Bismillaahirrohmaanirrohim ...
Halo temans, Apa kabar nih. Semoga dalam
keadaan baik-baik saja semuanya yah. By the way, selama 25 hari kedepan
saya mengistiqomahkan untuk membuat postingan selama satu bulan. Nah, untuk
hari ini masih dengan BPN 30 Day Blog Challenge, dengan tema “Tentang Sosial
Media”, saya ingin membagikan pendapat saya tentang teman yang sudah
menemani kita sehari-hari nih.
Tentang Media Sosial
Mengapa saya mengatakan jika media sosial
ini sudah menjadi teman sehari-hari? Karena, kita nggak akan luput untuk butuh
pada sosial media ini, kecuali nih nggak ada kuota internet, jauh dari tempat
Wi-Fi, atau emang lagi puasa bermain media sosial. Emang bisa puasa? Simak aja
dulu dah ya, ehehheee.
Kalau orang sekarang apalagi kaum urban
jika nggak punya akun di salahsatu sosial media seperti Facebook lah yang
sangat banyak orang memilikinya. Tentu hal tersebut menjadi sebuah keadaan yang
cukup mengejutkan. “Hari gini nggak punya facebook? Whatsapp?”, minimal
statement seperti itulah yang sering di gaungkan.
Karena itulah, pamor dari sosok Media
Sosial itu sungguh besar dan menyebar dari berbagai lapis kalangan. Apalagi yang
mempunyai akun juga beraneka umur, nggak pilih-pilih. “Daripada ketinggalan
zaman”. Pikirnya.
Pokoknya dari sejak bangun tidur, sampai
tidur lagi, tidak akan bisa lepas dari yang namanya media sosial. Sampai-sampai
bisa jadi candu ya kan. Seperti itulah media sosial yang sudah menjadi sahabat
terdekat daripada sahabat nyata yang jarang bisa ditemui tiap waktu tertentu.
Jenis Sosial Media yang diikuti
Ngomong-ngomong nih, supaya nggak bisa ketinggalan
zaman, saya sudah mengenal sosial media dari sejak di bangku MTs sekitaran
tahun 2007/2008 lalu. Dari MiRC, Friendster, Facebook, Blogspot. Namun, saat
itu sih nggak terlalu dipikirin berlebih. Namun, begitu sudah lulus MA, Media
sosial adalah salahsatu hal yang dibutuhkan untuk bisa terkoneksi dengan
teman-teman di dunia maya.
Kalau sekarang main media sosialnya itu
sama Instagram, Facebook, Twitter, dan masih banyak lagi akun di platform
lainnya.
Memang, seberapa pentingkah Sosial Media itu?
Media sosial itu sangat penting sekali.
terlebih di zaman super teknologinya sangat canggih saat ini. Kalau kita nggak
bisa mengejar teknologi, bakalan tertinggal juga akhirnya. Seperti itulah
ungkapan sosok media sosial.
Selain itu, media sosial saat ini dan di
tahun sebelum-sebelumnya menjadi sebuah patokan untuk seseorang bisa menerima
penawaran kerja dalam dunia digital loh, gaes. Maka dari itu,
berbondong-bondong ada banyak jasa penambah teman, dan jasa lainnya supaya bisa berkesempatan dapatin job yang
ditawarkan tersebut.
Walau demikian, Media Sosial itu
seperti dua sisi mata pisau loh, temans. Iya, segala sesuatunya itu pasti ada
baik buruknya. Termasuk dengan media sosial ini. Dia bisa mendatangkan hal
positif, jika penggunanya memperlakukan sesuai kadar fungsi media sosial itu
sendiri. Namun, jika terbuai dengan bujuk rayu media sosial, jadinya akan
menimbulkan hal-hal diluar yang tak diinginkan.
Kalau buat saya sendiri, manfaat serta
darurat yang timbulkan dari media sosial untuk diri sendiri khususnya. Apalagi menobatkan
diri sebagai penggiat sosial media, pasti akan tetap butuh dengan sosok media
sosial ini. Nah, berikut manfaat dan hakikat sebenarnya dari sosial media buat
saya yah, gaes.
Kelebihan Bermain Media Sosial
1. Mudah mendapatkan informasi seseorang
secara cepat, karena detail informasi yang diberikan oleh google kepada para
pengunjung
2. Meningkatkan tali silaturrahmi dengan
para pengguna media sosial lainnya
3. Salahsatu acuan untuk dapat menerima
tawaran kerja berdasarkan follower di tiap media sosial
4. Mendapatkan inspirasi dari tiap
postingan teman-teman
5. Membagikan segala hal terkait kegiatan
kita dan jadi lebih mudah di media sosial.
6. Mengikuti tren sekaligus kebutuhan
7. Tambahin dong, heheheee
Darurat ketika Bermain Media Sosial
Emang media sosial memiliki dampak
negatif kah? Yah, yang namanya dua sisi mata pisau, tentunya media sosial juga
memiliki dampak negatif yang diberikan. Apalagi tidak bisa meng-handle
dengan baik. Malah diri sendiri yang akan mendapat kerugiannya, chech this
out!!!
1. Menjadi pribadi bukan diri sendiri,
namun atas dasar supaya orang lain tahu
2. Kadang membuat depresi ketika melihat
foto teman, dan berharap bisa berfoto di tempat yang dishare teman, atau malah
iri dan lain-lain.
3. Memberikan kabar kepada orang rumah
atau orang lain lebih mudah dengan media sosial
4. Bisa saja menimbulkan sosok yang
antisosial dan jauh lebih memilih berdiam diri bermain media sosial.
5. Media sosial itu candu, dan keras
Ferguso, jadi manfaatkan sebaaik mungkin.
6. Bantu tambahin dong, heheheeee
Pengalaman diri sendiri terkait Media Sosial dan Tips mengatasi kecanduan Media Sosial.
Bagi saya, media sosial itu seperti
sebuah kabar baik yang bisa saya uptodate tiap waktu, walau banyak kabar
buruknya. Seperti contoh: berpikir bagaimana bisa seperti orang tersebut,
bagaimana cara mendapatkan like, komen super banyak, bagaimana cara nambahi
follower, dan masih banyak lainnya.
Nah, hal itulah yang kerap membayangi
saya. Karena saya seperti diperbudak oleh media sosial demi supaya bisa diakui
keberadaan diri sendiri kepada khalayak ramai. Merasa iri atau cemburu ketika
feed tidak sama dengan instagram milik orang lain, dan lain-lain. Sehingga,
sampai-sampai menghabiskan waktu sebanyak mungkin, hanya demi bermain media
sosial.
Tapi nih, saya juga bersyukur, berkat
media sosail, saya bisa kenal dengan teman-teman di penjuru nusantara. Bisa terus
menyimak kajian ilmu onlinenya di WAG, dapat informasi job juga lebih cepat dapat
kabarnya. Alhamdulilllah ....
Namun, saya pernah samapi down hanya
karena melihat media sosial milik teman, membuat diri saya sendiri lemah serta
membanding-bandingkan kehidupan saya dengan orang lain. Tak jarang, saya
menerapkan tips berikut ini untuk menghindari kecanduan akut pada sosial media.
1. Manajemen waktu yang baik
Nggap perlu lama-lama main media sosial,
bijak dalam menggunakan smartphone
2. Disiplin Waktu kapan berhenti dan lanjut
Khawatirnya kalau terlalu penasaran malah
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti stress karena melihat media
sosial milik teman
3. Berhenti Sejenak untu Istirahat bermain Media Sosial
Kalau udah akut banget, sebaiknya
berhenti paling nggak 1 hari untuk tidak main media sosial, supaya bisa
mengetahui manfaat yang didapat jika 1 hari tidak bermain media sosial.
4. Banyakin gabung dengan orang sekitar tanpa gadget
Iya, kalau gabung secara langsung yah
harus fokus sama ngobrol to the pointnya. Bukan malah sibuk dengan sendiri,
karena bisa berdampak jadi individualis
5. Jika tidak bisa mengatasinya, konsultasikan
Kalau diri sendiri menyatakan, aku
terpukul banget saat buka sosial media, hal itu malah membuat diri sendiri
terjerumus ke jurang yang dalam, dan bikin stress. Sebaiknya curhat kepada
orang terdekat atau konsultasi ke dokter yang ahli menanganinya
So, manfaatkan media
sosial secara bijak supaya dapatin yang diharapkan. Jika kita memperlakukan
dengan baik. Media sosial pun akan sebaliknya. Hindari sampai kepo berlebihan
sampai sakit hati diri sendiri lah. Punya rem dan batasan kapan harus berhenti
bermain media sosial.
Tunggu apalagi, media sosial pun
tergantung siapa yang megang.
Dan itulah kesimpulannya.
Semoga postingan di Hari Ke-5 BPN 30 Day
Challenge ini bisa bermanfaat yahh teman.
Feel free to drop your comments.
~Blessed
Khoirur Rohmah
#bloggerperempuan #BPN30dayChallenge2018
Bener banget apapun media sosial yg kita gawangi itu tergantung kita nya juga. Harus pandai2 mengelola media sosial yg kita miliki dg baik....yg pada akhirnya mendorong kita untuk bijak menyebarkan konten positif didalamnya.
BalasHapusHiyyahh Mbak Yuni , kita kudu pinter2 banget gunainnya dg baik heheee
Hapus