Bismillaahirrohmaanirrohim…
Sebelumnya,
jika teman-teman membaca judul di atas, tidak tercantum Perjalanan Udara, saya
mohon maaf, karena saya sendiri belum pernah merasakan perjalanan dengan
menggunakan pesawat terbang, jadi, mungkin cara di bawah ini akan saya gunakan
pula ketika melakukan perjalan udara, jika suatu saat nanti bisa tercapai mimpi
saya menjelajah negeri sakura suatu saat nanti yah. Ataupun menggunjungi
pulau-pulau di Indonesia menggunakan kendaraan udara, saya akan tuliskan lagi,
caranya. Hheee….
Nah,
kali ini saya akan berbagi kisah saya sendiri tentang mabuk perjalanan.
Mabuk
perjalanan sepertinya tidak jauh dari saya saat itu, bahkan keluarga saya
sendiri meragukan akan mengajak saya pergi ke kota atau ke kota sebelah dengan
menggunakan mobil. Alasannya karena saya “Mabuk Darat”. Belum masuk mobil aja,
cuman kecium bau mobilnya itu, apalagi pengharum mobilnya itu, udah bikin perut
mules. Beneran.
Bahkan
sejak kecil, saya tergolong anak yang cukup rewel kalau nggak diajak bepergian.
Saya masih ingat, sewaktu mbah saya ada undangan pernikahan di Lumajang
mengendarai mobil. Dan bagaimana reaksi saya ketika tidak diizinkan ikut? Yah,
gaya anaknya cengeng, so, nangis kejer. Dan saya ingat betul itu.
Jadi,
mau nggak mau Mbah ngajak saya, dengan resiko di perjalanan mabuk. Yah, dugaan
itu benar, saya mabuk darat. Begitu sampai di tempat tujuan pun, saya tinggal
lemes dan nggak bisa menikmati perjalanan sama sekali, meski di tempat itu rame
dengan tamu yang hadir juga kemantennya yah.. wkwkwk…
Ada cerita
lagi, ketika kakak laki-laki saya menikah dengan perempuan asal Ledokombo, Jember.
Yang letaknya ada di perbatasan Jember dan Banyuwangi. Kami kesana naik mini
bus. Dari awal emang saya sudah khawatir dengan sugesti yang saya ciptakan
sendiri “Mabuk”. Oke!!! Jadi, sepanjang perjalanan pun terngiang kata itu,
sembari naik mobil nutup hidung, karena sensitif buat mencium udara di mini bus
itu.
Benar
adanya, saya mabuk ketika sampai di Balung, ini kecamatan desa saya yang nggak
terlalu jauh sih ya, daripada ke kota. Jadi, ketika di Balung, kakak ipar saya
membelikan kresek 1 pack, hehheee… yakinlah saya. Sesampainya di lokasi, saya teler,
dan nggak jadi masuk langsung ke rumah Mbk Ipar, jadinya tiduran di rumah
tetangganya Mbak.e, dan saya bangun ketika sesi pemotretan, udah itu aja. Wkwkwk.
Alhasil, foto saya keliatan kumus-kumusnya. Hihii…
Sesampainya di atas panggung, nggak bisa photo bareng keluarga, malah kumus-kumus meski senyum sih ya hee |
Belajar
banyak selain dari dua kejadian di atas, saya pun mencoba bertanya pada
survivor mabuk darat. Bayak yang menyarankan kepada saya ini itu, dan saya
mencoba yang mudah saja. Asal nggak ada minyak kayu putihnya. Karena kalau di
mobil kecium minyak kayu putih, rasanya bikin perut tambah mual. Kalau kamu
gimana?
Selain
Mbak Cindy Silvy Foresty, rekan kerja saya lainnya, juga menyarankan tips untuk mabuk darat
yang mudah didapatkan bahannya. Sekaligus aman. Yakin banget, minum *ntimo udah
nggak mempan di saya. Meski minum beberapa kaplet. Yang ada saya jadi mabuk,
perut sakit, lidah juga pahit. Heehee.
Berikut Tips sekaligus Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan yang Mujarab ala Khoirur Rohmah.
Perlengkapan
:
1
Lembar Hansaplast
1
kapsul Darmamin
Cara
Eksekusi:
1.
Tempelkan Hansaplast pada pusar, bagian tengah bisa dipaskan dengan lingkar
tengah pusar
2.
Minum 1 kapsul darmamin sebelum naik kendaraan
Yah..
udah gitu doing caranya dan tips yang cukup simple, mudah, dan bahannya pun
bisa didapatin di apotek terdekat loh ya, dijamin manyuss, itu ala saya, dan
saya sudah membuktikannya. Hehehe.
Cara
di atas sudah pernah saya coba ketika mengendarai mobil di Daerah Jember maupun
di luar kota ya gaes. Begini nih ceritanya saya setelah berhasil membuktikan
cara di atas, dan kondisi saya ketika meremehkan perjalanan jauh tanpa cara di
atas, meski saya sudah siap sedia alat tempur tersebut. Wkwkwk…
Saya
buktikan sendiri ketika ikut Kelas Inspirasi Bali 5 bulan Maret 2017 kemarin. Saya
berangkat dari Tawang Alun Jember naik sepeda Motor sehabis Isya’. Begitu berada
di dalam bus ekonomi tujuan Bali, saya minum obat Darmaminnya. Posisi saya udah
pasang hansaplastnya dari rumah ya gaes.
Alhamdulillah,
selama perjalanan malam itu, dari naik bus, Jember, Banyuwangi, sampai
Ketapang, saya berhasil melewatinya tanpa rintangan mabuk darat. Sampai Gilimanuk
saya ceria Alhamdulillah, apalagi waktu masih di atas kapal laut, oke fix
mabuk air nya bisa terselesaikan, bahkan sampai di Karangasemnya itu,
saya bisa menghindari mabuk perjalanan. Bener-bener syukur alhamdulilah sekali.
Bisa jauh dari mabuk, meski saya sering sekali menggunakan masker ketika di
dalam mobil ya. Soalnya kalau mencium udara dalam kendaraannya langsung, itu di
hidung terasa menusuk sekali. Maklum anak kampong banget, tapi nggak
kampungan ya, hheee
Mengingat
waktu Tahun 2014 ke Tabanan, Bali, saya belum menemukan cara di atas. Jadi,
dari Jember sampai tempat tujuan saya lemes banget, fresh ketika di laut aja. Dan
kembali teler di dekat keponakan saya yang masih SMP itu. Hueheheuee
Nih, ponakan yang waktu itu masih unyuk-unyuk yang gemes waktu saya mabok hhee |
Terus,
waktu udah di Karangasem, terus ke Tianyar, saya juga bisa terhindar dari
mabuk, posisi saya belum melepas hansaplastnya ya gaes. Karena perjalanan
menuju sekolah inspirasi saya tergolong masih jauh, dan desa ini berada di
sekitaran Gunung Agung yang sekarang awas. Semoga mereka bisa selamat dan
terhindar dari muntahan Gunung Agung. Amin…
Nah,
ini pas balik dari Tianyar, mau ke Taman Ujung untuk refleksi. Posisi saya
nggak pakai handiplast, terus nggak minum obat, karena saya pikir dekat dari
desa tempat saya menginap bersama kawan-kawan. Tapi ternyata, ZONK.!!! Saya mabuk
dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, naik-turun, perut serasa
digerus-gerus. Yang abis makan enak di sekolah, seketika tumpat di daerah dekat
Taman Ujung, tapi masih sedikit jauh dari lokasinya sih. Hhee
Sampai-sampai
itu syal yang dipakai Mbak Pramugari saat kelas inspirasi diminta pakai buat
ngebersihin bibir saya dari tumpahan itu terus pakai tissue basah. Ya ampun, kalau saja
saya bisa ke Taman Ujung lagi, atau bisa menjejakkan kaki ke Pulau Bali, dan menikmati segala wisata cantiknya di sana lain waktu, saya nggak akan sok-sokan gak pakai hansaplast
sama Darmamin. Cukup waktu itu saja. Doain bisa sampai dan berkunjung ke Bali lagi ya gaes, pas lanjut ke Lombok, hehheee.
Bareng kakak-kakak serombel di Kelas Inspirasi Bali #5, itu syal yang dipake mbk Pramugari yang kubuat lap hee |
Taman Ujung indah, meski pusing, tetep nggak mau ngelewatin nikmatin alamnya |
Belajar
dari situ, ketika saya ikut Kelas Inspirasi Boyolali bulan Juli kemarin, saya
kapok nggak mau absen pakai cara di atas. Dan syukur Alhamdulillah perjalanan
saya sampai ke Boyolali bisa selamat dari Mabuk. Malah senang bisa ketemu sama Mbk Witri dan Mbk Turis Sendal Jepit, terus ketemu juga sama Mbk Endang Indri Astuti.
Finally kita meetup yah Mbk Witri, Mbk Endang, hhee |
Bareng Mbk Blogger Turis Sendal Jepit |
Yeayy.. bisa sampai di Boyolali |
Perjalanan Pulang ke Jember, ini ada di Surabaya |
Karena,
ketika mabuk, saya belajar banyak hal. Belajar tatkala teman saya, mana yang
peduli, dan mana yang pura-pura peduli. Namun demikian, sebelum mabuk,
setidaknya saya bisa mencegah mabuk perjalanan terlebih dahulu, supaya tidak
merepotkan orang lain, meskipun mereka mau peduli pada saya.
Dan hasilnya
ketika tidak mabuk perjalanan memang bisa buat perjalanan jauh pun kian
berkesan dan menyenangkan. Bukan capek, tapi malah senang, bisa menikmati
perjalanan tanpa “awas” dengan mabuk. Selain itu, tanam sugesti dalam diri
sendiri. “Aku bebas dari mabuk”, selalu positif thinking selama perjalanan.
Tidak
ada efek tersendiri ketika saya memakai cara di atas. Alhamdulillah, lancing buang
air kecil, bisa kentut kecil atau besar, perut juga aman tidak keroncongan atau
merasa mual. Hidung aman, meski saya sendiri sensitif dengan udara dalam mobil
ya gaes. Jadi, perlu pakai masker meski saya bisa ngoceh sepanjang perjalanan,
selama nggak pas kesirep ya.
Sedangkan
efek dari obatnya sendiri, teteup “tidur” itu, ngantuk, tapi menikmati
perjalanan, dan kondisi perut cukup aman. Meski abis maem, tetap tidak khawatir
ketika mabuk perjalanan. Hhee…
Tapi,
dalam sisi kesehatan, saya tidak tahu ya, kenapa khasiat Hansaplast di taruh di
pusar itu bisa membuat perut tidak sakit atau mual, sedangkan obat Darmamin
sendiri saya juga tidak tahu, khasiat apa yang bisa membuat mabuk perjalanan
bisa diminimalisir bahkan tidak mabuk sama sekali. Dan ketika digabungkan sama
handiplast tambah manjur ketika melakukan perjalanan, baik darat, atau air,
bahkan di tempat berkelok-kelok, ataupun di jalan luru sekalipun.
Buat
teman-teman yang punya pengalaman mabuk perjalanan, dan bisa survive, atau
punya tips tersendiri. Juga terkait korelasi antara handiplast di taruh pusar
dalam sisi kesehatan, juga obat darmaminnya, bisa sharing di kolom komentar ya
gaes.
Terima
kasih sudah berkunjung dan mampir dimari.. Semoga tulisan tentang Ceritaku dan Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan ini bisa bermanfaat ya gaes, feel free to
drop your comments
Di tengah
tempat kerja yang sepi dan tidak ada teman kerja setim yang keduanya sakit,
berdua sama anak psg dalam kondisi toko yang kadang cukup ramai,
~Love
Khoirur
Rohmah
Wah menarik ini, tentang cerita ndeso nya. Perlu latihan emang kalo sering mabok. Siapa tau setelah dari bali 'mabuk-annya" ilang.
BalasHapusWaktu kecil saya juga suka mabok dalam perjalanan. Alhamdulillah sekarang ga lagi. Dulu waktu kecil pernah bawa jeruk purut buat dihirup aromanya selama perjalanan. Hehehe.. jadi hidung spt mencium aroma segar terus2an.
BalasHapusDarmamin itu kek gimana sih mba bentuknya? Penasaran.. Soalnya iparku juga mudah banget mabok naik kendaraan, 15 menit biasanya udah ngambil kresek aja. Hehe
BalasHapusSaya dulu jga suka mabuk perjalanan, tapi saya nggak pake darmamin dan hansaplast, kalau mabuk tuh kata guru saya mah kita kebanyakan pikiran dan melamun. Jadi sebisa mungkin melakukan kegiatan kalau yg penting pikirannya nggak kosong. hehehe gitu sih katanya. Tapi mungkin buat beberapa orang tips daribak rohma ini bisa digunakan dan manjur untuk mengatasi mabuk perjalanan
BalasHapus