Bismillahirrohmaanirrohim...
Pelaksanaan puasa ramadhan akan berakhir
beberapa hari lagi, selain itu, bulan ramadhan juga akan meninggalkan kita dan
menyambutnya lagi di tahun yang akan datang. Semoga Allah memberikan kita semua
umur yang panjang dan berkah. Amin...
Ramadhan karim... Begitulah istilahnya untuk menggambarkan
betapa agungnya sang Khalik yang bermurah hati memberikan bulan suci yang penuh
berkah ini yang mana di dalamnya terdapat malam seribu bulan. Bahkan, orang-orang yang berbondong dalam
menyambut bulan suci ini juga akan mendapatkan nikmat yang besar. Apalagi
melaksanakan puasa ramadhannya.
Subhanallah...
Begitu ramadhan tiba, banyak kumandang ayat-ayat suci al-qur’an yang sering dilafalkan oleh beberapa orang-orang baik di desa, maupun di kota. Tak hanya itu, bulan yang suci ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturrahmi bersama teman sejawat, atau sahabat karib yang sudah lama tak berjumpa pada acara buka bersama dalam rangka reuni atau temu kangen.
Baca juga: Dibalik hitam putih dan reuni
Menjelang adzan maghrib sekaligus waktu
untuk berbuka puasa, ada juga sebagian orang yang memilih untuk menyambutnya
dengan melakukan “ngabuburit” yaitu mencari sore hari sembari
berjalan-jalan. Entah, jalan-jalan dengan siapa dan pergi kemana. Ada juga yang
kembali melaksanakan tadarrus sembari menunggu kumandang adzan tiba.
Bulan ramadhan juga berbeda dari pada bulan
yang lain. Karena, ketika bulan ramadhan, setelah sholat isya’ dilanjutkan
sholat tarawih, kemudian dilanjutkan dengan kajian islam atau langsung
melakukan tadarrus. Seperti halnya di desa saya juga demikian, bukan hanya
anak-anak kecil saja yang meramaikan tadarus tersebut, melainkan juga
bapak-bapak, serta sedikit pemuda-pemudi yang ikut melakukan tadarrus bersama.
Hal yang sangat saya sukai ketika di
beberapa mushola, banyak orang yang berlomba-lomba dalam mengkhatamkan
al-qur’an atau tadarrus hingga tengah malam tiba, sehingga merasa mendapatkan
kenikmatan, kesejukan, dan lupa akan waktu malam hari. Mengapa demikian? Karena
suara dari speaker musholla atau masjid yang keras dengan lantunan ayat suci
Al-Qur’an itu seperti memberi tanda jika malam tak ingin berlalu. Dan saya lupa
jika waktu malam akan tiba.
Baca Juga : Keutamaan dan Fadilah Shalat Tarawih
Sempat saya tak percaya ketika melihat jam
dinding menunjuk angka 11 malam. Tapi, rasa-rasanya masih seperti sore hari
sekitar jam 8 atau 9 malam. Subhanallah... begitu mulia sekali bulan ini.
Bahkan, dari lantunan ayat suci al-qur’an membuat orang-orang lupa akan waktu,
sehingga berbondong-bondong saling memperbanyak bacaan ayat-ayat suci
Al-Qur’an.
Namun, dibalik keagungan ramadhan yang
begitu indah dan berkah. Digunakan oleh sebagian kelompok orang untuk
menggencarkan rencana busuknya berbuat hal-hal yang tak diinginkan. Seperti
halnya pembegalan.
Di sekitar desa saya, sudah banyak warga
yang menjadi korban akibat sebagian tingkan orang laki-laki yang tak mereka
kenal ketika sedang melakukan perjalanan yang biasa mereka lalui. Kejadian dan
fenomena pembegalan ini seperti sudah mendarah daging di kalangan
kelompok-kelompok tersebut, apalagi mendekati hari raya idul fitri tiba. Tapi,
mengapa mereka menggemparkan aksinya di bulan ramadhan? Kok nggak di
bulan-bulan lainnya?
Hal itu yang saat ini menjadi keresahan
saya. orang nggak salah apa-apa, eh kena ambil secara paksa motornya. Di
sini saya akan sedikit berbagi kisah-kisah orang yang terkena pembegalan di
sekitar rumah saya.
1. Kejadian pertama
Seorang bapak yang sedang mengajak cucunya
jalan-jalan, tiba-tiba dihadang oleh dua orang lelaki yang mana mereka
menghadang tepat di daerah yang sepi atau rawan kejahatan. Setelah itu, mungkin
kalian bisa menebak apa yang terjadi, perkelahian akhirnya pecah antara si
kakek dengan salahsatu lelaki yang tengarai sebagai pembegal. Berhubung kakek tadi
membawa anak kecil, sehingga lelaki satunya lagi menyandera cucu bapak dan
mengancam akan mencelakainya.
Sebagai seorang kakek yang sayang dengan
cucunya pasti takakan merelakan nyawanya hilang begitu saja dengan menggadaikan
sebuah motor. Akhirnya, meski salahsatu pembegal sudah berceceran darah, bapak
tadi sudah merelakan dengan paksa motornya diambil oleh dua lelaki tadi, yang
penting cucunya selamat.
2. Kejadian kedua
Ketika melewati jalan persawahan di siang
hari Jum’at yang lalu, adik teman saya
menemukan dua pemuda yang memakai kaos oblong biasa. Namun, tatapan mata
keduanya kepada adik teman saya yang bernama Duwi tersebut tidak mengenakkan.
Tapi, Duwi tetap melaju seperti biasa tanpa ada beban sama sekali.
Setelah Duwi berlalu dari tempat tersebut,
seorang ibu dengan mengendarao sepeda mtor maticnya pun melewati daerah
persawahan tersebut. Sepertinya memang dua pemuda tadi mengincar ibu ini.
Pasalnya, tidak ada pengendara lain yang lewat. Apalagi setelah sholat Jum’at.
Pantas saja jika jalanan tampak sepi. Sehingga untuk menggencarkan kejahatan
juga mendapatkan peluang yang besar.
Ketika ibu tadi lewat, pemuda tadi dengan
sigap menghentikan secara paksa motornya
dan merampas sepedanya. Ibu itu sudah lumayan sepuh namun belum terlalu, bisa dibayangkan
bagaimana jika dia kalau melawan. Kalau nggak tubuhnya penuh luka,
[naudzhubillah] nyawa juga menjadi taruhannya.
3. Kejadian ketiga
Seorang ibu mendapatkan telepon dari orang
yang tak dikenalnya. Penelpon mengaku bernama Rendi, seorang petugas bank yang
sering melayani tetangga yang sudah dikenalnya. Begitu Rendi menyampaikan akan
menemui ibu B – tetangga ibu yang yang ditelepon – yang sedang bepergian ke
desa sebelah. Sang ibu tadi diminta untuk mengantarkannya dengan menggunakan
sepeda motor miliknya. Milik ibu yang di telepon, sebut saja ibu A.
Nah, ternyata meski ibu A tak mengenal
siapakah itu Rendi sebenarnya, beliau tetap menuruti keinginan si Rendi dengan
meminjam sepeda motor milik saudaranya
dan menemui Rendi di daerah yang telah dia rencanakan.
Begitu Rendi membonceng ibu B untuk menuju
desa sebelah, dia menjatuhkan rokok miliknya dan menyuruh ibu B untuk
mengambilnya. Dari situ, Rendi putar balik arah, dan melaju kencang sembari
membawa motor pinjaman ibu B entah kemana.
Nah, dari tiga cerita nyata ini, mungkin
saya juga kalian semua bisa memetik pelajaran jika bulan ramadhan tidak hanya
digunakan orang-orang untuk kembali dekat dengan-Nya. Melainkan ada sebagian
orang yang memanfaatkan bulan ramadhan untuk melancarkan aksi kejahatan mereka.
Dari sini, saya akan memberikan sedikit
tips ketika kalian berada di jalan atau di rumah untuk bisa mengindari hal yang
serupa seperti pembegalan yang marak saat ini.
1. Jangan bepergian terlalu malam atau
larut malam sendirian.
2. Usahakan untuk melalui jalur yang ramai
3. Jika tidak ada pengendara sepeda yang
lain, kalian bisa memencet tombol bel atau klakson dengan keras berulang-ulang
apabila jalanan mulai sepi.
4. Abaikan orang-orang yang tak kita kenal.
5. Tetap berpikir positif thingking,
berhati-hati, dan fokus dengan jalan yang dilalui
6. Membaca sholawat dan bismillah, semoga
dihindarkan dari hal-hal yang tak diinginkan.
Pembegalan tidak mengenal siapapun, bahkan
dengan cara hipnotis sekalipun bisa mengelabui kita untuk menuruti keinginan
pelaku kejahatan. Termasuk membawa harta benda kita. Kalau memang ada telepon
dari nomer yang tidak kita kenal, jangan diterima atau diangkat. Apalagi ada
sms yang mengatasnamakan keluarga kita. Seperti: Mama, minta isikan pulsa di nomer ini ya,
sekian, penting ma... kalau mungkin kalian tidak punya Mama, tapi memiliki
ibuk atau Ma’e, berarti kalian tak perlu mencemaskan pesan tersebut. Hehehe...
Bukan hanya motor saja yang raib di bulan
yang suci ini, bahkan pelaku juga masih mau membawa sayur yang akan dimasak
seprang ibu untuk persiapan berbukanya. Eh, nggak taunya pelaku adalah
soerang anak kecil yang memanfaatkan tahu pembelian ibu tadi untuk membuat
masak-masakan. Ya rabbi... hehehe...
Semoga, tulisan kali ini bisa bermanfaat
bagi kita, khususnya saya sendiri. Meski di bulan suci ramadhan ini setan, jin,
di penjara, tapi tetap saja penyakit hati seorang makhluk akan tetap ada.
Semoga mereka yang kini masih menekuni bidang pembegalam, segera insyaf dan
kembali kepada jalan yang benar. Amin Allahumma Amin...
Terimakasih,
Jazakumulallahu khoiron katsiro ^_^
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya,
temans,,,
naudzubillah ya ada orang yang berbuat jahat di bulan suci.. semoga kita dilindungi dari segala marabahaya oleh Allah. Aamiiin
BalasHapusIya Kak..
HapusAmin Allahumma Amiin