Artikel ini sebenarnya sudah akan
diposting saat saya mengalami kecelakaan di Minggu pertama bulan September
lalu. Namun baru terposting kali ini. Nggak papa kali yah gaes, yang penting bisa
membagikan informasi terkait obat penunjang luka yang terjadi di kakiku
kemarin. Salahsatunya alkohol yang saya konsumsi untuk penyembuhan lukanya.
Dua kali beli alkohol ternyata dapat beda
produk dari dua apotek yang berbeda di desa saya. Syukur Alhamdulillah banget
di desa telah berdiri sebuah apotek untuk penunjang pembelian obat bagi warga
masyarakat sekitar.
Meski demikian, penjualan jenis alkohol
di masyarakat khususnya di desaku ini sedikit dibatasi loh gaes. Lah emangnya
kenapa?
Pernah ada cerita dari salahsatu petugas
apotek di desa, bahwasanya saat malam hari raya idul fitri, banyak sekali
pemuda yang membeli apotek beberapa kali. Sehingga meski mereka bolak balik ke
sana, petugasnya memberitahukan bahwa persediaan alkohol telah kosong. Di sini
bisa dimengerti kan, kenapa penjualan alkohol untuk warga terbatas. Yah,
khawatir di salahgunakan.
Bahkan kakak saya yang membelikan alkohol
pertama kali saat tragedi kecelakaan itu, dia juga ditanya buat apa kok beli
alkohol. Tapi kakak saya mengatakan yang sebenarnya jika saya sehabis tabrakan
gitu. Untungnya dilayanin, hehehehe.
Alkohol pembelian pertama |
Sedangkan pengalaman kedua membeli
alkohol setelah botol alkohol pertama habis, saya membeli sendiri alkoholnya di
apotek yang letaknya lebih dekat dari apotek pertama tersebut. Niat hati sudah
tulus ingin membeli, tetapi malah mbaknya bilang “Alkoholnya kosong,” hingga
dua kali saya ke sana. Sebelum beli saya juga sempat meminta tolong kakak untuk
membelikannya kembali di apotek terdekat itu, tapi saya malah dikasi tisyu yang
di dalanya sudah berisi alkohol. Yah, tentunya hanya bisa sekali pakai, bukan. Sehingga
saya mendatanginya sendiri di lain hari.
Nah, kebetuan sewaktu saya balik dari
tepat kerja dengan kaki masih terseok-seok saat jalan. Saya menghubungi seorang
teman yang juga pemilik apotek terdekat tersebut dengan menanyakan apakah ada
alkohol melalui whatsapp messenger. Nggak taunya malah dibalas kalau alkohol
ada kok persediannya. Padahal jangka waktu saya tanya di hari sebelumnya nggak
ada jeda loh gaes, yah syukurlah jika alkoholnya ada, sehingga saya tidak perlu
ke apotek kedua yang jaraknya cukup jauh, dan nggak mungkin juga saya harus
menaiki sepeda motor dengan posisi kaki kiri terasa sangat sakit untuk
berjalan.
Pembelian alkohol kedua kalinya |
Bisa ditarik kesimpulan lagi, bahwasanya
penggunaan alkohol itu perlu pengawasan dan nggak bisa dijual belikan kepada
orang yang membutuhkan atau malah menyelewengkan alkohol untuk hal-hal yang
membahayakan, seperti menggunakannya untuk dicampurkan dengan beragam minuman. Oleh
karena itu, petugas apotek benar-benar konservatif dalam melayani pembeli yang
akan membeli alkohol. Meski kadang mereka mendapatkan senyuman tak mengenakkan
dari pelanggan karena tak kunjung memberikan pesanannya. Hehehee
Dan selanjutnya, karena sesuai judul
tersebut di atas. Saya akan membeberkan perbedaan dari dua jenis alkohol yang
saya gunakan dari apotek yang berbeda berikut ini.
Check this out ya gaes
...
Alkohol dari One Med
Alkohol jenis ini saya dapatkan pertama
kali dan pertama beli setelah saat MTs dibutuhkan untuk kebutuhan praktikum.
Alkohol yang diproduksi dari PT. Jaya Medica Industri asal Sidoarjo ini
memiliki alkohol 70% yang diklaim memiliki fungsi untuk antiseptik, disenfektan
sekaligus untuk kompres. Dalam 1 botol berisikan 100 ml akohol 70% dengan masa
expired hingga April 2022.
Tampilan luarnya |
Penutup botolnya |
Bentuk botol dari One Med ini sedikit
berisi dari tubuhnya, lehernya juga terlihat ramping sekali meski badannya
menggembung. Hehehehe. Selain itu, dari segi tubuhnya berasal dari bahan jenis
plastik yang mudah dihancurkan. Dengan penutup berwarna biru yang mana bagian
dalamnya ada lubang kecil untuk temat keluarnya cairan alkohol supaya tidak
merembes kemana-mana. Harganya juga cukup ekonomisa dan terjangkau. Hanya Rp.
5.000 bisa membeli alkohol ini. Walaupun nggak sembarang orang dapat membawanya
pulang dari apotek tempat pembelian alkohol ini.
Alkohol dari PIM Pharmaceuticals
Sampai sekarang alkohol ini masih
berkurang sedikit. Saya sudah jarang memakainnya lagi. Bahkan saat kaki saya
masih terseok-sek, saya hanya mengkompres kaki saya sesekali saja dalam satu
hari. Alkohol produksi PT. PIM Pharmaceuticals asal Pasuruan ini memiliki bentuk yangsedikit ramping dan seksi dari alkohol produksi One Med. Bahkan
bahan yang digunakan lebih keras, sejenis kaca tapi nggak kaku seperti kaca. Tidak
mudah dirusak pastinya. Berisikan 100lml cairan Aethanolum 70% untuk kebutuhan
antiseptik. Masa expired yang tertera jelas membantu sekali untuk pemakaian
lebih lanjut berlangsung hingga kapan. Yaitu sampai bulan Agustus 2023, cukup
lama banget ya gaes.
Ramping sekali, kan? |
Penutup botolnya eksklusif banget |
Harganya juga ekonomis kok gaes, hanya
Rp. 6.000 saja, beda 1.000 doang. Namun memiliki khasiat yang sama. Penutup botol
tertutup dengan sangat rapi dan sedikit kesulitan saat akan membukanya. Sayang sekali,
bagian dalamnya itu nggak ada pelindung sama sekali dari tempat keluarnya
cairan. Langsung lubang besar gitu. Sehingga saya perlu mengkira-kirakan akan
menggunakan cairan alkohol yang dingin tersebut untuk berapa tetes. Karena kalau
nggak hati-hati bisa tumpah kemana-mana tuh. Hehehe
Detail informasinya lengkap sekali loh gaes |
Nah, sedangkan perbedaan dari keduanya
bagaimana?
1. Harganya One Med lebih murah daripada
produksi PIM Pharmaceuticals
2. Bentuk botolnya lebih suka dari PIM
Pharmaceuticals yang pelindung luarnya cukup keras sekali.
3. Untuk bagian jeroannya, yaitu tempat
keluarnya cairan alkohol saya lebih suka produk dari One Med yang memiliki
lubang kecil di dalamnya, sehingga tidak khawatir tumpah saat menuangkannya.
4. Detail informasinya lebih lengkap
alkohol dari PIM Phamaceuticals
5. Sama-sama berisi 100ml, namun produk
One Med memiliki cairan yang lebih banyak daripada PIM Pharmaceuticals
Kira-kira hanya 5 perbedaan tersebutlah
yang cukup menocolok dari alkohol keluaran One Med dan PIM Pharmaceuticals. Meski
akhirnya saya lebih suka kepunyaan One Med karena lubang kecil untuk
mengeluarkan cairan Alkohol tersebut sangat membantu, walaupun tampilannya
sungguh mewah dari PIM Pharmaceuticals.
Nah, itu dia serangkaian informasi yang
bisa saya bagikan tentang Beda Alkohol dari One Med dan PIM Pharmaceuticals,
yah, gaes. Semoga bisa bermanfaat sekaligus bijaklah dalam penggunaan Alkohol. Feel
free to drop your comments ya gaes.
~Blessed
Khoirur Rohmah
Sangat bermanfaat sekali mbak informasinya, iin share ya :)
BalasHapusTernyata lumayan banyak perbedaan dari kedua produk di atas
BalasHapusAlhamdulillah ya mbak, ternyata apotik sudah menjangkau desa. Pasti makin gampang deh beli obat-nya :)
BalasHapusSaya juga setuju sih kalau pembelian alkohol itu di batasi, soalya gak sedikit juga yang menyalah gunakan obat ini. Padahal kan setiap alkohol ada peranan-nya masing-masing. Ada yang khusus untuk obat dan untuk dikonsumsi.
BalasHapusHarga dari kedua alkohol di atas cukup murah ya mbak, saya pikir harga alkohol itu mahal hihi.
BalasHapusKayaknya lebih unggul alkohol dari on med ya mbak.
BalasHapusPaling dikira mau dibuat apa kali ya. kok ada tapi bilang nggak ada wkwkwk..
BalasHapuseh, mbk..ada kata konsumsi tak kira 'kok alkohol diminum'..hehe