Bismillaahirrohmaanirrohim...
Tanpa
terasa, tepat di Hari Kamis, 21 September 2017 sudah memasuki Tahun Baru Islam
1439 Hijriyah. Dan pergantian tahun ini perlu disambut dengan suka cita, bukan?
Adanya tahun baru ini bisa menjadi parameter bagi setiap insan untuk melihat catatan
di tahun kemarin dengan tahun sekarang. Harapan atau progress apa saya
yang ingin ditingkatkan, yang dilambungkan di tahun penuh berkah ini.
Berkaitan
dengan Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah ini, adakah kebiasaan di tempat tinggal
kalian untuk bisa merayakannya, kah? Nah, kalau di tempat tinggal saya sendiri,
khususnya di dusunnya tidak ada acara apapun, kecuali ngaji bareng, atau berdoa
bersama tepat pada Hari Rabu Malam Kamis, dan Kamis Malam Jum’atnya. Lebih tepatnya
tadi sore ya gaes.
Sedangkan
pada dusun sebelah yang masih sedesa, juga desa tetangga, merayakan pawai obor
tepat pada Hari Rabu Malam Kamis kemarin. Tentu sangat menyenangkan ya, bisa
menutup akhir tahun hijriyah, dengan menyambut tahun baru islam dengan penuh
suka cita, salahsatunya dengan adanya pawai obor. Tapi sayangnya, di dusun
sanya hanya pernah sekali dalam beberapa tahun terakhir ini. Dan bagaimana
adat, atau budaya di tempat tinggal teman-teman sewaktu menyambut Tahun Baru
Islam 1439 H? drop your comments behind ya...
Ada banyak
keutamaan serta kesunnahan yang bisa dilakukan oleh para muslimin dan juga
muslimat di bulan yang baik kedua setelah bulan Ramadhan ini. Mengapa Bulan ‘Asyuro,
atau Suro ini bisa menduduki posisi kedua bulan yang baik dalam islam?
Kesunnahan apa saja di bulan Asyuro ini? |
Karena,
di bulan Asyuro ini, selain dikenal sebagai bulannya pasa yatim piatu, bulan
ini juga terdapat puasa sunnah yang apabila dilakukan sehari maupun sampai hari
ke-10, maka pahala puasanya sama halnya dengan puasa satu tahun. Hal ini saya
dengar dari ceramah yang didapat pada waktu Malam Kamis kemarin.
Pada malam
itu, saya dan warga sekitar, sehabis sholat maghrib, dilanjutkan sholat Ba’diyah
Maghrib, kemudian pengarahan dan manfaat, atau ceramah dari pengasuh yayasan
pendidikan di depan rumah, baru kemudian Sholat Tasbih berjama’ah sebanyak 4
kali. Hal itulah yang saya lakukan pada akhir tahun Hijriyah kemarin.
Sedangkan
kesunnahan apasaja yang telah dibagikan oleh pengasuh Yayasan Pondok Pesanter
Miftahul Huda itu? Langsung saja saya uraikan secara singkat di bawah ini ya,
gaes. Heheee
1.
Puasa Sunnah di hari ke-1 hingga ke-10, sama halnya dengan puasa satu tahun
2.
Memotong kuku
3.
Memakai celak, atau eyelish supaya dijauhkan dari sakit mata
4.
Mengunjungi sanak saudara yang sakit
5.
Bersilaturrahmi yang dapat memperpanjang umur
6.
Menyantuni anak yatim di hari ke-10 bulan Asyuro.
7.
Tambahin sendiri
Hehhe...
di poin terakhir, teman-teman bisa tambahkan lagi, apa saja kesunnahan dalam
Bulan Asyuro ini. Nah, bekaitan dengan hal tersebutlah, saya berusha melakukan
satu persatu kesunnahan di atas selagi biasa sih ya, hheee. Lagipula di hari
yang mustajabah begini, sayang banget kalau nggak banyak-banyak cari pahala. Hehee
Selain
hal itu, ada sebagian orang mengatakan, lebih khususnya orang J*wa, apabila
seseorang menikah di bulan Asyuro, dikhawatirkan pernikahannya tidak langgeng. Nah,
hal ini menjadi salahsatu kekhawatiran tersendiri sih. Dan saya mendengarnya
langsung dari teman yang masih kuat pegang adat istiadat lama ini.
Sehabis kondangan malam ini, 21 September 2017 |
Kalau
versi saya sendiri, bukan bulannya sih yang membuat bulan ini tidak baik untuk
pernikahan. Iya, sebagian orang lagi menganggap jika acara penikahan bakalan
berhenti di bulan Asyuro, dan akan dilanjutkan pada bulan berikutnya. Namun,
versi saya, semua hari sama, baik di Mata Allah, tergantung bagaimana manusia
ngganggapnya.
Misal
buat pengantin dan keluarga mah biasa aja, tahu adat J*wa, namun tidak
seidealis juga memandang adat istiadat tersebut. Tapi, begitu ada yang nyacat,
hal yang tidak jadi, bisa jadi ‘terjadi’. Dan dari situ kembali pada
masing-masing orang yah gaes.
Kebetulan
lagi di malam tahun baru islam ini, saya dapat jatah kondangan di teman
komunitas Karangduren. Semoga mbak dan masnya langgeng selalu, lepas dari adat
istiadat budaya kami di sini. Hehee
Harapan
saya, semoga di tahun baru islam 1439 H ini, bisa semakin kuat ibadahnya. Tidak
datang terlambat saat panggilan menuju pada-Nya, bisa bangun tengah malam
sekaligus sholat malam, rajin mengaji, banyak-banyak dzikir, perbaiki sifat dan
sikap pada ibu, maupun orang-orang sekitar. Intinya bisa lebih baik dari tahun
kemarin ya gaes.
Semoga
di tahun baru islam ini, bisa menjadi pembuka rizki bangi kita semua untuk
banyak dan bertambah serta tak lupa pula untuk berucap syukur ya...
Mungkin
itu aja sharing malam ini ya, gaes. Mata udah tinggal 5 watt nih. See you
next time.
Di Malam
Jum’at yang sepi
~Love
Khoirur
Rohmah
pagi tadi rame di masjid deket rumah. Gabungan dari TK-Tk. Alhamdullaah anak-anak seneng, ada pawai and games juga.
BalasHapusSeru lah pokoknya. Sekaligus mengenalkan sama anak-anak hari besar keagamaan kita
selamat tahun baru.
BalasHapuswauiih seru juga ya ada pawai obor. kalau tempatku mah sama kek dusunmu acara do'a ngaji.
bulan ini bulan istimewa.
aku orang jawa, tapi menurutku juga semua hari sama,mau nikah di bulan apa aja kalo menurutku gak masalah. hehee
bagaimana orangnya sih.