‎ ‎
personal lifestyle blogger jember

Kisah Dre Parker yang Menjadi Korban Bullying


"Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak remaja di sekolah. Perilaku bullying dapat berupa ancaman fisik atau verbal. Bullying ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Bullying langsung; seperti mengejek, mengancam,  dan sebagainya
Bullying tidak langsung; seperti mengisolasi atau menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda.

Namun pada dasarnya, bullying dalam bentuk apapun berdampak pada psikologis pelaku atau korban"

Pernahkah kalian di-bully ?

Seperti penjelasan di atas, yang saya copy dari salah satu website. Mengingatkan kembali tentang kilas balik saya beberapa tahun yang lalu.

Saya pun juga pernah mengalami hal bullying semacam yang disebutkan di atas. Saya juga mendapatkan julukan *si pembawa sial* gara-gara saat bermain petak umpet menggunakan penutup mata kain, saya dalam keadaan tidak siap. Karena sedang menutup pintu untuk batas tempat permainan.

Tapi sayangnya. Daun pintunya sudah terlanjur mengenai teman saya. Saya pun dibalas pakai dipukul jidat saya. Tapi saya cuma cengengesan. Pura-pura nggak papa. Heee

Tapi saya ingatkan lagi. Bahwasanya bullying itu tidaklah enak, gaes.

Pernah dengar kan? Berita mengenai siswi yang hilang karena dibully oleh teman-teman di sekolahnya, sampai dia ditemukan hilang beberapa hari?

Ya seperti itulah efek bullying, jika terus-terusan terjadi. Kasihan anak-anak yang memiliki bakat. Terisolasi karena bullying yang diterima dari teman maupun kakak kelasnya.

Kaitannya cerita saya dengan penggalan di atas berhubungan dengan film favorit saya yang jenisnya adalah film drama action yang sudah beberapa kali saya tonton.

Sebenarnya, ada banyak film yang pernah saya tonton sebelumnya, seperti : Harry Potter, Narnia, Pirates of The Carribean, Timhe Day After Tomorrow, Iron Man, Transformers, dan lain sebagainya. Tak lupa pula, film drama Korea, seperti: Boys Before Flower, My Girlfriend is Gumiho. Dan masih banyak lagi dah.

Tapi, di antara semua itu, saya lebih terkesan dan jatuh hati kepada satu film yang dibintangi oleh Jackie Chen dan Jaden Smith, yakni film yang diproduksi oleh Columbia Pictures, yang berjudul, The Karate Kid.


Tema yang diangkat dalam film ini berkaitan dengan hal "bullying". Setting tempat dalam film ini juga eyes catching, seperti kota, sekolah, hingga tembok Cina yang dijadikan latar untuk film ini.

Jaden Smith atau Dre Parker yang merupakan tokoh utama dalam film ini, dibully oleh Cheng, seorang anak yang jago kungfu. Dikarenakan Dre dekat dengan Mei Ying, gadis cantik yang handal memainkan biola. Sedangkan Cheng cemburu melihat kedekatan antara keduanya.

Semenjak itulah, Dre mulai diganggu oleh Cheng serta kelompoknya.

Hingga suatu hari, karena Dre sangat jengkel terhadap intimidasi yang dilakukan Cheng terhadapnya, berniat membalasnya. Namun ternyata, niatnya lebih dahulu diketahui oleh Cheng. Sehingga Dre yang akhirnya dihajar habis-habisan oleh Cheng dan kelompoknya.



Nha, pada saat itulah, Mr. Han  atau Jackie Chen datang menyelamatkan Dre Parker dengan jurus kungfunya yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pada saat itulah, Dre dalam keadaan pingsan. Mr. Han pun mengobati luka Dre, menggunakan api bekam atau pengobatan Cina yang dimilikinya.

Mr. Han berniat untuk berdamai dengan Cheng dan temannya melalui Master Li. Kepala perguruan kungfu yang ditempati Cheng. Tapi ternyata, tawaran itu ditolak oleh Master Li. Dan akhirnya Mr. Han mengusulkan agar Dre bertarung melawan Cheng pada turnamen kungfu. Dengan syarat, selama Dre belajar, jangan sampai Cheng mengganggunya.

Saya cukup terkesan dengan alur cerita film ini. Karena menjadi korban bullying, Dre tak pernah putus asa untuk menghadapi ketakutan yang dialaminya.

Dre belajar kungfu dari Mr. Han. Selama awal mula belajar, Mr. Han hanya menyuruh Dre menggantungkan jaket, memakai, dan menjatuhkan kembali ke lantai. Sebuah hal yang sangat membosankan bagi Dre yang tak pernah menggantungkan jaketnya.

Take it off, Drop it down, Pick it upp, Put it down, Take it off, Hang it up, Take it down, Put it on, Take it off, Drop it down.


Namun, dibalik itu, ada filosofi yang terkandung. Bahwasanya, apa yang diajarkan Mr. Han itu adalah metode pengajaran beladiri teknik seni yang menampilkan teknik naluri ketika menyerang. Mr. Han menekankan bahwa gerakan tersebut adalah pelajaran dalam kehidupan secara umum.

Bahwa ketenangan, dan kedewasaan, bukan pukulan atau kekuasaan adalah kunci yang benar untuk menguasai seni bela diri.

Selain itu, film ini juga mengkisahkan Dre yang jatuh hati pada Mei Ying, lalu Dre mengajaknya bermain demi bolos sekolah. Sehingga Mei Ying lupa jika ada lomba biola, yang akhirnya ia tidak lolos.


Dre pun merasa menyesal. Saat itulah, Mr. Han membantu Dre agar supaya ayah Mei Ying mengizinkannya melihat turnamen Dre dengan surat dalam bahasa Cina.

Tidak hanya Dre yang mengalami frustasi. Mr. Han pun, juga merasakannya. Tapi Dre meyakinnya agar Mr. Han harus tekun dan berusaha untuk menyembuhkan lukanya di masa lalu. Dari sini, bisa diambil makna jika Mr. Han seperti menjadi figur seorang ayah untuk Dre.

Hingga akhirnya turnamen itu datang, Dre dan Cheng masuk pada babak semifinal. Mereka bertarung sangat sengit. Sampai tulang kakinya yang sebelumnya terkena serangan dari teman Cheng, menjadi patah tulang.

Tapi, Dre tetap memaksa ingin terus melanjutkan permainan karena jika dia pasrah menerima kekalahannya, dia akan dihantui rasa takut ketika pulang dari turnamen tersebut. Oleh sebab itu, dia lebih melawan ketakutannya demi memenangkan keberanian yang diinginkannya.



Finally, berkat obat api bekam dari Mr. Han, dan teknik refleksi yang pernah Dre lihat dari master kungfu saat di tembok Cina. Dre pun memenangkan turnamen itu.

Life will knock you down. You can choose wether to get back up.

Pesan moral:

- Percaya pada diri sendiri, jika kita bisa, asalakan berusaha.
- Jangan karena dibully, kita ciut nyali. Tapi lawanlah rasa takut itu dengan kekuatan yang lebih untuk menangkisnya
- Kesuksesan itu membutuhkan usaha.
- Hidup akan menjatuhkanmu. Tapi kita dapat memilih untuk kembali bangkit.

Overall, film ini adalah favorit saya. Quotable banget. Tanpa diduga, film ini tayang di salah satu stasiun televisi pada tanggal 9 Oktober 2015. Akhirnya saya ngacir ke rumah mbak. He

Semoga apa yang saya share di atas bermanfaat bagi kita semua. Include saya sendiri.

Terimakasih untuk kunjungannya. Jangan lupa komentarnya ya.

"Postingan ini diikutsertakan dalam Evrinasp Second Giveaway: What Movie Are You?"

http://evrinasp.com/2015/09/14/my-second-giveaway-what-movie-are-you/

Sumber referensi :
Foto diambil dari google, dan dokumen pribadi.
http://simson-ranau.blogspot.co.id/2009/03/mengenal-budaya-bullying-indonesia-dan.html

6 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Saya juga suka film ini, walau sudah ditayangkan berulang kali namun saya tidak bosan untuk tetap menonton, apalagi bintangnya aktor favorit saya Mr. Jackie Chan...

    Btw...sukses ya buat giveaway nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. He.eh mbak
      Yang bikin greget itu bintang legendarisnya heee

      Terimakasih mbak.e ... heee

      Hapus
  2. beberapa kali saya menonton film ini. Bagus filmnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heee iya mbak...
      Meski endingnya di-cut kalo ditayangkan di televisi.
      Tapi filmya tetep asyik ini. Quoteble juga mbk. Hee

      Hapus
  3. aku udah nonton sekali, di tv juga kayanya, rame ya, jadi pengen bisa kungfu hehe, makasih ya sudah berpartisipasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee...
      He.eh mbak.e
      Sami2 mbk. Suksess buat GAnya mbak yaa hee

      Hapus

Chingudeul