Siapakah gerangan yang telah mencoba
mengusik pikiranku
Aku tak pernah berusaha mengenalnya
sama sekali
Dia yang tak kusangka bisa disodorkan
padaku yang nyatanya masih menyimpan berkas kasih untuk orang lain
Sempat diriku terbuai dengan parasnya
Tetapi...
Bayang-bayang ia yang selalu hadir
menemaniku lebih dulu,
selalu menghantuiku
Serasa aku tak tega untuk melepasnya
atau hanya sekedar berpaling darinya
Ia yang tak tau apa-apa,
tak ingin kubiarkan menjadi imbas dari
ulah konyolku ini
Dia yang karena kukagumi dari sosoknya
yang pernah ku idam-idamkan dulu
sangat sempurna bagiku
Tetapi, sosok dia selalu terhadang
oleh sosok ia setiap waktu
Untuk dia... dia yang sudah saya
jelaskan mengenai kekagumanku padanya
Demi menghapus urat maluku untuk
menjelaskan secara detail jika aku mengaguminya.
Ya... hanya sebatas mengagumi
Tidak kurang...
Dan tidak lebih...
Karena bagaimana pun juga
Aku masih milik orang lain
Nyatanya, Dia sungguh tega berbuat
yang demikian padaku
Menyerang sekaligus mengabaikanku di
depan banyak orang
Kau pikir kau ini siapa?
Mungkin aku terlalu naif
Egois
Tapi, walaupun aku sungguh sangat
perasa...
Aku tak ingin memikirkan hal-hal yang
telah kau perbuat itu
Jangan hakimi seseorang sebelum kau
tau yang sebenarnya
Bersikaplah sewajarnya meski tanpa maksud membuat illfeel
orang yang kau tuju itu
Ada banyak celah yang tak bisa kau
sentuh dari seorang perempuan
Jangan mengusik
Apalagi melukainya
Walaupun dia masih bisa tertawa riang,
Tetapi dia lebih kuat menangis
histeris karena perlakuanmu
Dalam diamnya
Demi sebuah ikatan kekeluargaan
Jangan karena kau sudah tau kenyataan
yang sebenarnya
Lantas menjauh dariku
Jangan
Bersikaplah biasa-biasa saja
Seolah orang lain tak pernah
mengetahuinya.
Untuk seseorang yang teramat kukagumi,
Yang membuatku sakit hati
Di sana,
Karangduren,
30 November 2016
Khoirur Rohmah
Hmmmm aku bacae agak2 trenyuh nih,
BalasHapusCuma bisa pukpuukkk