REVIEW NOVEL LOVE IS FRIENDSHIP
ASA SEORANG SAHABAT DAN CINTA SALSA
ASA SEORANG SAHABAT DAN CINTA SALSA
Blurb
Salsa
suka Evan, Evan dekat dengan Faya. Tora suka Salsa, Shila cinta Tora. Cinta memang
membingungkan. Tapi persahabatan ternyata tempat bersandar yang paling setia.
Salsa
yang cantik, dan mudah bergaul menyukai Evan. Sayangnya, Evan malah bersikap
cuek. Melihat kedekatan anak baru bernama Faya dengan Evan, Salsa pun minta
dicomblangi Faya. Bahkan Salsa sampai tega menjauhi Tora dan Shila, dua sahabat
yang selama ini setia mendukungnya. Seperti bisa diduga, Salsa kemudia malah
mendapati Faya jatuh cinta pada Evan.
Sakit
hati, Salsa pun memutuskan sekolah di Australia dan mengubur rasa cintanya pada
Evan. Padahal, di malam perpisahan, Evan mengatakan perasaan yang sebenarnya
pada Salsa. Sementara Tora juga memberanikan diri menyatakan cintanya kepada
sang sahabat. Apadaya, nasi sudah menjadi bubur, Salsa tetap pergi.
Evan
nekat ingin menghalangi kepergian Salsa. Apakah Salsa akan luluh pada Evan yang
mirip Virgo, kekasihnya di masa lalu ? lalu, siapakah pengantin pria mirip Evan
yang dijumpai Salsa di sebuah pesta pernikahan sepulangnya dari Sydney ?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
REVIEW
NOVEL “LOVE IS FRIENDSHIP”
“Mungkin,
aku ini bodoh. Bisa-bisanya aku jatuh cinta pada cowok berhati batu seperti
dia. Padahal di sekelilingku banyak sekali cowok-cowok yang mengejar aku, dan
menginginkanku, heh,” lanjut Salsa bercerita. (Halaman 47)
***
***
Salsa, seorang gadis remaja yang
populer di sekolahnya, jatuh cinta kepada seorang cowok yang berhati batu. Dan terlalu
cuek dimatanya, yakni Evan. Berbagai macam cara Salsa lakukan untuk merebut
hati Evan, yang sekilas, mengingatkannya dengan tokoh di masalalunya, Virgo,
yang tak lain adalah mantan kekasihnya. Tapi nihil. Cowok itu tetap bersikukuh
dengan sifatnya yang cuek dan juga pendiam.
Sedangkan Evan sendiri memiliki alasan
lain dibalik sikap diamnya itu. Dia merasa tidak pantas jika harus menerima
cinta Salsa atau bersama dengannya. Karena menurutnya, Salsa terlalu sempurna
jika harus bersanding dengannya. Maka dari itulah, Evan selalu menghindar meski
Salsa berusaha mendekatinya.
Bahkan, sahabat Salsa sendiri –Tora dan
Shilla– melarangnya jatuh cinta kepada Evan, karena khawatir Salsa akan sakit
hati terhadap Evan. Hingga suatu hari, ada seorang anak baru yang bernama Faya.
Dia anak yang pendiam, sama halnya seperti Evan, keduanya juga punya latar
belakang keluarga yang sama pula.
Kehadiran Faya dimanfaatkan Salsa
untuk mencomblangkannya dengan Evan. Sampai-sampai Salsa rela menjauhi kedua
sahabatnya, Tora dan Shilla, agar dia bisa dekat dengan Evan.
Alhasil, yang namanya cinta tak lagi
dapat menangkisnya. Bukannya membantu Salsa, malah Faya terjebak dalam cinta
lokasi yang dibuatnya sendiri.
Hingga suatu hari, Salsa mengetahui
perasaan Faya yang sebenarnya lewat buku hariannya. Dia merasa dikhianati, dan
Salsa pun akhirnya kembali kepada dua sahabatnya yang setia dengannya. Shilla
dan Tora masih menyambut hangat kehadiran Salsa, karena dia adalah sahabat
mereka. Meski Salsa telah melukai perasaan mereka, tapi, mereka tahu, kalau
Salsa membutuhkan mereka demi mengobati lukanya sendiri.
Meski ada cinta yang terselubung
antara Shilla yang suka Tora, Tora suka Salsa, sedangkan Salsa suka sama Evan,
tapi, persahabatan mereka tidak pernah putus karena hal cinta.
Seperti apakah kelanjutan cinta Salsa
terhadap Evan ?
Dan bagaimanakah sebenarnya perasaan
Evan terhadap Salsa ?
Bagaimana akhirnya pembuktian cinta
Tora terhadap Salsa ?
Apakah Shilla akan mengungkapkan
perasaannya kepada Tora ?
Dan bagaimanakah nasib Faya terhadap
Evan ?
***
Novel debut perdana mbak Witri ini
yang berjudul “Love is Friendship” mengangkat tema “Family” atau kekeluargaan. Saya
hampir tidak bisa menebak seperti apakah cerita di dalamnya, dan bagaimanakah
alur ceritanya.
Bahkan saat diadakan giveaway oleh
blognya mbak Witri ini, saya sempat berpikir, maksud judul Love is
Friendship itu apa, hingga mengundang banyak segudang tanda tanya hingga
akhirnya terjawab setelah saya mendapatkan novel ini. Terimakasih mbak Witri...
Love is Friendship berarti, “Ketika
cinta bertepuk sebelah tangan, persahabatan adalah sandaran yang paling setia”.
Ada banyak review untuk Novel “Love is
friendship” ini. Pertama-tama, dari cover bukunya yang simple dan cukup
dinamis, perpaduan warnanya begitu kalem/soft. Jenis fontnya clear
dan mudah untuk dibaca.
Membaca Novel ini, ada banyak catatan
dan goresan yang sudah saya tuang jauh-jauh hari, berikut review dari saya
mengenai “Love Is Friendship” ini.
Pada halaman kata pengantar, saya
merasa ada satu kejanggalan yang sebenarnya tidak begitu besar efeknya, namun
terasa ada yang kosong jika tidak terisi. Yaitu pesan dan kesan untuk para
pembaca yang entah memang tidak ditulis atau bagaimana.
Berlanjut ke halaman berikutnya, di
mana terdapat nilai plus dalam novel ini, yaitu penulisan sinopsis pada halaman
awal. Karena, selama ini saya jarang menemukan karya tulis yang disertai
sinopsisnya. Jadi, bisa lebih terlihat seperti spoiler. Sehingga memunculkan
rasa penasaran untuk membaca keseluruhan isi cerita.
Pada alur cerita dalam Novel ini cukup
mengalir. Dengan POV orang ketiga dari awal hingga akhir, memudahkan pembaca
menangkap isi cerita di dalamnya.
Mengenai karakter tokoh dalam cerita,
ada lima tokoh sentral: Salsa, Shila, Tora, Evan, dan Faya. Kelima orang
tersebut memiliki watak yang berbeda, dan khas dari masing-masing. Salsa yang
populer di sekolahnya, Shila yang punya sifat suka menolong, Tora, si kutu
buku, Evan, si cool dan cold man, serta terakhir Faya, gadis lugu
yang mnecintai dalam diam.
Pada penyampaian karakter tokoh, ada
sedikit kejanggalan yang saya rasa kurang pas pada salah satu tokoh. Yaitu Salsa
yang terkenal dengan penampilannya, cerewet, namun memiliki sikap suka “latah”
saat bicara dengan temannya. Terus lagi pada karakter Evan, juga disebutkan
kalau dia seorang lelaki yang pendiam sekeras batu, mampu menggoda temannya
dengan menyindirnya. Sehingga terlihat tidak pas dan bisa mematahkan sifat
aslinya yang pendiam tersebut.
Konflik yang dikemas dalam
persahabatan antara Salsa, Shila, Tora, Evan, dan Faya ini, lumayan mudah
ditebak oleh pembaca. Namun, ada satu konflik yang menyita perhatian saya,
yakni saat mantan kekasih Salsa meninggal karena balap liar. Karena, sesuai
dugaan saya, tokoh tersebut pasti meninggal pada sebuah kecelakan lalu lintas,
ternyata sebaliknya.
Dalam novel “Love Is Friendship” ini,
juga disinggung terkait sebuah keluarga atau korban dari broken home yang
sering terjadi di masyarakat. Meski sekilas pencantuman pada salah satu bab,
namun memiliki kata-kata yang indah yang dikemas oleh penulisnya.
Terkait penulisan tokoh, ada kesalahan
penulisan nama yang terjadi, yakni nama cinta pertama Salsa yang bernama Virgo,
tertulis dengan namanya Zidan pada bab awal. Namun, pada bab berikutnya, namanya
tercetak dengan jelas dengan nama Virgo. Setelah itu, untuk penulisan nama
Shila yang pada salah satu bab menggunakan satu huruf “l” namun, pada bab
selanjutnya, memakai double “l”.
Untuk penulisan dan penyusunan EYD,
saya banyak menemukan typo di sana-sini. Seperti tambahan di- yang
kurang pas. Ters lagi, pemborosan kata/pengulangan-ulangan kata yang seharusnya
tidak perlu. Sehingga lebih bisa diminimalisir tanpa menghilangkan karakter dan
estetika dari isi cerita.
Tapi, di luar semua itu, saya cukup
terkesan dengan jalan cerita dari Novel “Love Is Friendship” ini telah
menghipnotis saya untuk membaca kelanjutan cerita dari seri novel perdana ini. Satu
lagi, judul Novel ini seperti terinspirasi dari film india “Kuch Kuch Hota Hai”.
Karena penyusunan endingnya yang
digantung, cukup membuat saya penasaran dengan cerita setelah “Love Is
Friendship” ini.
Ditunggu lagi novel berikutnya ya
mbak...
After all,
saya mau kasih peringkat untuk salahsatu karakter tokoh favorit yaitu “Shila”. Iya,
dari sekiah tokoh, haya Shila yang membuat saya terpana dengan sikapnya, yang
mampu membius saya untuk memuji karakternya yang lebih mendahulukan kepentingan
bersama dari pada kepentingan pribadi.
Ada banyak kutipan
favorit yang aku temukan di Novel ini, di antaranya :
- Penyesalan itu selalu datang terlambat, dan mesti berada di akhir perjumpaan
- Mereka terlalu egois dan memburu kebahagiaan diri sendiri. Sehingga mereka lupa kalau ada anak-anak yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari mereka (Hal. 67)
- Sabar Salsa, semua demi kamu, okey. Dewasa ya...? Jangan gampang emosi, (Hal. 75)
- Dan kini, Evan sudah cukup yakin dengan cinta dan setia yang Salsa berikan untuknya. Tapi, untuk menerima Salsa saat ini, Evan belum sanggup. Semua butuh proses. (Hal. 82)
- Iya, Evan ingin membuat Salsa bahagia, bukan hanya dengan cinta saja. Tapi dengan semua yang bisa dia lakukan untuk hidup Salsa. (83)
- Tak ada niatan buruk di hati Shila. Shila hanya tak mau membuat Salsa terluka. (Hal 84)
- Lebih baik terluka sekarang, daripada mati. Lebih baik pahit sekarang, daripada menelan racun yang berasa manis, tapi akhirmnya hanya mematikan. (Hal. 86)
- Ini bukan masalah salah atau pun nggak ngertiin, Sal !!! kami ngelakuin semua ini karena kami nggak mau liat loe terluka. Kami sayang ma loe, Sal. (Hal. 88)
- Dan cemburu hadir karena rasa cinta. (Hal. 98)
- Hati dan cinta. Dua perkara yang mungkin tidak bisa ditangkap dengan logika. Dan ketika cinta itu datang. Mendekat, hati tak kuasa menolak. Ketika perasaan mulai terikat rasa, maka egolah yang menguasainya,” (Hal 98)
Ada juga beberapa
sindiran halus yang aku temukan, and i love it :
- Ya, terkadang orang yang baru dikenal memang lebih mengerti daripada sahabat yang sudah bertahun-tahun kita kenal. (Hal. 46)
- “Gue Cuma butuh temen yang ngerti gue, paham sama perasaan gue ! tahu apa yang gue mau,” (Hal. 60)
- “Neng, jadi perempuan itu kudu pinter masak, biar disayang sama suami,” (Hal. 65)
- “Kamu temen aku, udah sewajarnya aku bantuin kamu,” (Hal. 68)
- “Dia terlalu sempurna buat aku,” (Hal. 71)
- “Ah, temen ? Salsa masih saja menganggapku temen, bukan sahabat ?” (Hal 68)
- Hidup, Berbicara Tentang hidup memang terkadang aneh. (Hal. 75)
- “Jadi, itu yang mereka lakukan di belakang Salsa ? Oh my god,” (Hal. 77)
- Cinta memanglah hak setiap orang. Tapi, apakah harus begini caranya ? Apakah harus dengan jalan mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh sahabatnya ? (Hal. 95)
- Cinta memang tak pernah salah. Tapi bukan begini caranya, Fay. Kalau kamu benar-benar mencintainya, mengapa kamu harus memberi harapan ke aku, kalau kamu akan menyatukanku dengan Evan. Kenapa, Fay,” (Hal 100)
- “Nggak ada lagi ya urusan cinta-cintaan. Nyita waktu aja. Mendingan gue fokus ke ujian, biar gue bisa kuliah di Aussie,” (Hal. 108)
- Siapapun orangnya, pasti akan marah kalau dikhianati oleh sahabatnya. Bukan hanya Salsa saja,” (Hal. 110)
- “loe tuh sahabat gue, Tor. Sampai kapanpun akan tetap jadi sahabat gue. Gue juga cinta kog ma loe, tapi sebagai sahabat,” (Hal. 126)
Puisi Favorit dalam Novel “Love Is
Friendship”
Tuhan
memberiku mata untuk melihat paras ayumu,
Memberiku
tangan,
Untuk
menuntuk setiap langkah kakimu
Memberiku
telinga, untuk
Mendengarkan
ucapan cinta yang terlontar dari bibirmu
Dan memberiku
hati
Untuk
bisa merasakan cintamu
-0-
Jika
tetesan air hujan mampu menghapuskan lukamu,
Maka
izinkanlah aku membasuh lukamu
Dengan
tetesan air hujan itu.
Agar
kau tak lagi kecewa
Karena
luka itu
Agar
kau terhenti kecewa karena kebodohanku
Dan agar
kau mampu bahagia
Dan menerima
perasaan
Yang
lama terpendam ini.
-0-
Keterangan Buku
LOVE
IS FRIENDSHIP
Penulis
: Witri Prasetyo Aji
Penyunting
: Liana Threestayanti
Desain
Sampul : Narto
Penata
Letak : Taufiq Sholehudin
Penerbit
: Boom
Cetakan
: Pertama, April 2015
ISBN
: 978-979-17990-8-9
Tebal : X
+ 142 hlm : 13 x 19 cm
Quote Pic untuk Novel Love Is Friendship :
Waiting for your next novel, mbak
Witri Prasetyo Aji... ^_^
I will give this Novel with stars....
Taraaa................
Untuk readers yang tertarik untuk
membeli Novel ini, bisa hubungi mbak Witri ya...
Facebook : Witri Prasetyo Aji
Twitter : Witri Prasetyo Ajiuntuk mengetahui Sinopsis dan profil penulis, bisa check di sini ya ....
That’s all my first review, di tunggu kripik pedasnya ya, readers....
Semoga dengan review ini, saya lebih
bisa konsisten dalam me-review pada novel-novel berikutnya.
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian
ya
Kalau untuk review di blog sudah bagus dan detail. Baca tentang kutipan yang banyak jadi teringat dengan Reviewnya Mbak Lukcty. hehh. Tapi kalau untuk media ini terlalu panjang ^^.
BalasHapusHeee iya mbk. Kepanjangen yak. Tpi niatnya biar lbih detail mbk. Xixixi
HapusHo.oh mbk. Ini aku coba pake alurnya mbk lucktygys mbk. Hee
Kalau bagi saya ini udah two tumbs up.....
BalasHapusWalaupun panjang tapi ngk bikin pembaca kabur.. buktinya saya menikmati hingga aksara terakhir... hehehe
Salam kenal yaa mbak Rahmah.... ^_^
Alhamdulillahhhh
HapusTerimakasih ya mbk untuk apresiasinya....
Salam kenal kembali mbak.ee heee ^_^
Novelnya bagus... Tapi di setiap karya pasti ada kelemahan.... Endingnya kurang... Perlu dilengkapi.... Review novel lain dong...
BalasHapus