Bismillaahirrohmaanirrohim...
Halo
gaes, Minggu kemarin saya bisa berkesempatan untuk menikmati piknik tipis-tipis
di dekat tempat tinggal. Wisata alam yang nggak jauh-jauh dari air. hhee..
sebut aja pantai. Apalagi daerah selatan Kota Jember terkenal dengan pantai nan
eksotisnya. Seperti pantai Pancer, Pantai Kucur, Pantai Getem. Nah, karena
sudah sering mengunjungi Pantai Pancer, kali itu saya mencoba mencicipi
pemandangan alam di Pantai Getem, yang terkenal dengan Pohon Mangrove. Yah...
Mangrove,
So, ada kesenangan tersendiri tatkala di
wilayah Jember Selatan ada ekowisata yang menawarkan kecantikan Mangrove yang
bisa disaksikan oleh para wisatawan. Termasuk saya sendiri. Dulunya tahun 2013
pernah lewat saja, dan baru bisa menjamah perawannya ekowisata Pantai Getem
pada hari Minggu, 3 Desember 2017 kemarin. Aahh... senangnya.
Arah Lokasi dari Jember Kota
Untuk
mencapai ke pantai ini, kalau kamu dari arah Jember kota, kamu cukup melaju ke
arah selatan melewati Kecamatan Rambipuji, Rowotamtu, Gumelar, Balung, Tutul,
sampai pertigaan Kasiyan, Puger. Masih terus, sampai ada perempatan Puger
setelahnya Polisi Sektor Puger, kamu ambil jalur kanan ya. Itu terus lurus,
sampai ada jembatan kamu belok ke kiri. Lurus aja menyusuri tiap jalur lintas
jalanan.
Nggak
perlu khawatir ya, jalanannya mayoritas sudah di aspal. Namun, ada satu titik
sebelum jembatan ke perumahan, jalannya masih berlubang dan belum diaspal ya.
Cuman daerah itu aja secuil. Dan kamu akan terkesima ketika melewati beberapa
perahu milik nelayan yang sandar di dekat jalanan yang kamu lewati nantinya.
Kemudian, ada jembatan, kamu ambil jalan lurus aja, melewati perumahan yang
entah kapan selesai proyeknya, tapi ada beberapa tempat yang digunakan untuk
warga berteduh dan menjadi tempat tinggal. Dan sebagian bangunannya belum
sepenuhnya rampung.
Kemudian,
kamu belok ke kanan lurus dikit, kamu akan bisa lihat mercusuar langsung dari
dekat. Mercusuar ini dekat sekali lokasinya dengan pintu masuk Pantai Pancer. Jalanan
menuju Pantai Getem ini disebut dengan JALUR LINTAS SELATAN. Atau
orang-orang dan anak hits lebih mengenal dengan istilah JLS. Jalanan yang biasa
digunakan untuk muda mudi nongkrong dan menikmati waktu senggang selagi
bercengkrama dengan teman, maupun untuk dijadikan spot prewedding oleh para
fotografer.
Di dekat pintu masuk Pantai Pancer Puger ada mercusuarnya |
Sekitar
3 Km dari Pantai Pancer Puger, kamu bisa menemukan tempat masuk menuju Pantai
Getem ini. Saya rasa plangnya kurang besar sehingga waktu kemarin, saya
perlu balik arah lagi untuk bisa menuju pintu masuk, pantai Ekowisata tersebut.
Hanya saja ada banner yang terpampang di kanan jalan. Seperti berikut ini.
Pintu Masuk Pantai Getem
Sebagai
informasi, untuk masuk ke Pantai Getem, tidak ada tarif yang dipatok harganya.
Karena kita cukup bayar Uang Parkir Kendaraan saja. Untuk Transportasi
roda dua, kamu cukup dikenai harga sebesar Rp. 5.000,-, dan untuk transportasi
roda empat, kamu dikenai harga Rp. 10.000,-. Di Pantai Getem ini biasanya juga dijadikan tempat untuk
penelitian atau berlibur oleh para mahasiswa di universitas yang ada di Jember
ini.
Toilet dan Mushola |
Arah Barat Menuju Jembatan cinta |
Dari Arah Timur |
Tak
perlu khawatir, kalau kamu abis main-mainan air di Pantai Getem, kamu
nggak usah bingung mau membersihkan diri kemana. Karena di pintu masuk tadi
sudah ada toiletnya dengan tarif mandi sebesar rp. 2.000,-. Mau melakukan
ibadah sholat. Bisa banget. Sudah ada musholanya. Juga ada sandalnya juga,
kalau kamu nggak bawa sendal ya. Hheee lengkap banget dah.
Masuk Pantai Getem
Beranjak
dari pintu masuk, kamu akan disambut oleh spot cemara laut yang menjulang
tinggi, yang bisa kamu gunakan untuk berswafoto yaa, sekaligus untuk
menyaksikan seperti apakah pantai Getem tersebut. Let’s we see ya, ada apa aja
kemarin waktu saya ingin piknik tipis-tipis. Hheee
Sayang
banget, ada begitu banyak sampah berserakan. Entah dari mana sampah-sampah
tersebut bisa terbaring dengan entengnya di bibir pantai dan muara sungai Getem
tersebut. Kamu bisa lihat fotonya berikut ini.
Nah,
kalau dari kejauhan, di arah barat ada sejumlah tanaman pohon Mangrove yang
nampak segar menyelimuti rawa getem tersebut. Sayang banget, kemarin air
rawanya seperti menyatu dengan air lautnya. Karena, saat Hari Raya kemarin,
saudara yang saya ajak kemarin menyaksikan sendiri, jika ia bisa menikmati air
laut di pasir yang ada di tengah-tengah tersebut. Tapi kemarin sudah nggak bisa
lagi. Hhehee.. yah, sayang banget kan. Padahal di pasir pantai yang ada di tengah
itu, ada beberapa spesies burung yang menikmati Quality time, deh. Hehee
Oh no ya, hhee |
Dari kejauhan bisa kelihatan Pohon Mangrove nya |
Di ujung sana ada segerombolan burung yang sedang menikmati cuaca yang terik sekali |
Bagaimanakah
kisah Rawa di Getem ini terbentuk? Rawa ini mulai ada pada beberapa tahun yang
alu, ketika tiupan angin kencang selama beberapa hari1. Tiupan angin
tersebut membuat pasir pantai menutupi aliran sungai, sehingga membentuk Rawa.
Dulunya, sungai tersebut menjadi tempat bersandar perahu-perahu nelayan yang
mencari ikan di Samudera Hindia. Historis sekali, bukan kisahnya. Hhee
Rawa getem yang dilewati oleh kapal nelayan |
Dan
memang air nya terlihat beda antara rawa Getem dengan Air Laut yang
berdampingan sekali. meski mereka menyatu dan dilalui oleh kapal nelayan, perbedaan
dua air tersebut terlihat jelas. Air laut terlihat seperti warna biru pucat,
sedangkan air rawa Getemnya terlihat coklat seperti air sungai pada umumnya.
Wahana di Ekowisata Getem, Puger, Jember
Selain
bisa menikmati pemandangan Pantai Getemnya, kamu juga bisa menikmati ekowisata
lainnya. Seperti berikut ini, dengan keterangan kontaknya ya:
Tubing
Mangrove Getem
Buka
Hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur
Mulai
Pukul 09.00 – 18.00
PAKET TUBING :
Rp.
25.000/ Orang, Termasuk Sewa tubing, dan tanam satu bibit bakau untuk 2 Jam
PC,
Hub : 0838 5351 5000
Nah,
udah pada jelas kan, wahana wisata apalagi yang bisa kamu nikmati ketika
berlibur di Pantai Getem? Kamu bisa menikmati pantainya, bisa juga bermain
dengan tubing Mangrove Getemnya. Oke, gaes.
Yang
pasti, kemarin waktu datang kesini, angin sepoi-sepoi tidak terlalu panas
mengenai wajah saya. Meski sampai sana sudah tengah hari, tapi anginnya membuat
saya tidak kepanasan, ataupun gerah, malah angin tersebut sejuk sekali. tapi ya
itu, pemandangan di belakang saya kurang mengenakkan karena berserakan sejumlah
sampah organik dan an organik. Kemudian, di arah timur penglihatan saya, ada
banyak wisatawan yang memanfaatkan waktu liburannya sembari memancing, gaes.
Ahh... paket komplit, bukan untuk berlibur kesini. Hehehe
FYI,
Pantai Getem, beserta Tubing Mangrove Getem ini sangat ramai ketika Hari Raya,
Hari Libur, maupun di Tahun Baru. Kalau kalian ingin menikmati wahana
berselancar di tengah-tengah pohon Mangrove, mumpung belum tahun baru, kamu
bisa bermain kesini ya. Hehee...
Cantik banget kan, gaes... |
Jembatan Cinta Getem
Beranjak dari Pantai Getem, Tubing Mangrove Getem,
di Getem sendiri juga menawarkan pemandangan tersendiri. Yakni adanya Jembatan
Cinta. Mengapa bisa dikataka sebagai Jembatan Cinta? Check this out ya...................
Penampakan Jembatan Cinta |
Spot yang cantik untuk fotografi ditambah modelnya, heee |
Menurut salahsatu warga, jembatan ini bernama Jembatan
Cinta, karena jembatan tersebut digunakan oleh para pemuda-pemudi untuk
menjalin kisah asmara mereka di situ. Menikmati semilir angin, melihat pohon
bakau di bawah sana, melihat lalu lalang aktifitas nelayan dengan perahunya.
Oleh karena itulah, tercipta sebutan dengan nama Jembatan Cinta Getem.
Pemandangan di bawah sana memang terlihat sejuk, gaes.
Airnya kamu bisa lihat sendiri perbedaannya ya. Di bawah jembatan tersebut
merupakan bagian dari rawa Getem itu, sehingga, ketika ada kapal nelayan melaju
untuk bersandar melewati jembatan tersebut, bisa dijadikan spot yang apik untuk
berfoto.
For your informationi, untuk
mencapai Jembatan Cinta Getem tersebut, kamu cukup melaju ke barat
setelah dari Tubing Mangrove Getem kurang lebih total 150 m, dengan
jarak 100 m ke baratnya dengan kondisi jalannya yang masih belum di aspal ya.
Tidak ada tarif masuknya untuk kesini ya, gaes. Kamu cukup berhenti di seberang
jalan, kemudian menikmati spot foto di jembatan tersebut. Syukur-syukur kamu
bisa menemukan bapak tukang cilot yang stand by di sana ya.
Tapi nih, yang membuat pemandangan jembatan tersebut
kurang apik itu, karena banyak vandalisme yang tercoret di dinding jembatan.
Kamu bisa lihat di bawah ini ya.
Sayang banget ada bagian dinding yang tertulis vandalism |
Nice Shoot yak? hehee |
Untuk mencapai Jembatan cinta, perlu melewati jalan ini kurleb 50Km |
Nah, better lagi nih, kalau ada semacam
peringatan jika ada yang menulis di bagian jembatan, bisa terkena sanksi
tersendiri gitu ya. Hhee... selain itu, bisa ditambahin media untuk para warga
atau wisatawan yang kebetulan berkunjung ke situ, supaya tercurahkan tulisannya
tanpa menghilangkan sisi kebersihan jembatan tersebut. Bisa dengan media gembok
cinta, atau pun space papan untuk menulis apa yang ingin ditulis oleh
wisatawan.
Dan ketika berada di sana, waktu berangkat, dan
pulang dari pantai sebelahnya Pantai Getem itu, memang banyak para
pemuda-pemudi bahkan ada yang saya kenal, memadu kasih di jembatan untuk
sekedar bercengkrama bersama pasangan maupun ber-swafoto. Ahh. Jadi baper nih,
nggak bawa pasangan ‘halal’ ehhh.. hehehheee
Best Wishes di Getem, Puger, Jember
Yang menjadi salahsatu harapan saya untuk Pantai
Getem di tahun selanjutnya, semoga ada semacam Plang masuk seperti di Pantai
Pancer, Puger. Supaya wisatawan yang ingin berlibur lebih mudah menemukan jalan
untuk akses menuju pantainya. Karena saya sempat kebablasan jalannya karena
banner Tubing Mangrove Getem berada di kanan jalan, sedangkan saya fokus
melihat ke arah kiri. Hehee...
Dan semoga Ekowisata Mangrove Getem ini bisa
menjadi salahsatu obyek wisata sekaligus sebagai tempat penelitian yang
kedepannya mampu menjadi sorotan para wisatawan untuk menikmati tubing mangrove
yang sudah bisa berkembang dan maju seperti kota-kota lainnya. Karena adanya
Mangrove itu, sangat berarti sekali loh gaes,,, apalagi kalau di kembangkan.
Selain bisa menjadi ekosistem air laut, juga bisa menambah penghasilan para
warga sekitar, bukan? Asal para wisatawan juga sadar dengan tetap menjaga
kelestarian alamnya ya, melalui banner atau plang sebagai “Caution” ketika ada
pengunjung yang datang. Dan bisa disediakan tempat sampah tersendiri supaya
lebih bersih lagi pantainya. Dan berikut manfaat yang di dapat dari adanya
Mangrove tersebut2
Semoga kedepannya bisa lebih bagus lagi, Ekowisata di Pantai Getem juga Tubing Mangrove Getem |
Manfaat dari Pohon Mangrove
- Mangrove merupakan salahsatu habitat tinggal untuk
hewan
- Melindungi daratan dari abrasi laut
- Penambat racun dan lumpur
- Penyerap karbon untuk mengurangi pemanasan global
Nah, Mungkin itu aja informasi yang bisa saya sajikan
untuk teman-teman yang ingin berlibur saat tahun baru nanti ketika berada di
Jember bisa berkunjung kesini. Bisa dipastikan kalau pantainya akan kembali
bersih lagi, dan kamu tetap bisa menikmati pemandangan air lautnya Untuk
sekedar mandi di pesisir pantai, mancing, atau menikmati Tubing Mangrove
Getem. Dan ketika liburan begitu, ada banyak para penjual yang menjajakan jualannya
di sisi pantai Getem tersebut. Selanjutnya, kamu juga bisa menikmati spot foto
di Jembatan Cinta. Ahh... bakalan seru
tentunya gaes, liburan kamu.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa tinggalkan komentar
kalian ya, gaes... feel free to drop your comments.
~Happy Blogging
Khoirur Rohmah
Source :
1 2Jembertraveler.com
Seluruh Foto dari dokumentasi sendiri
Invite aku ke Jembeeeeer Neng Rohmah. Ada akses naik keretanya ga ya? Mupeng sama pantainya :3
BalasHapusWah lengkap ancer2nya, next bisa nih kesini. Rame kl wiken brarti ya? Smg best wishesnya terpenuhi jg. kl byk org dtg, emang mesti siap soalnya :)
BalasHapusJember kampungnya Mas Anang. Kalau ke taman mangrove ini enaknya lebih sore2 ya... BTW jembatan cintanya ini permanen banget ya. Sayang kalau sampai dicoret-coret.
BalasHapus