Assalamualaikum ................
Kehilangan - Pernahkah kalian
mengalami kehilangan sesuatu hal. Baik itu benda atau yang lainnya? Seperti
saat kalian tengah menjemur pakaian, lalu saat mau diangkat, jemuran kalian
tiba-tiba raib duluan. Entah dipinjam orang atau memang beneran hilang. Apalagi
kalau yang hilang itu pakaian yang sangat berarti buat kalian. Beh. Sungguh
sedih sekali kan gaes nanti takutnya ada apa dan kenapa, begitu.
Life Must Go On gaes |
Saya juga pernah
kehilangan sesuatu hal yang sangat berarti sekali untuk saya, gaes.ceritanya
dulu itu, ketika saya menginjak kelas satu aliyah, saya pernah memiliki seorang
kekasih. Saat kami sedang ketemuan, dia mengajak temannya, tujuannya untuk
teman ngobrol begitu.
Ketika itu, teman
kekasih saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Nha, saat kita
membicarakan tentang salahsatu pelajaran, teman kekasih saya itu bilang
kalau ada pekerjaan rumah tentang agama. Setelah itu, kekasih saya dulu itu
menanyakan kepada saya punya buku agama apa tidak? Yah, karena koleksi buku
saya dari kakak saya lumayan banyak, akhirnya ya saya bbilang kalau saya punya
buku fiqih yang lengkap.
Nha, kebetulan
saat ketemuan itu saya berada di dekat rumah kakak, jadi mudah kalau untuk
ambil bukunya. Setelah saya cari, akhirnya ketemu juga bukunya. Dan saya
serahkan kepada teman kekasih saya tersebut.
Hari berganti
hari, hingga bulan berganti bulan, meski bukan tahun berganti tahun, hubungan
saya dengan kekasih saya yang notabene sekarang menjadi mantan saya, mengalami
cobaan. Karena telepon genggam saya kena sita sewaktu saya bawa ke sekolaha.
Sehingga satu bulan penuh saya tidak berkomunikasi dengan saya.
Sedih iya, pegel
juga iya, semuanya campur jadi satu perasaannya. Apalagi ini khawatir juga.
Takut mikir yang macem-macem, iyah kala itu, saya takut kehilangan dia yang
kini jadi mantan saya. Apalagi, buku
yang dipinjam temannya juga belum dikembalikan sama sekali.
Hingga akhirnya,
saat saya memasuki tahun pelajaran semester genap bagian akhir, setelah handphone
saya dikembalikan oleh pihak sekolah, kejadian yang saya takutkan benar-benar terjadi.
Schock iya,
ketika harus menghadapi kenyataan tersebut. Karena, ada banyak sesuatu yang
hilang dari saya saat itu. Di antaranya adalah, kekasih saya tiba-tiba saja
hilang komunikasi dari saya, padahal saya masih sempatkan kasih informasi dari
telepon genggam kakak, sekali dua kali. Namun sayangnya, dia terlalu kejam
kepada saya. Yah, dia mempermainkan saya. Sehingga, dia pergi dengan gadis
lain, setelah komunikasi antara kami terputus karena handphone saya
disita.
Karena penyitaan handphone
itu, oleh kakak, saya tidak
diizinkan untuk memegang telepon sama sekali. Saya tidak dipegangi handphone
setelah kejadian itu, apalagi saya juga terkena marah sama kakak karena
telah berpacaran dengan kekasih saya yang kini telah menjadi mantan saya tersebut.
Dua hal telah hilang dari saya saat itu.
Sedih ?? iya,
sekali. Sangat sekali. Galau berkepanjangan hingga berat badan saya turun
drastis, gara-gara putus dengan mantan dan handphone tidak dikembalikan
kepada saya.benar-benar saya saat itu berada dalam titik jenuh paling tinggi.
Sampai akhirnya
saya capek juga jika harus sedih berlarut-larut karena kehilang sesuatu hal
yang tidak akan mungkin kembali ke tangan saya.
Tak sampai disitu
saja, saya juga telah kehilangan buku fiqih saya yang dulu pernah saya
pinjamkan kepada teman mantan saya. Hingga kini, buku fiqih itu belum kembali
di tangan. Saya pun tidak tahu di manakah sekarang keberadaan buku fiqih saya,
Ya robbi... karena
kehilangan buku fiqih tersebut, ketika saya perlu untuk materi referensi
tambahan ketika ada kajian di pondok romadhon, saya benar-benar kebingungan.
Karena buku fiqih tersebut termasuk cetakan lawas, dan hbuku fiqih itu milik
pakde saya. Iya ini kesalahan saya yang tidak sembarangan lagi ketika ingin
meminjamkan sesuatu hal yang teramat berarti untuk saya.
Yupz... Apapun itu, badai pasti berlalu |
Sedih boleh-boleh
saja, namun, kita perlu atur letak kesedihan kita. Jangan sampai telalu
berlarut-larut meratapi nasib. Karena tidaklah selamanya kita berada pada
posisi terpuruk itu.
Ada banyak
orang-orang yang juga butuh tawa renyah dari kita ketika kehilangan sesuatu hal
yang mungkin tidak akan bisa kembali lagi kepada kita. Tapi percayalah, jika
Allah masih memiliki hikmah dibalik kehilangan yang kita alami.
Saya cukup
belajar banyak dari kehilangan buku fiqih serta sang mantan yang entah sekarang
pun saya tidak tahu di mana batang hidungnya. Yang pasti, saya berusaha tabah
hati, dan membuka hari-hari baru setelah kehilangan itu. Badai pasti berlalu,
seperti lirik lagu yang dinyanyikan oleh Ari Lasso.
Semoga sharing saya
tentang kehilangan ini bisa bermanfaat ya gaes.
Jangan lupa
tinggalkana komentar kalian dari postingan ini a gaes. Dan saya usahakan sebisa mungkin untuk
silaturrahim ke rumah kalian.
Wassalamu’alaikum.....
Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka
Giveaway "Kehilangan"
oleh Elisa-blog.com dan Nfirmansyah.com
Itulah kenapa saya jg suka protektif sma bukuku, takut dipinjamin tp gak balik
BalasHapusKyyyaaa banget mbakk. Udah kasta sma kejadian2 yang lalu. Gara2 buku ga balik :(
Hapussama kayak mbk jiah, apalagi dipinjemin sm org yg gk trlalu aq kenal, beuugghh, big no, hehe
BalasHapussemangat yak, pasti nanti ada gantinya yg lebih baik :)
Hhheee he.eh mbk. Skrg jadi overprotektif sma buku juga, aku . Hhheee
HapusAlhamdulillahh udaj ada penggantinya mbak.e hhhee
Yang lebih baik daripada yang dahulu. :)
hmm bermanfaat ini, ada hikmah yang bisa di ambil dari kisah ini.
BalasHapussukses ya.
Hhhee alhamdulillahh .....
HapusTerimakasih banyak ya bang.... ^_^
Buku fiqih cetakan lawas? Wah edisi langka itu..semoga diberikan ganti yg lebih baik.
BalasHapusUtk 'kekasih' yg menghilang, mengutip sebuah quote: tak ada kekasih/pacar yg sholeh krn yg ada adalah suami yg sholeh
He.eh mbak ririe bner skali... limited edition bukunya... :3
HapusAminn ya robbal alaminn...
Hhheee terimakasih bnyak ya mbak.e untuk quotenya.. ^_^
Hhheee setuju
Hiks... sedih yah. Terus kekasihnya apa kabar? Kalau ga ngajak2 ke penghulu ilangin lagi aja, Rohma. Eh,
BalasHapushhheee iyya paling sedih itu kehilangan buku fiqihnya, mbak
Hapuskalo kekasihnya, biarin aja sudah,, hhheee
puk puk gpp kehilangan pacar. Eh kalau kehilangan buku apalgi kalau bukunya langka aku sedih, makanya buku-buku sekarang tak kasih stempel.
BalasHapuskalo kehilangan pacar ga papa mbak.
Hapuskalo yang buku itu, duhh apalagi limited mbak..
hikss...
Eh eh eh jadi selama ini dikau main pacar-pacaran ya. Hemmm... ketahuan sekarang. xixixi. Sukses GA-nya nduk.
BalasHapusxoxooxoxoo
Hapusdulu itu mas jas.. :D
makasih banyak ya mas... :D
gak pa-pa kehilangan pacar mah tapi Itu bukunya yang sayang yaa *duuh
BalasHapusiyya mbak.e
Hapusyang megeli itu bukunya yang ilang hikss....
Ketika saya mencari buku di rak, lho kok ga ada, baru ingat ooo dulu dipinjam si anu. Demikian juga ketika mencari buku lainnya, baru ingat kalo dulu dipinjam si anu yang lain. Sedih.
BalasHapussedih sekali pak, kalau bukunya yang hilang.
Hapusmakanya kudu hati-hati ketika minjemin buku ke orang-orang hhheee
takut kejadian hal- yang sama , hhee
Emang ya, Mba.. kalau ada teman yang pinjam buku terus nggak dibalikin itu rasanya greget.. tapi kalau dibalikin dan dalam keadaan gak karuan juga gak kalah gregetnya. Susah jadi orang. Hehehe..
BalasHapuskalau kehilangan mantan nanti ketemu lagi yang lain, kehilangan barang insyaa Allah tergantikan, asal jangan kehilangan iman, bahaya. insyaa Allah bukunya akan tergantikan asal ikhlas
BalasHapusCiye-ciye yang punya Mantan
BalasHapusbtw itu foto sambil baca buku, dimana ya
oh, ya sekalian aku udah folow ya say
kalau sama buku aku kadang pelit hehehe takut gak dibalikin dulu sih
BalasHapussaya juga suka malas pinjamin buku sama teman, takut gak dibalikin :(
BalasHapussaya paling malas minjam buku sama teman, banyak yang kurang tanggung jawab misalnya buku jadi lecek. Padahal sebelum dipinjam itu buku . Waduh jadi curhat
BalasHapus