yang bisa aku bagikan ke kalian, jangan lupa untuk tinggalkan komentar
kamu, oke. Feel free to drop your comments, gaes.
~Blessed
Khoirur Rohmah
Tiket masuknya tergolong murah, ditempat saya juga harganya juga masih berkisar segitu. Oh itu untuk pengunjung pantainya nanti dipisah ya, wah agak gimana gitu jika yang lagi ingin berpacaran.
BalasHapusPose cheese si Rhos kok munine "chuuus" ... haha
BalasHapusWah bagus nih tempatnya. Habis membaca ini aku jadi pingin travelling ke pantai :D
BalasHapuskeren nih, pantai juga bisa syari ya...aman deh kalu mau jalan2 di pantai ini ya
BalasHapusKereen nih pantainya. Jadi nggak khalwat antara laki-laki dan perempuan.
BalasHapusBtw biaya masuknya murah banget, mba. Di sini mah uang segitu buat parkir doang
Ah Banyuwangi. Salah satu kota yang dianugerahi banyak tempat indah. Pengen euy main ke Jawa Timur dan ekslpor banyak tempat termasuk Banyuwangi ini.
BalasHapusWahh terobosan baru nih wisata negeri kita ada pantai syariah. Tapi asyik juga nih biar gak risih kalau ada mata mata jelalatan haha.
BalasHapusWaah asyik banget dan baru tahu ada pantai syariah. Semoga dipergunakan dengan baik dan benar ya, Mbak. Ide pencetusnya siapa nih?
BalasHapusWah ini kalau datang sama suami dan anak-anak pasti ribut karena harus pisah berdasarkan gender. Hehehe. Kayaknya hanya bisa didatangi buat yang emang ke pantai sendirian atau sama temen segeng nih.
BalasHapusWalah, saya baru tahu kalau ada Pantai Syariah. Dan memang bener-bener Syariah ya. Antara Pria dan Wanita dipisah. Cocok ini kalau datang sama grup cewek-cewek.
BalasHapusBanyuwangi memang cantik-cantik pantainya
BalasHapusSetiap melintas Banyuwangi menuju ke Bali, kami selalu sempatkan melipir untuk bersantai sejenak di pantai2nya
Baru tahu ada pantai seperti imi. Konsepnya bagus. Tapi mungkin sedikit merepotkan jika sudah punya anak ya
BalasHapusunik nih konsepnya membedakan lokasi leyeh-leyeh pria dan wanita. Tapi, kalau datangnya sekeluarga gimana ya? masa' ku pisah sama suami? ntar ga ada yang fotoin.
BalasHapusWaaa nama pantainya Syariah gitu ya? Jadi pengin menyusur Banyuwangi, pantai2nya cantik yaaa.
BalasHapuswah keren neh konsepnya pantai syariah bisa diterapkan di daerah lain, tapi kalau traveling keluarga gmn? kudu bagi 2 juga
BalasHapusWah, pantainya indah Dan instagramable pula. Pengin suatu saat bisa kesini 😊
BalasHapusWaah ada jugaa ya pantai syariah. Tapi kalo aku ke sana sekeluarga, repot momong anak 3, anakku cewek semua, ayahnya gabisa gabung ya xixixi.
BalasHapusJadi kangen ke Banyuwangi. Kmrn ke Banyuwangi cuma jelajahin daerah gunung dan ke air terjun ajah.
BalasHapusBanyuwangi pantainya bersih ya jadi nyaman buat piknik, kalau ke pantai kudu sedia topi, kacamata item dan sunblock banyaaak hooot
BalasHapusCantik banget ya Pantai Syariah. Tapi kalau datang bersama suami, jadinya terpisah dong wkwk...
BalasHapusKeliatannya panaaas ya Mba..tapi cake siih tempatnya..aku jadi pengen juga mampir ke sini..bagus untuk rileks dan foto-foto. Komentar aku kemarin udah masuk belum sih mba?
BalasHapus