Assalamualaikum...
Selamat malam teman-teman semuanya. Buat kalian yang sedang beristirahat, semoga nyenyak tidurnya ya. Hhhhhee..
Oh iyya, akhir-akhir ini saya jarang sekali muncul di media sosial seperti facebook, dan semacamnya. Dari topic yang kemarin membahas tentang FoMo. Hingga baru berani muncul malam ini. Karena, akibat FoMo tersebut saya merasa perlu menghilang sejenak dari akun medsos saya. Meski esensinya, tetap buku facebook atau twitter. Tapi hanya sekilas aja, lalu kembali ke rutinitas duta saya. Hhhee. Meski demikian, saya tetap mengimbangi dengan blogwalking ke blog-blog para sahabat blogger.
Pas begitu selesai pada satu blog. Ada 1 postingan dari blog yang lainnya. Hingga bertumpuk-tumpuk, sehingga hanya sebagian yang bisa dikunjungi. Nha, karena sering melihat postingan sahabat blogger, saya sedikit banyak terpompa untuk membuat postingan lagi.hehee. walau rasa "malas"nya tetap menyerang, saya berusaha menghalau sebisanya. Hehe
Oh iyya gaes, kaitannya dengan postingan ini, saya akan berbagi dengan kalian tentang kisah pembimbing raga saya yang sedang sakit. Tapi sayangnya., pembimbing saya hanya memiliki satu sayap saja.
Di tengah gelapnya malam, ibu, yang biasa saya akrab dengan panggilan Mae mengalami sakit. Dimulai dari batuk-batuk kering yang tak bersudahan. Sehingga mengganggu aktivitas istirahat malamnya. Mae juga minum air putih, tapi tetap saja keras batuknya.
Akhirnya saya pun sangat gusar. Bagaimana tidak, Batuknya Mae seperti saat-saat akan muntah. Berkali-kali Mae meludah di dekat jendela tidurnya. Saya pun yang tadi masih menulis untuk sebuah lomba , tertuju pada sosok Penjaga hatiku di kamar tidur, yang tengah asyik dengan istirahatnya.
Setelah itu, saya pun memijat pundak Mae, lalu kemudian, batuknya tetap saja keras dan semakin ngoyo aja. Sampai Mae sesak banget nafasnya. Apalagi kalau mau ke apotek tengah malam apa juga akan buka? :3
Dan akhirnya pun saya memutuskan untuk kerokin punggung mase. Dan ternyata punggungnya sudah banyak merahnya. Tapi masih muda.
Dengan menggunakan koin uang 5 ratus rupiah yang warna kuning dengan bantuan sedikit minyak gas, segera mendarat ke punggung mase.
Perlahan demi perlahan, Mae sedikit banyak terbantu dengan kerokan saya. Alhamdulillah. Hingga akhirnya batuknya Mae kembali normal lagi. Tidak terlalu ngoyo. ^_^
Semoga Mae segera diberikan kesembuhan. AMINNN |
Mungkin sekadar itu saja ya teman2 untuk sharing malam ini. Semoga Mae diberikan kesembuhan dan juga . Semoga saya bisa berkunjung balik ke email dan blog kalian ya. ^_^ Aminn...
Semoga Mae senantiasa diberikan kesehatan dan kesembuhan secepatnya. AMIN..
Selamat beristirahat temans semuanya.......
See you again gaes..
Wassalamualaikum. ^_^
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya gaes. Supaya bisa berkunjung balik ke blog kalian. ^_^ :D
Semoga ibunya lekas sembuh yaa mbak..ehm biasanya kalau sakit emang dikerok yaa, saya kurang srek kalau dikerok :)
BalasHapusSemoga ibundanya kembali sehat. Ngomong-ngomong, itu doanya setahu saya khusus untuk pengantin yang baru menikah. Mungkin lebih pasnya "syafahullahu=semoga Allah menyembuhkannya". Salam :-)
BalasHapusSemoga ibunda lekas sembuh ya mbak Rohma..aamiin :)
BalasHapusMemang kalau ibu sedang sakit rasanya kita juga ikut sakit ya mbak, ibu saya juga kalau masuk angin mintanya dikerok tapi kalau nggak sembuh baru mau ke dokter :)
semoga lekas sembuh mae mba.. amiiinn
BalasHapusMoga Ibunya lekas sehat, aamiin
BalasHapusSemoga ibu lekas sembuh dan pulih seperti sedia kala. Amin
BalasHapus