Bismillaahirrohmaanirrohim...
Tanpa terasa,
hari ini sudah sampai di awal bulan Desember 2017 nih ya. Padahal baru kemarin
saya mengerjakan desain buku mewarnai, dan sekarang sudah Desember aja. Pertanda
supaya harus lekas digarap secepatnya, dirampungkan sebelum puasa ramadhan
tiba.
Beranjak dari
hal tersebut, dalam rangka menghormati Maulid Nabi Muhammad yang jatuh pada
hari Jum’at ini, pagi tadi saya yang kebetulan libur kerja, bersama keponakan
dan sepupu, mengadakan sepeda sehat dari rumah ke arah utara menuju Gambirono,
yang menjadi alternatif jalan raya besar menuju kota-kota besar seperti Jember,
Banyuwangi, Bali, apabila mengarah ke timur, dan ke Surabaya, Probolinggo,
apabila ingin belok ke arah barat.
Karena hari Jum’at
tanggal merah, kedua saudara saya yang masih sekolah pun juga libur. Akhirnya kami
sepakat akan sepedahan pada tanggal 1 Desember 2017, yang mana telah saya
rembukkan bersama Lail, sepupu saya yang sedang duduk di bangku Madrasah Aliyah
kelas 3 pada Malam Jum’at sebelumnya.
“Ah... akhirnya
bisa sepedahan lagi,” pikir saya waktu itu. Karena simple banget. Semenjak
punya sepeda motor, bisa dihitung dengan jari saya menggunakan sepeda jika akan
pergi ke tempat yang tidak jauh dari rumah. Bahkan di rumah bibi yang bisa
ditempuh dengan sepeda saja, saya lebih memilih menggunakan sepeda motor. Alasan
utamanya sih, biar cepat sampai. Kalau kamu gimana, gaes? Pernah terpikirkan
demikian,kah? Apa Cuma saya doang nih? Heheee
Nggak taunya,
hal yang sama juga diungkapkan oleh Lail jika dia sendiri menyadari kalau naik
sepeda juga sudah tidak lagi menjadi rutinitasnya saat ini. Bahkan ketika
sekolah saja sudah menggunakan sepeda motor untuk wara-wirinya. Berbeda dengan
saya yang sejak MTS hingga Aliyah naik sepeda, selain karena tidak ada biaya
untuk beli motor, ternyata naik sepeda itu enak, bisa lihat pemandangan selama
perjalanan, bisa datang sebelum jam sekolah, karena letak rumah dengan sekolah
lumayan jauh. Antisipasi kalau tepat, jadi datangnya selalu pagi-pagi sekali.
hehehe....
Setelah keputusan
bulat, akhirnya pukul 07.05, Bila yang sudah kami sounding akan diajak
sepedaan, sudah menunggu dan menanti saya dari bangun tidur, sampai kedatangan
Lail. Ternyata antusias dia untuk ikut menjelajah jalanan Karangduren ke
Gambirono cukup kuat dan besar. Meski di awal-awal saya sempat ragu kalau di
tengah jalan dia ngeluh atau lebih-lebih pingsan. Tapi ternyata, nggak sama
sekali. malah setrong dia, hehee...
Bismillah,
setelah kerempongan terjadi, kami pun segera berangkat. Lail dan Bila
menggunakan sepeda mini, sama halnya dengan saya. tapi, sepeda saya lebih
banyak ke korosinya. Tapi alhamdulillah masih bisa digunakan, dan enteng ketika
dikayuh.
Masih jauh. Kayuh terus aja, jangan berhenti terus terusan, heee |
Kami mengayuh
sepeda dengan perlahan, santai, sambil beriringan. Formasinya, Bila di depan,
Lail di tengah, dan saya di belakang sebagai sweeper juga sebagai media
untuk mengabadikan moment mereka mengendarai sepeda. Heheehe...
Tanpa terasa,
kami sudah sampai di Sepedo, Paleran. Yang kira-kira sudah sampai 5 km dari
rumah. Terasa capai, tapi perjalanan ke utara masih cukup jauh sekali. kami
berhenti di pertigaan DAM Sepedo. Untuk menghela napas, kemudian melanjutkan
perjalanan kembali menuju Paleran Umbulsari. Sebelum masuk perempatan selamat
datang Paleran, kami berhenti kembali di salahsatu toko pinggir jalan untuk
membeli snack dan permen yang akan kami konsumsi ketika sampai di Gambirono
nanti.
Bisa nggak sih kalau sepedahnya ditarik sama sepeda motor biar sampe Gambirono? xoxoxo |
Kayuh terus, terus,
terus, hingga berganti sepeda, antara sanya dan Lail, akhirnya kami bisa sampai
juga di Gambirono, kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Kami berhenti di jatian
sebelum Gambirono untuk makan snack bareng-bareng. Sungguh nikmat sekali.
perjalanan terjauh mengendari sepeda selama ini. Hehehe... kurang lebih ada 30 15 Km
jarak antara rumah saya ke Gambirono. Tapi, cukup menyenangkan, lah. Tak lupa
pula kami juga membuang sampah snack tadi di kresek kembali. Tidak buang sampah
sembarangan. Apalagi bukan area sendiri, dan harusnya jaga lingkungan.
Kurang lebih
setengah jam, kami berhenti di Gambirono, kami pun melanjutkan perjalanan
sebentar menuju rel kereta api, yang mana bisa kami tempuh ke arah jalan
pulang. Jarak tempat kami istirahat tadi, dengan rel kereta api Gambirono cukup
dekat, sehingga kami putar balik arahnya tidak terlalu jauh. Hehee...
Finally bisa mager juga nih |
Bentar lagi,kita jalan lagi ya, ahh.. waktu kian cepat berlalu aja |
Di rel kereta
api, seperti biasa. Nggak afdhol kalau nggak mengabadikan diri dalam bingkai
foto. Karena selama perjalanan, saya hanya membuat video saja. Hehhee...
beginilah keseruan kami di sini. Ah iya, sebelum acara foto-foto nih, Bila baru
ingat kalau di kresek tadi masih tersisa beberapa permen yang belum dimakan,
sehingga dia balik sebentar ke tempat istirahat tadi untuk mengambil permen
yang masih terbungkus kresek besar tadi. Sedangkan Lail memantau Bila dari Rel
Kereta Api. Tempat kami sekarang. Jadi, sebelum foto, kami masih menikmati
permen yang baru diambil Bila dari kresek tadi. Hehehee...
Setelah puas-puas
berfoto, kami pun langsung melanjutkan perjalanan kembali, mencari makanan yang
bisa dijadikan breakfast. Maklum kami bertiga belum sarapan saat
berangkat tadi. Tapi syukurlah kami bisa makan cilok di dekat pemandian di
Curah Cabe. Sayangnya, setelah kepedesan makan cilok, air yang kami bawa tadi
sudah habis, mau beli di dalam pemandian perlu karcis, sehingga kami menahan
dahaga kami dengan konsumsi permen Tolak Angin demi meminimalisir pedas dari
cilok yang sudah kami beri sambal sesuai takaran masing-masing, hehee...
Nggak perlu khawatir nanti bakalan ketemu toko yang jualan AcQuanya |
Dan akhirnya
bisa nemuin air mineral setelah beberapa meter dari tempat pemandian tadi. Kami
pun kembali mengayuh sepeda semakin cepat. Karena tenaga cukup banyak
amunisinya. Terlalu semangat naik sepeda, sampai-sampai Bila selalu berada di
jarak sedikit jauh dari kami, meski bisa dijangkau juga sih. Cuman dia yang
cukup bandel waktu balik. Hehee...
Finally, tepat pukul 09.58 kami sampai rumah. Udah masuk rumah itu. Ahhh...
seneng bukan main. Selama perjalanan ini, saya cukup banyak pelajaran yang bisa
diambil. Seperti tidak bergantung pada orang lain, kerjasama antar tim,
komunikasi yang baik antar tim, kooperatif, so, saya sungguh menikmati
sekali liburan kali ini. Menghibur sekali. dan saya berharap bisa melanjutkan
kegiatan sepedahan ini di lain waktu, bukan hanya di waktu liburan tapi di
waktu senggang pun. Supaya tubuh tambah sehat, dan bisa membakar lemak-lemak
jahat di tubuh.
Esok mau jalan-jalan kemana lagi nih rutenya? heheee |
Mungkin, itu
adalah serangkaian cerita saya dalam rangka menyambut Welcome Desember dan Acara Sepedahan di awal bulan Desember 2017 ini. Bagaimana dengan
teman-teman semua? Share dong apa
yang kamu lakuin di tanggal 1Desember ini? Feel free to drop your comments
ya...
Di malam harai
yang sungguh mengantukkan.
1/12/2017,
22:54
~Khoirur Rohmah
Wow..30 km naik sepeda..keren..
BalasHapusSaya terakhir naik sepeda jauh begitu saat Pramuka di SMP..:D
Sekarang sepedahan cuma keliling komplek saja..
Wah senengnya..udara segar, pemandangan..pasti kombinasi yang sempurna:)