Bismillahirrohmaanirrohim…
Halo teman-teman… Apa kabar hari
ini? Semoga senantiasa sehat selalu yah… Oh iya… pagi ini, ketika
saya sedang menemani keponakan yang sedang tidur, ditinggal sementara oleh mbak
untuk melawat ke rumah tetangga sebelah. Saya menonton sebuah berita di
salahsatu program acara TV. Eits… bukan gossip
yes!! Wkwkwkwk…
Berita tersebut adalah tentang
#SaveLaguAnak. Tapi sayangnya, ketika saya sudah antusias menunggu mengenai
berita tersebut, ehh nggak taunya masih ada jeda iklan. Duh… “Anda belum
beruntung”, batin saya.
Ndak taunya, pas udah mulai lagi
beritanya. Eh malah acara repostase tentang penggunaan system plat ganjil-genap
di ibukota Negara, beh… padahal saya mah masih sangat penasaran
dengan #SaveLaguAnak itu yang ada cuplikan penyanyi cilik yang pernah saya
tonton semasa kecil dulu. Eh sekarang masih kecil juga sih… wkwkwkwk… *Kecil Jari
Kelingkingnya… heuheee
Mengingat masa-masa tahun 90’an… jenis lagu
anak-anaknya sukses membuat saya ikut nostalgia lagi. Tapi emang nggak
membosankan juga jika saat ini saya juga melafalkan lagu-lagu tersebut. Seperti
lagu di film Joshua Oh Joshua yang sering diputar beberapa kali itu
ketika numpang nonton tivi di rumah mbah.
Diobok-obok airnya diobok-obok
Ada ikannya kecil-kecil pada mabok
Disemprot-semprot airnya
disemprot-semprot
Kena mukaku aku jadi mandi lagi,
Dingin dingin, dimandiin, nanti masuk
angin
Eh semakin kesini, tambah semakin
ingat-ingat lupa aja nih liriknya. Heuhee… tapi, ada
beberapa artis semasa kecil saya yang menyanyikan lagu anak-anak : seperti
Joshua, Sherina, Jeje, Tasya, Tina Toon, Agnes Monica, Trio Kwek-Kwek. Sejauh
ini hanya mereka yang pernah muncul di beberapa tayangan tivi kala itu yang
saat saya menonton.
Tentang #SaveLaguAnak
Mengenai ide dari para mantan
artis cilik – saat ini mereka telah beranjak dewasa – yang saling berkolaborasi
untuk terus meneruskan karya mereka dalam menggiatkan atau menyelamatkan lagu
anak-anak yang saya rasa, saat ini atau beberapa tahun yang lalu telah vacuum
dalam produksinya.
Heran sekaligus sedih, ketika
anak-anak yang seumuran saya dulu. Kalau mungkin sekarang bisa dikategorikan
dalam umur-umur emas yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak hingga
sekolah dasar. Menyanyikan lagu-lagu dewasa yang pembahasannya terkait
cinta-cintaan. Padahal masa kanak-kanak itu seharusnya konsumsi lagu-lagu anak
pun juga sesuai ritme dengan umurnya. Bukan malah di umur yang relative sangat
muda menyanyikan lagunya yang G*alau itu. Behh…
Miris banget, sewaktu ada
salahsatu putra rekan kerja saya, ketika diputarkan musik atau playlist
yang sering diputar di toko. Dia antusias dan minta teman saya untuk mengulang
lagu tersebut, lagunya berjudul M*riang. Karena, menurut ibu dari anak tersebut,
dia tahu lagu tersebut juga dari sebuah program acara tv yang mana sering
memutar lagu tersebut. Nah, lagi-lagi, orang tua pun juga perlu memperhatikan
konsumsi lagu atau program acara untuk anak mereka.
Tak hanya itu, bahkan keponakan
saya juga pernah saya tegur, karena menghafalkan lagu-lagu dari sebuah sinetron
yang sempat booming saat itu. Ganteng-ganteng serigala ya, kalau nggak
salah. Hehehe…
Tak seharusnya
anak-anak dicekoki lagu-lagu yang tak sesuai dengan umurnya. Kalau perlu munculkan
sebuah program acara televisi yang mana menanyangkan sebuah lagu anak-anak.
Supaya menambah jiwa dan wawasan mereka tentang lagu anak-anak. Jangan sampai mereka kehilangan identitas dengan
meniru-nirukan lagu dewasa yang belum patut mereka terima.
Emang Apa sih Efeknya?
anak-anak yang mana di usia
sekitar 5 tahun hingga 12 tahun, anggaplah umur segitu. Mereka yang seharusnya
bisa menikmati dunia kanak-kanak mereka dengan konsumsi baik itu lagu-lagu atau
jenis tontonan sesuai umur mereka. Eh malah mendapatkan yang lebih dari yang
seharusnya mereka terima.
Jadi, jangan heran kalau anak
sekarang yang usianya masih kecil ada yang fasih menyanyikan lagu anak-anak
muda, baik itu menirukan gaya mereka atau mempraktikkan atau malah berimajinasi
sesuai dengan lagu yang mereka terima, atau ingat di otak mereka.
Seperti yang sudah saya singgung
di atas, kalau anak-anak sekarang seperti kehilangan identitas sebagai
anak-anak. Jadi, wajar aja kalau anak-anak kecil saat ini tingkah laku atau
cara pandang, cara bicara, atau imajinasinya pun juga mengikuti orang-orang
dewasa. Padahal belum saatnya mereka memasuki dunia tersebut.
Efek lagu aja seperti itu ya gaes.
Apalagi efek tontonan televise yang cinta-cintan ituh. Heuhee… saya mah, jujur
kalau udah ada tayangan sinetron yang lebay-lebay amat, udah gemas, geram terus
ikut esmosi, deh bawaanya. Mending aja liat film bernuansa heroic. Atau nggak,
sekali lihat, langsung habis gitu. Hehee.. jadi, nggak larut-larut kebawa
pikiran. Hehee
So, dengan adanya penggiat atau gagasan dari para
mantan artis cilik tentang #SaveLaguAnak saya sangat
mengapresiasi dan setuju sekali. Jangan biarkan anak-anak negeri ini kehilangan
identitas mereka sebagai kanak-kanak. Biarkan asupan gizi lagu dan tontonan
mereka sesuai dengan umur mereka. jangan sampai Indonesia krisis dengan
karakter wajah anak-anak yang sepatutnya bisa dijadikan konsumsi untuk mereka. Peran
orangtua pun juga sangat penting dalam menyelamatkan karakter anak-anak mereka.
Jadi, kalau sampai ada keponakan
yang kecil-kecil, daripada mereka menonton acara televisi atau menyanyikan
lagu-lagu dewasa yang bertema dangdutan, kah. atau cinta-cintaan,
galau-galauan. lebih baik beli aja CD yang berisikan lagu anak-anak. Kalau
perlu, download aja video diyutup trus diputar tiap waktu, baik itu melalui
VCD, atau save di Hape. Hehehe…
Oke, Yuk #SaveLaguAnak DemiMempertahankan Identitas Anak-Anak Dalam Negeri. Dan mungkin itu aja
sekedar sharing pendapat saya tentang #SaveLaguAnak. Biarkan mereka tumbuh
sesuai umur mereka. Adakalanya mereka juga bisa hidup sesuai zaman mereka.
tapi, mereka juga berhak mendapatkan asupan lagu-lagu [masih] sesuai dengan
usia mereka yah… hehehe…
*baydewei… ini hanya
sekedar postingan pendapat secara pribadi, yes… hhehe
Terima kasih ^_^
Joshua dan kawan-kawan ya. Dulu masih ngalamin jaman lagunya dia sih.
BalasHapusIya kak, idem lah kalo begitu :D
Hapussaya, selalu mnegajarkan lagu anak2 yang lama sama Nawra, athifah dan , mereka juga suka
BalasHapusSupaya mereka jga mengenal lagu2 anak yg pernah booming pada masanya ya mbak :D
Hapussetuju sekali save lagu anak-anak, langka sekali. blognya bagus mba mantap i like this is blog
BalasHapus