“For me, the camera is a sketch book, an instrument of intuition and spontanity”– Henri Cartier-Bresson [1]
Bismillahhirrohim...
Halo teman-teman... senang bisa berjumpa
kembali lagi bersama kali lagi, nih. Setelah berpuas-puas ria menghabiskan
liburan selama akhir ramadhan dan hari raya idulfitri. Rasanya, cukup banyak
waktu hibernasinya, kurang lebih seminggu. Dan kini saatnya saya akan memulai
membuat postingan kembali. Terasa kaku banget ketika harus menulis kalimat
pembuka. Namun, begitu ingat ada sebuah postingan yang harus diselesaikan,
apalagi tentang Kamera, saya tak ingin melewatkannya.
Karena, bagaimana pun juga saya sangat
berkawan baik atau bisa dikatakan soulmate-an dengan yang namanya
kamera. Eh, apalagi kamera ponsel.
Meski keinginan hati untuk bisa memiliki
kamera digital, kamera pocket, kamera mirrorless, kamera DSLR/SLR
belum terpenuhi. Rasanya, saya perlu bersyukur dengan adanya kamera ponsel yang
telah saya miliki. Bahkan, dengan kamera ponsel yang ber-pixel kecil pun, saya
masih bisa mengabadikan momen-momen penting dalam sebuah bingkai photo.
Awal Mula Memiliki Kamera Ponsel
Selama saat ini, sudah ada tiga kamera
ponsel yang telah saya miliki. untuk ponsel pertama, adalah ponsel dengan
riwayat hasil gaji pertama saya setelah sebulan bekerja di tempat saya saat
ini. Meski saya membeli dalam keadaan second, namun saya tetap senang,
karena sudah bisa memiliki kamera ponsel seperti teman-teman saya yang lain.
Saya pun juga bisa mengabadikan momen di sekitar saya dengan sekali jepret.
Meski hasilnya kurang maksimal. Seperti inilah hasil bidikan kamera ponsel
pertama saya.
Setelah, alhamdulillah gaji
bertambah. Dan tabungan saya sudah cukup untuk membeli kamera ponsel lagi. Akhirnya
saya memutuskan untuk membeli sebuah ponsel baru yang hasilnya tak jauh beda
dengan kamera ponsel saya. karena menyesuaikan dengan budget yang saya miliki.
Bedanya antara kamera ponsel pertama dan
kedua dikarenakan, kalau kamera ponsel pertama, jika sudah mencapai maksimal
photo kurang lebih 50-an, saya perlu menghapus photo-photo yang sekiranya double
atau tidak terlalu penting, dengan mem-backback up di flashdisk saya. Supaya
nanti tidak akan muncul kalimat seperti ini: “Memori Penuh”
karena memang di kamera ponsel pertama saya tidak ada kartu memorinya.
Sedangkan kamera ponsel kedua, saya beli dengan
alasan karena memang masih harga promo dan terdengar asing di telinga
lingkungan sekitar. Namun pertimbangan saya mengatakan, kalau merk ini sudah
banyak mengeluarkan produk kamera ponsel berkualitas seperti ponsel pertama.
Pastinya kamera ponsel yang akan saya beli ini jauh lebih awet dan hasilnya
lebih bagus dari kamera pertama saya.
Awalnya sih memang benar anggapan tersebut.
Namun setelah itu, belum genap 1 tahun lebih, kamera ponsel saya sudah terlebih
dahulu rusak dikarenakan ada yang tidak beres dengan rangka dalam ponselnya.
Padahal, jumlah photo yang sudah saya hasilkan cukup banyak, eh nggak
taunya lagi, kartu memori saya ikut hilang setelah saya mereparasi di sebuah
konter handphone. Seperti ini hasil kamera ponsel kedua yang pernah saya
unggah dalam akun sosial media.
Alhamdulillah, untuk kamera ponsel ketiga
saya kali ini cukup dan lumayan baik dari kamera ponsel sebelumnya. Meski
kamera depannya beresolusi VGA dan kamera belakang dibekali pixel sebesar 5 MP,
saya banyak menelurkan segala kreatifitas dalam hobi menjeprat-jepret photo
sekitar dengan kamera ponsel tersebut. Kamera ponsel ketiga ini saya pakai
hingga saat ini. Saya mendapatkannya karena alhamdulillah menang dalam
sebuah event penulisan lomba me-review sebuah website yang baru saja dibuka. Senang bukan main, karena
akhirnya saya bisa memiliki kamera ponsel yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Apalagi speknya cukup baik, meski merupakan keluaran lama dari sebuah merk
ternama dalam dunia handphone.
Hasil bidikan kamera ponsel sekarang |
Di antara kenarsisan saya selama memiliki
kamera ponsel, saya mempunyai gaya khusus ketika melakukan selfie, groofie, ataupun
wefie dengan orang lain. Di antaranya adalah:
1. Senyum Unjuk Gigi Ala Model
Gaya dengan senyum unjuk gigi yang khas
dari seorang model yang berlenggak lenggok dalam sebuah pentas fashion menjadi
inspirasi saya selama photo. Gaya ini saya dapatkan dari seorang teman.
Menurutnya, photo dengan senyum unjuk gigi ini, mampu mempengaruhi penikmat
photo tersebut untuk ikutan senyum dan merasa senang melihatnya. Asalkan
tidak photo senyum unjuk gigi dengan terpaksa. Hehehe *me
Seperti berikut ini gaya photo saya dengan
senyum unjuk gigi.
2. Gaya dengan dua jari (peace)
Nah, gaya yang satu ini juga tak lengkap
rasanya jika harus dimusnahkan atau tidak dieksplorasi. Karena photo dengan
gaya dua jari, atau yang biasa saya sebut dengan gaya “Peace”
karena menunjukkan makna perdamaian juga banyak menghiasai galeri kamera ponsel
saya. kalau gaya yang semacam ini saya dapatkan dari ikut-kutan teman-teman
ketika masih belum punya kamera ponsel dulu. Selain itu, gaya yang demikian ini
cukup mudah dan simpel untuk dilakukan. Apalagi dipadupadankan dengan gaya
unjuk gigi. Pasti hasil bidikannya cukup baik. Hehehe
3. Gaya Bebas
Bukan hanya dalam olahraga saja yang
terdapat gaya bebas dalam materi lompat jauh. Dalam seni berfoto dengan kamera
ponsel pun ada yang namanya gaya bebas. Di mana gaya tersebut menyesuaikan
dengan kondisi mood seseorang dan kreatifitas dalam bergaya. Tapi dalam
hal ini, saya kurang cakap. Apalagi kalau photo groofie saya jarang pede
jika harus berfoto dibarisan paling depan, huehe...
4. Gaya Candid
Gaya yang satu ini cukup banyak saya
gandrungi saat ini. Karena dengan membidik sebuah adegan meski itu tiba-tiba
bisa dibilang otomatis terjepret atau penuh rekayasa, saya cukup banyak
menyukai hasil jepretan yang demikian.
Hehehe....
Peranan Penting Sebuah Kamera Ponsel
“When you take a photo, you often take your own reality into your reality into your camera – the reality that you shapped in your mind – and not the real reality over there, whatever it is!”– Mehmet Murat Ildan [2]
Adanya kamera ponsel yang telah saya miliki
hingga saat ini, memiliki peranan penting bagi saya. Di antaranya adalah:
Sebagai Salah Satu Ekspresi diri
Yups, adanya kamera ponsel bisa menjadi
salahsatu alternatif untuk mengekspresikan diri dalam bingkai sebuah photo.
Sedih, susah, senang, bisa terekam dalam sebuah bidikan kamera ponsel dan bisa
menjadi pengingat atau remind saya di waktu yang akan datang. Ekspresi
diri ini bisa saya lakukan bersama keluarga, teman-teman, orang lain, atau
sendirian.
Selfi sebagai bentuk ekspresi diri |
Mengabadikan Momen Berharga Di Sekitar
“Of all the means of expressions, photography is the only one that fixes a precies moment in time” – Henri Carterr Bresson[1]
Yup, adanya kamera
ponsel menjadi peran penting untuk merekam momen berharga yang mungkin hanya
sekali dalam hidup. Ataupun bisa terjadi beberapa kali, namun memiliki kesan
tersendiri dalam setiap momen. Dan saya pun sering mengabadikan momen tersebut
dengan kamera ponsel. Lebih mudah dan saya pun bisa mengeksplorasi sendiri
untuk gaya pengambilan photonya
Penyalur Hobi Fotografi
Adanya kamera ponsel
menjadi titik utama saya dalam mengembangkan hobi fotografi. Saya mengembangkan
keahlian yang lain dalam seni membidik sebuah gambar. Dan saya menikmatinya
meski saya harus memakai kamera ponsel. Karena Alhamdulillah, bisa mendukung
sekali kreatifitas saya. Apalagi dengan adanya tambahan micro lens. hehehe
Pelengkap Infografis dalam blogging
Nah, untuk yang satu ini
dalam menunjang infografis sebuah postingan dalam blog, saya menggunakan
koleksi foto yang pernah saya jepret dengan kamera ponsel sebagai pelengkap
tulisan. Seperti inilah hasil bidikan kamera ponsel saya untuk pelengkap
infografis dalam dunia blogging.
Sebagai Media Informasi untuk Keluarga nun jauh
Peran yang satu ini
menjadi salahsatu jembatan bagi saya lebih dekat dengan saudara yang jarang
sekali bertemu. Bahkan bisa sampai lima tahun sekali. Dengan mengabarkan
kondisi yang ada di lingkungan sekitar
rumah kepada mereka, para sanak saudara. Bisa membuat rasa rindu mereka
terobati, walaupun belum bisa bertemu raga. Berpisah
dengan sanak keluarga di seberang pulau tidak menghambat komunikasi kami dengan
mengabarkan sebuah keadaan dalam bingkai photo.
Menurut saya, dengan
adanya kamera ponsel ini mampu memudahkan setiap orang untuk bisa
menghasilkan sebuah gambar secara langsung dalam setiap momen atau kebutuhan
tertentu. Di antara manfaat yang bisa saya ambil dari hadirnya kamera ponsel
tersebut adalah:
|| Mudah Dibawa
|| Lebih Dinamis
|| Lebih cepat
membidiknya
|| Lebih Enteng
|| Bisa segera diedit
“The Picture is good or not from the moment it was caught in the camera “– Henri Cartier Bresson [1]
Sedangkan menurut bapak Henri
Cartier Bresson, baik buruknya sebuah gambar tergantung pada momen yang
tertangkap kamera, bukan persoalan kameranya. Namun demikian, kalau kameranya
kurang menunjang meski momen yang terbingkai dalam sebuah foto kurang maksimal
itu bisa membuat seseorang sedikit kecewa loh. Saya sering seperti itu. Sampai pernah
berandai-andai, kalau saja momen tersebut bisa terbingkai dengan kamera ponsel
yang ciamik. Pasti momen tersebut kian berwarna. Iya kan gaess…
Nah, dengar-dengar nih,
ada rekomendasi dari saudara saya untuk bisa membeli kamera ponsel di atas
miliknya. Karena, dia memiliki handphone ASUS Zenfone 2 Laser ZE500KL
yang baru dibelinya beberapa bulan lalu. Sebenarnya saya sudah terkesima begitu
melihat dia mengeluarkan kamera ponselnya. Pasalnya, saya sangat terpikat
dengan rangka dalam ponsel ASUS itu sendiri. Selain itu, sebelum memberi tahu
siapakah gerangan tipe ponsel ASUS yang dia rekomen tersebut, saya membidik
kameranya, berharap suatu saat nanti bisa memiliki hape Asus. Setelah akhirnya
ada giveaway dari mbak Uniek Kaswarganti ini tanpa saya tahu sebelumnya,
hehehe…
Saudara saya
merekomendasikan handphone Asus di atas tipe ponselnya yaitu ASUS
Zenfone 2 Laser ZE550KL. Begitu dia
kasih tahu hal tersebut, saya pun langsung melihat langsung seperti apakah informasi
mengenai detail ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL
tersebut. Berikut rangkaian komponen beserta spesifikasinya.
Yang menjadi daya tarik utama
saya terhadap ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL ini adalah adanya spek dalamannya
yang sudah saya kagumi semenjak saya mengenal merk ASUS. Selain itu, desain
yang dinamis dari ASUS Zenfone 2 Laser ini menjadi ciri khas tersendiri karena
memiliki kontrol intuitif, dengan dilengkapi tombol belakang sebagai bagian
dari desain lengkungan ergonomis. Sehingga, memotret dalam bentuk selfie,
wefie, atau groofie, mengatur volume, maupun menjejakkan langkah
bagi penggunannya bisa lebih alami, meskipun menggunakan tangan kanan atau
kiri. Desainnya yang elegan nan tipis dengan 3.9 mm tersebut lebih
terasa aman dan nyaman ketika digenggam.[3]
Adalagi bagian dari ASUS
Zenfone 2 Laser ini yang membuat saya tergelitik untuk mencobanya. Yaitu adanya
fitur yang disediakan pada kameranya. Kamera pada Ponsel Zenfone 2 Laser
ZE550KL ini telah dibekali dengan dua kamera. Yaitu kamera utama dengan
PixelMaster 13 MP dengan Apertur Lensa f/2.0 yang mampu mengambil foto
dengan resolusi tinggi tanpa shutter-lag. Selain itu, fitur autofocus dari
laser barunya mampu mengurangi gambar terlihat buram dan bisa memperbaiki
stabilisasi gambar dengan Mode Low terbaik saat malam hari, tempat
kurang cahaya tanpa bantuan flash. Ih waw,
keren nih. Padahal ponsel kamera saya belum bisa buat yang ginian. Hehehe. Bisa
keliatan hitam gitu dah kalau mengambil foto dengan minim cahaya. Semoga aja
tercapai memiliki Ponsel ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL ini. Amiin.
Selain itu, kamera
belakangnya juga memiliki Mode Backlight (Super HDR) yang bisa melihat
dengan jelas di tengah terik matahari. Sedangkan Super Mode Resolution-nya
mampu mengambil gambar dengan detail tinggi hingga resolusi 52 MP. Hwah…
ini lagi…
Untuk kamera depan dari
Asus Zenfone 2 Laser ZE550Kl ini dibekali dengan resolusi sebesar 5MP dengan
bukaan f/20 serta memiliki sudut lebar hingga 85%.
Tak hanya dari segi
kamera. Dari segi kecepatan dalam process pun, ASUS Zenfone 2 Laser ini juga
juara. Karena telah ditenagai Processor Qualcomm Snapdragon 410. Yang mana
mampu memberi kualitas terbaik sehari-hari untuk menghindari adanya hang, atau
lag ketika membuka aplikasi yang bersamaan atau berat.
Teknologi LTE Category 4
dari ASUS Zenfone 2 Laser ini juga mampu
memberi kecepatan pada proses downloading hingga mencapai 150Mbps.
Ini nih kalau kalian ingin mengetahui lebih jelas mengenai ASUS Zenfone 2 Laser ZE500KL, saya akan tunjukkan tentang kehebatannya melalui video berikut. check this out ya gaes.
Ini nih kalau kalian ingin mengetahui lebih jelas mengenai ASUS Zenfone 2 Laser ZE500KL, saya akan tunjukkan tentang kehebatannya melalui video berikut. check this out ya gaes.
Nah, sekarang kapan saya
bisa memiliki ponsel ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL ini? Yah, semoga saja tabungannya
cukup untuk memborongnya. Tak ingin terulang lagi kejadian di masa lampau,
begitu ada teman yang menawarkan ponsel ASUSnya yang masih baru namun dia
menjualnya lagi, tapi sayanya saya belum bisa membelinya. Hiks… padahal naksir
berat loh.
Sebenarnya masih banyak
loh, yang ingin saya ceritakan lagi dari ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL ini. Tapi
sepertinya sudah mencapai batas maksimal tulisannya yak. Hehehe… terlalu
bersemangat setelah berlibur cukup panjang tanpa adanya postingan yang muncul. Hehehe
“I take same picture twice, first with my heart then camera.”- Biju Karakkonam Nature and Wild Life Photographer [2]
Semoga tulisan saya ini
bisa bermanfaat dan menginspirasi ya temans. Manfaatkan sebaaik mungkin ponsel
yang kalian miliki. Jangan karena landscapenya bagus, terus kita rela mengambil
gambar di tempat yang ekstrem demi sebuah foto, oke.
Sekian dari saya, sampai
jumpa lagi ya, gaes…
‘Giveaway Aku dan
Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com’
Sumber :
[1] https://yeaharip.com/2014/08/23/29-kutipan-fotografi-dari-henri-cartier-bresson/
[2] Via Goodreads : https://www.goodreads.com/quotes/tag/camera
[3] Website Resmi ASUS
[3] Website Resmi ASUS
saya kok jd fokus sm photo yg terakhir nih
BalasHapusjatuh disini tak senak dan seindah jatuh cinta hahayyyy ya iyalah hahaha
tp klo jatuh di situ smbl jatuh cinta kumaha?
eh kok dibahas
huehee...
Hapusmana bisa mbak. Wong ngrasain jatuh dri bebatuan aja udah sakitt.. hee
Lengkap.banget nih, good job... hehehh
BalasHapushehee...
HapusTerima kasih mba Witri..
good luck buat smean juga ^_^
Wuih reviewnya keceeeee
BalasHapusAku mau dong diajarin bikin foto kayak gitu, yg bisa berganti2 itu
Pake aplikasi apa?
Terima kasih mbak..
Hapusini masih tahap belajar mbak.
Saya pake aplikasi photoscape aja mbak. lebih gampang hee
Itu bikin foto gerak-gerak gimana caranya ya? :D #kepo
BalasHapusedit lewat photoscape mbak, Anis :D
HapusAsus terang syekalee, bikin tambah pengen :) *usap iler
BalasHapushhee banget mbak hasilnya.
HapusTerus ga bikin panas batere :D
kece tambhan ^_^
Ngeliat foto-fotonya, tempat tinggalnya suasananya ayeeeem ya sepertinya hihihi gagal fokus...eh
BalasHapusAlhamdulillahh mbak, bisa tinggal di pedesaan yg masih kental alamnya, hhheee
HapusWah tulisannya lengkap sekali :)
BalasHapusTerrima kasih banyak, mbak ^_^
HapusGAmbar gif yang terakhir itu ,resolusinya lumayan benting. Mirip dengan hobyku yang suka photo-photo. Dulu aku menggunakan kamera dengan layar 2 MP ,terus beli lagi 5MP dan sekarang 13 MP.
BalasHapusGaya dua jari deh !
Hehhee,,, iya mas. kan pake hape ASUS zenfone itu. hhhee
HapusBersyukur kalau bisa punya kamera ponsel kece ^_^
Lengkap sekali mbak.. Awalnya aku juga cuma minjem punya suami mb. Jaman dulu masih vga.. Sekarang punya sendiri, tapi juga masih 8MP.. Blm sekeren Zenfone..
BalasHapusBtw, salam kenal. Sukses GAnya yaa..
Alhamdulillahh...
Hapussamaan berarti mbak. tapi sayangnya yg sekarang kamera depan saya masih VGA juga, xixixixi
kalo kmera belakang 5 MP.
iya, belum sekeren ASUS Zenfone :D
Salam Kenal juga, mbak
Good luck buat smean juga ^_^
Enak ya ma klo bisa senyum pke gigi, hihi..klo aku gigie ga rapi jadi mingkem wakaaaaak
BalasHapuswaduuhh mba nita...
HapusYuk hayuk dicoba lah mbak, kali2
hheee
woah calon menang ini ,
BalasHapusAmin Allahumma Amin
HapusInsyaallah jika memang rezekinya, mas...
Syukron ya ^_^
Kalau kamera ponsel saya juga tidak kalah hebatnya mbak, dan kalau menurut saya mah sangat penting sekali karena kamera ponsel saya itu sangat berguna sekali karena bisa mengabadikan momen yang tidak bisa dilupakan dengan hasil yang baik, pokoknya keren deh, ahi hi hi.
BalasHapusHehe... banget mas...
HapusSelain memang harganya lebih bisa dijangkau daripada membeli kamera DSLR. Juga lebih efisien dan praktis mengabadikan momennya, hee
Dulu pas masih belum punya ponsel berkamera aku cuma gigit jari mbak hihiihi. Alhamdulillah pas ada rejeki kebeli juga :D
BalasHapusAlhamdulillahh...
HapusKalau akhirnya bisa milikin kamera ponsel mbak. hhee
Bis ajeprat jepret sesuka hati ^_^ :D
waah jadi keder nih,, baca tulisannya lengkap pisan euy,, semoga kita beruntung :*
BalasHapusHehee,,, positif thinking mbak..
HapusGood luck buat smean juga ya mbak ^_^
Amin Allahumma amin... :D
keberuntungan dan kesialan adalah milik hanya untuk manusia, semoga saja keberuntungan akan selalu menyertai kita semua dalam segala hal
BalasHapusAmin allahumma aminn... ^_^
HapusTerima kasih sudah berkunjung :D
Wah asyik bgt ceritanya mbak. Jadi makin rajin nulis :D
BalasHapusAlhamdulillah... masih berusaha bangun mood setelah lama ga nulis mba ^_^
HapusTulisan jatuh di sini tak seenak jatuh cinta itu bikin gagal fokus... hahaha
BalasHapusHueheee... iya mbak..
Hapussindiran yang ngena banget heee
Om Henri Cartier Bresson ngomong gitu wajar, karena ia nggak pernah ketemu hape asus :D
BalasHapusWkwkwkwkwkkw...
Hapusbisa bisa itu mas,,, :D
Mb bikin foto yg kayak animasi gtu gmn caranya ya ?
BalasHapusOia design graphis yg terakhir jugabaku suka banget.
Bikinnya gampang pake software photoscape aja mbak.. heee
HapusTerima kasih mbak, ini masih thap belajar hhee
Hihihi keren adikku ini ya, jago selfie tetap cantik, jago infografisnya juga. sukses ya adikku
BalasHapuswaduhh mbak.e...
Hapusjadi terkesima nih.. xixixixi
masih amatiran ini belajar grafisnya mbak.. :D
Goodluck buat smean ya mbak...
ahaha, gaya candidnya mbak rohma keren :))
BalasHapusmengabadikan setiap moment di kamera emng perlu banget, biar ada kesan dan jejaknya ya mbak. sukses buat lombanya mbak :))
ohya, mohon maaff lahir dan bathin ya mbak rohma..
Waduuhhh aku jadi ga pede nih mbak. Gaya candidku masih ala2 ga jelas, huehee
HapusIya mbak, biar ada jejak sejarahnya dg jepretan kamera ponsel :D
Oh iyya mbak, minal aidzin wal faidzin juga ya mbak ^_^
Super lengkap, Mbak. Aku aja nggak selengkap ini nulisnya. semoga sukses ya Giveawaynya. :)
BalasHapusWehee... kejar target inih mbak..
HapusGood luck buat smean juga ya mbak.e ^_^
Rohma gaya apapun tetap aja cantiiikkkk, sukses ya ngontesnya :)
BalasHapusWidihhh... kujadi terkesima mba xixixi
Hapuskan emang cewek, mbak. hueheee :D
Mbak,e juga sukses yaa ^_^
Ah, iya, kamera ponsel memang bisa menjadi sarana berbagi dengan keluarga jauh.
BalasHapusKomplit artikelnya, semoga sukses ngontesnya mbak
Hehee... iya mbak, seneng banget bisa kasi informasi keluarga jauh. Supaya mereka juga bisa tahu keadaan di rumah. syukur2 bisa berkunjung ke rumah :D
HapusBetul juga mba, saya dulu karena jauh dr orangtua upload foto anak2 di media sosial biar ortu lihat dari kampung. Tapi sekarang agak takut ya upload foto anak ke medsos :(
BalasHapusHehee... iyya juga sih mbak..
Hapuskalo terkait uploadnya saya pilih2 mana yg perlu di-share mbak.
Kalo mungkin tentang moto org, saya kirimnnya via PM mbak, bisa lebih secret gitu, hhee
BalasHapusgood job mbak rohmah...dengan asus camera semakin lengkap sebagi blogger.
semoga cepat bisa merasakan asus pixelmaster
Terima kasih, mas
Hapussemoga saja bisa terwujud untuk memiliki ASUS Zenfone 2 LAsernya :D
Wah kamera handphone pertamanya pasti berkesan banget ya mba.. saya juga mba sejak punya hape kamera jadi mulai terbiasa senyum unjuk gigi. Kalau dulu mah pasti ga pede.. hihi
BalasHapusBanget mbak, berkesannya.
HapusHabisnya perjuangan bnmget belinya hhee
Awalnya sih iya ga pede, lama2 ketagian ngeksis hhee
Komplit bgt ceritanya...jd makin ngidam Asus..good job!
BalasHapusterima kasih mbak...
Hapusgood luck juga buat mbak.e ^_^
wow keren, zuper lengkap bingit, kamera ponsel memang puenting bgt ya:)
BalasHapusTerima kasih, kak ^_^
HapusBanget pentingnya, mba hhee
Banyak cara mengekspresikan diri ya Mbak... mau model unjuk gigi atau dua jari. Sampai sekarang saya suka bertanya tanya kenapa kalau foto otomatis dua jari.. kenapa ga tiga atau lima misal... hahaha.
BalasHapusHueheee iyya itu mbak..
Hapusentah dapat dari mana itu ide untuk bergaya dua jari,
Sempat terpikir buat otomatis empat jari, ato tiga jari, tapi kek ga kurang seru gitu rasae mbak :D
Idem berharap kamera ponsel yang lebih baik biar hasilnya lebih maksimal :).
BalasHapusTulisan di air terjunnya mantap yaa, hehehe.
Hueheee banget mbak...
HapusKamera bagus, hasilnya pun demikian jika digunakan dg baik ^_^
Iya mbak, Ngejleb ituh :D
Kutipan-kutipannya bagus banget.
BalasHapusTerima kasih banyak, kak ^_^
HapusWah, pasti senang dan bangga ya... Foto hasil dari jepretan kamera ponsel, hadiah dari menang lomba. Apalagi hp pertam yang dimiliki juga hasil dari uang sendiri. Semoga sukses ya, mbak... :D
BalasHapusHeheeh... Alhamdulillah mbak...
HapusDapetin Hape pertama hingga sekarang butuh perjuangan keras bnget jerih payahnya :D
Terima kasih banyak, mba ^_^
masing-masing orang punya cerita yang unik sama kamera ponselnya yah Mba Rohma :)
BalasHapusHeuheeee... iyalah mbak..
Hapusada kisah2 tersendiri di balik kamera ponsel pun :D
xoxoxoxo
Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
BalasHapus