Bismillaahirrohmaanirrohim
Kriuknya Krupuk Bawang Non Kolesterol
— Hari Selasa kemarin sampai hari Sabtu, saya ditinggal oleh Ma’e dan juga
kakak perempuan saya beserta keluarga kecilnya ke Tulung Agung. Sehingga, saya
hanya sendirian di rumah dengan mengurusi dua rumah. Rumah kakak dan juga saya.
Selain itu, saya juga dititipi untuk menjaga ayam milik Ma’e serta kucing
peliharaan kakak.
“Palingan hanya tiga hari aja di
sananya…” Begitu kata Mbak Is kepada saya sebelum dia berangkat ke Tulung
Agung.
Eh nggak taunya sampai lima hari di
sana. Selain itu, tempat yang mereka kunjungi nggak hanya Tulung Agung saja.
Mereka juga silaturrahim ke Malang, Blitar, dan beberapa tempat lagi. Sedangkan
saya…. Penjaga setia rumah. Duh….
Padahal yang sewaktu ke Bali bulan
Agustus kemarin saja saya juga belum mengunjungi rumah kakak laki-laki saya,
sedangkan mbak-mbak dan juga Mae sudah terlebih dahulu kesana. Giliran saya
kapan, coba? Hiks…. *pundung dipojokan…
Terbiasa sendirian di rumah, membuat
saya sedikit berani tapi tetap khawatir akan sesuatu hal. Hehehe…. Takut kalau
ada hantu yang menggoda atau orang yang berniat jahat mengunjungi rumah saya
tanpa permisi di malam hari. Boh…..
Baca juga : Home Alone Part 2
Tapi, demi amanah dari Mbak dan Mae,
saya pun tetap bilang “Iya-iya” saja kalau sewaktu-waktu mereka akan
jalan-jalan untuk bersilaturrahmi lagi. *melasnyaa….
Sore hari sebelum Ma’e berangkat ke
Tulung Agung, saya sudah mendapatkan email untuk event gathering ASUS bersama
blogger di Surabaya. Sebenarnya saya khawatir untuk meminta ijin ke Ma’e
perihal keberangkatan ke Surabaya. Karena saya belum pernah jalan-jalan ke luar
kota sendiri. Paling nggak ditemani seorang teman yang sama-sama perempuan. Tapi,
saya sudah menebak kalau Ma’e nggak akan kasih ijin, karena kan di rumah nggak
ada yang jaga. Yauweslah kalau begitu… semoga next time bisa ikut gabung
gathering-gathering lagi. Hehehe….
Nah, terkait judul di atas,
ngomong-ngomong di hari Minggu kemarin. Kebetulan saya, Mbak-mbak dan juga Ma’e
lagi ngumpul di ruang tamu sambil ditemani camilan krupuk oleh-oleh dari
perjalanan ke Tulung Agung kemarin. Saya sangat suka dengan krupuk ini. Karean,
saya tahu pertama kali ketika diberi oleh-oleh paman dari Lumajang. Krupuk ini
khas banget loh rasanya. Hehehe…
Langsung aja kenalan ya gaes….
Krupuk ini namanya Krupuk Bawang
dengan mengusung “Rasa Bawang”. Kebetulan warnanya ini original putih.
Kalau waktu itu krupuk serupa yang dibawakan paman berwarna pink. Hehehe….
Menurut obrolan kami pagi itu, krupuk
bawang ini tidak digoreng menggunakan minyak goreng pada umumnya itu. Jangan
khawatir, krupuk ini bersertifikat “HALAL”. Selain itu sudah
terverifikasi dalam Departemen Kesehatan RI dengan Nomor 017/08.9/87 dan NPWP
36.493.009.526.000.
Rasa krupuk bawang ini renyah dan
gurih. Rasa bawangnya cukup terasa. Hehehe… tapi, minyaknya itu tak terlihat
samsek, gaes. Dan karena itu saya sangat ketagihan begitu buka bungkus
krupuknya, pengen nambah-nambah lagi makannya. Apalagi untuk camilan. Behhh…
tanpa disadari, krupuknya akan laris manis begitu saja. Dan sebaiknya memang
krupuk ini langsung dimakan, bukan disisihkan untuk dimakan nanti-nanti. Karena,
pengalaman saya kemarin, krupuknya jadi sedikit kurang renyah. Hehee…. Jadi,
mending sekali makan langsung musnah. Eh… heee
Sepertinya saya ketagihan dengan
krupuk bawang ini. Karena memang saya merupakan pecinta krupuk, hehee. 1
plastik ukuran sedang yang dibawakan Mbak Is kemarin, dihargai Rp. 5.000. Tapi
dia hanya beli 3 bungkus saja. Duhh…. Padahal krupuk ini rasanya kriuk-kriuk
gimana… gitu. Namun alhamdulilahnya, di bungkus plastic krupuk tersebut sudah
tersedia nomor hape yang bisa dihubungi untuk memesan krupuk tersebut. Intinya,
pihak pabrik yang memproduksi krupuk bawang ini yakni “BW KEDIRI”
Menerima pesanan krupuk bawang melalui nomer ini.
Handphone:
085 – 784 – 312 – 007 atau
0823-1126-1627
Satu lagi poin utama, krupuk bawang
ini “non kolestrol” dan aman untuk dikonsumsi sebab minim dalam
menimbulkan kolesterol. Sebagian orang mengatakan jika krupuk ini dengan
Krupuk Pasir. Karena pengolahannya sendiri berbeda, yaitu dengan proses
penggorengan menggunakan pasir. Tapi, tetap jangan berlebihan mengkonsumsinya
yaa… kan segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik efeknya. Jadi,
seimbangkan saja. Hehehe….
Kira-kira, teman-teman pernah mencoba
makan “Krupuk Bawang” serupa apa nggak nih? Sharing yuk gaes…. Drop your coments
yaa…
Khoirur Rohmah,
26 September 2016
Baru tau ada krupuk bebas kolesterol, nice info
BalasHapusBudy | Travelling Addict
BLOGGER ABAL-ABAL
www.travellingaddict.com
Hee... monggo klo ada kesempatan. Smoga bisa nyicipin krupuk pasirnya, mas Budy ^_^
HapusOOh.. krupuk pasir ya Mba, kalau di sini biasanya yang ada lubang2nya gitu.. :)
BalasHapusIya mbaak...
HapusBoh... kek gimana yah mbak? Tpi prosesnya jga pke pasir juga kah mbak? Hhee
Iya mbaak...
HapusBoh... kek gimana yah mbak? Tpi prosesnya jga pke pasir juga kah mbak? Hhee
Krupuk bawang saya suka saya suka... hihi.. itu kok bisa ya dulu ada ide bikin krupuk dari pasir ya mba.. kreatif banget apalagi jadjnya kerupuk non koleterol..
BalasHapusHhee.. iya mbak. Krupuknya diprosea penggorengannya pake mezin pasir khusus. Hhee
HapusApalagi smpe non kolesterol juga, sya pun penasaran itu mah. Heee
Nama lainnya krupuk upil bukan, mba..?
BalasHapusIhhiihi...saya juga suka..
Dicocol sama petis bukan..?
Haha.. krupuk upil? Brarti asin ya mbak? Hhee
HapusIni lumayan gurih mbk. Cuma sbagai camilan aja pun bisa. Tpi klo nyobain pke petis cocolan blum prnah tau mbak. Hhee
Di tempatku bilangnya kerupuk pasir mba. Emang enak ya dan bebas kolesterol. Hihii
BalasHapusBhhee.. iya mba Alida. Emang enak. Dan non kolesterol. Hhee
HapusWah, cocok di makan nih mbak kriuk kriuk dan bebas kolesterol
BalasHapusHo.oh mbak. Buat cemilan tambah maknyus juga mbak. Hhee
Hapusaku juga suka banget kerupuk bawang, kerupuk bawang putih yang sering camilanku
BalasHapuskerupuk emang makanan ringan paling banyak disukai ya mbak Nikmati Citarasa Kari Khas Jepang di A&W Restoran
BalasHapusKalo di tanah sunda ini mirip sama krupuk miskin kali ya yang digorengnya pakai pasir.
BalasHapusAda sih yang goreng pakai pasir, enak dan emang bebas kolesterol ya, Rohma.
BalasHapusAku Mbaa, sekeluarga penggemar kerupuk. Apalagi anak-anak. Makan sama kerupuk dan kecap udah bikin mereka lahap, hahahaha.
BalasHapusBelum pernah tapi makan krupuk bawang kayak gitu.
Wah, asik nih,bisa makan krupuk tanpa takut kolesterol naik.
BalasHapusEh, iya, kenapa gak ikut pergi sama Ma'e, kan seru bisa keliling-keliling he he he ...
Krupuk bawang dimakan sama sambal petis, enaaaaaaaaaakk :D
BalasHapusAaah makan kerupuk bawang sama nasi hangat plus asin aja udah nikmat *sengsara banget ya eykeh :v
BalasHapusKerupuk cocolin sambel, whooaah enaaak...
BalasHapus