Bismillaahirrohmaanirrohim
Halo gaes... tak terasa kita sudah memasuki hari Ke-6 bulan Dzulhijjah
ya. Yang kemarin habis makan daging qurban, sekarang masih tersimpan di refrigatornya
apa tidak? Semoga jika ada, bisa digunakan untuk makan di hari berikutnya ya
gaes. Hehehee...
Ah iya, ngomongin soal Hari Raya Idul Adha nih. Ada sebuah tragedi yang
berulang kali terjadi sebelum hari raya tersebut, gaes. Lebih tepatnya hanya
terjadi di tempat kerja saya sih. Kebetulan mesin fotocopy di toko mengalami error
kurang lebih 7 hari. Dan selama foto copy itu rusak, terpaksa kan kalau ada
pelanggan yang ingin menduplikasi dokumen, tanya terlebih dahulu pada karyawan
di toko, “mesin foto copy bisa atau tidak, ya?”. Hal itu adalah sekian dari
pertanyaan yang selalu muncul di permukaan.
MESKI nih ya... di sana, di atas etalase barang dagangan yang berupa Alat
tulis di toko itu, sudah tertera tulisan yang berbunyi “FOTO COPY RUSAK atau
Masih dalam Perbaikan”. Sebenarnya kurang jelas bagaimana sih? Hehehee... jika
dijangkau dari jalan, tulisan masih bisa terbaca, kecuali mereka mempunya
kekurangan penglihatan seperti minus, atau lainnya. Jadi, perlu di maklumi.
Nah, ada nih beberapa tipe pelanggan yang sering kechelek saat
akan fotocopy, simak aja nih kegiatan mereka.
- Langsung nyelonong masuk toko, tanpa melihat tulisan di atas etalase,
dan berkata pada karyawan jika dia ingin foto copy. Tapi, zonk, dia tak
memperhatikan tulisan di etalase yang ada di dekatnya
- Sudah baca tulisan tersebut, namun masih memastikan lagi. “Mbak,
fotocopynya nggak bisa ya?”
- Pertama datang ke toko, beli ATK. Kemudian balik lagi untuk fotocopy.
Nah, dia tak memperhatikan tulisan yang ada di sekitarnya, padahal tulisan
cukup besar dan ATK yang dicari dekat dan terjangkau sekali.
Itulah sedikit dari sekian orang yang melakukan hal yang sama di antara
ketiga aktifitas di atas. Niat saya dan juga teman-teman, apabila ditulisi
keterangan di atas etalase di depan toko, supaya bisa dijangkau oleh pelanggan
dari jalan raya, ketika akan turun dari sepedanya. Dan tidak perlu turun untuk
mempertegas lagi. Tapi, mayoritas untuk pelanggan yang tidak jeli dengan
keterangan tersebut, dari berbagai umur, mereka masih melempar pertanyaan
kepada karyawan, kemudian balik lagi ke kendaraan mereka.
Sedangkan mereka yang memperhatikan tulisan yang terpampang jelas
tersebut, memilih berhenti tersebut, kemudian ketika menemukan tulisan di atas
etalase, mereka akan langsung balik dengan bermacam ekspresi. Kadang tertawa,
kecewa, dan raut wajah lainnya. Hehehee....
Tulisan untuk Pemadaman Listrik |
Nah, kalau yang biasanya lucu sih buat saya yang bekerja di toko
merangkap sebagai desain grafis, ketika melayani pembelinya anak-anak. Pertama
mereka datang untuk membeli alat tulis. Sedangkan tulisannya ada di dekat
pensil atau pena tempat dia berdiri. Setelah selesai, dia balik. Dan waktu
balik lagi ke toko untuk kepentingan mem-fotocpy, misal. Dia berkata apa adanya
dengan wajah polosnya. “Mbak, mau fotocopy ini dijadikan 3 lembar ya,”. Ahhh...
darisitu sebagai wakil dari karyawan yang menjaga toko, kadang merasa gemes.
Hehehe... “Foto copynya nggak bisa,dek...” sambil melempar senyum antara palsu
dan natural. Hehehee... lalu dia memperhatikan tulisan yang ada di etalase yang
dilaluinya tersebut. Oh iya, ada tulisannya. Kemudia mereka balik sambil
tertawa, kalau dia bersama teman-temannya, dia akan bercerita kalau tadi tak
membaca tulisan itu. Hehehee
Untuk mereka yang langsung datang ke toko tanpa membaca tulisan di
etalase. Istilah singkatnya nyelonong aja, kadang merasa tertipu. “Oh iya,
kenapa nggak aku baca dulu”. Hehehee... dari berbagai kalangan umur,
alhamdulillah saya pernah menjumpainya di toko. Meski dipikir-pikir jika saya
dalam keadaan tergesa-gesa atau tidak lagi fokus dengan tulisan yang ada di
sekitar toko, tentu akan melakukan hal yang sama, sih. Heheee...
Namun, yang menjadi sorotan saya hanyalah. Apakah bena minat baca
seseorang, khususnya warga di sekitar sini, tidak perlu jauh-jauh se Indonesia
ya, kurang minatnya ya? Hanya itu yang menjadi pemikian saya. bahkan untuk
tulisan yang jelas-jelas bisa dijangkau seharusnya bisa memberi informasi lebih
untuk siapapun yang melihat serta membacanya.
Jadi, jangan heran juga sih, kalau
minat baca Indonesia ada ditingkat 60 Dunia. Meski tidak bisa kita entengkan
begitu saja. Pasalnya minat baca tersebut berada di peringkat 60 dari 61 negara1.
Sangat disayangkan sekali, bukan?
Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas
Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung
membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Untuk hal yang seremeh keterangan pada toko saja tidak diperhatikan,
apalagi dengan membaca buku bacaan? Mengerjakan soal? Jujur saja, keponakan
saya sendiri juga mengalami hal yang sama terlebih ketika mengerjakan PR.
Mereka mengerjakan soalnya terlebih dahulu, kemudia mencari tulisan atau
jawaban mana yang benar. Padahal, dari dulu ketika saya masih SD, ibu guru
megatakan berulang kali. Baca terlebih dahulu bacaannya, kemudian kerjakan
soalnya. Jika tidak ada, cari di catatan bukunya. Dibaca.
Lagi-lagi dibaca, bukan membaca cepat juga. Membaca sembali menyerap
tulisannya. Namun sangat disayangkan sekali dengan minat baca warga masyarakat,
khususnya di desa. Ingin sih, suatu hari bisa punya perpustakaan kecil di rumah
buat anak-anak. Sembari meningkatkan minat baca mereka. Tapi sampai sekarang
sih, masih belum terencana dengan baik, hehee... doakan saja.
Dan sepertinya, kejadian di tempat kerja terkait mesin fotocopy itu.
Mungkin sebentar lagi akan saya bikinkan banner cukup besar supaya bisa dibaca
oleh para pelanggan toko kami. Hehehee... tapi seru juga sih, jika nggak ada
kejadian di toko itu, mana mungkin tulisan ini di publish. Wkwkwkwkwk.
Dan alhamdulillah sekarang mesin fotocopynya sudah sembuh lagi dengan normal.
Hehehehe
Apalagi nih sebagai blogger yang kadang waktu
blogwalking, saya sendiri jujur, juga pernah melewatkan sekian bagian tulisan,
dan hanya bagian menurut saya pingin baca yang saya sorot dan saya tanyakan di
kolom komentar apabila ada hal yang ingin saya tanyakan. Bukan menanyakan yang
jawabannya sudah-sudah dituliskan oleh teman blogger di postingan blog nya
tersebut. Hehehe… jadi banyak belajar sebagai blogger, kalau saya sendiri nggak
bisa stay di blog orang untuk membaca sekalipun itu emang saya butuhkan
atau nggak, terlepas dari itu, tentu ada ilmu yang bisa dibawa pulang setelah
BW tersebut. Hehee
So, akan
ada banyak manfaat jika kita lebih jeli dan menyukai kegiatan membaca, serta
membudayakan kegiatan tersebut. Bukan malah rugi, tapi membuka wawasan buat
kita, dan menambah informasi untuk kita sendiri, dan boleh jadi manfaat
tersebut bisa disebarkan kepada orang lain. Meski juga hanya berupa tulisan
kecil di fotocopy, hehehehe. Darurat Budaya Membaca! Membaca itu Penting Sekali.
Sungguh penting sekali. Dan mulai sekarang, yuk mari budayakan membaca dari
diri sendiri serta ajak mereka-mereka di sekeliling kamu untuk membaca. Membaca
tulisan atau buku apapun sebelum bertanya. Hehehehe.
Semoga bermanfaat, and feel free to drop your comments,
Di pagi hari yang penuh kabut dan mentari yang merangkak naik,
Love,
Khoirur Rohmah
Sumber Referensi :
1 edukasi.kompas.com
Posting Komentar
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^